Hidup adalah sebuah perjalanan

Karunia indah dari Tuhan adalah waktu, kesempatan kita hidup kita terbatas dan kita menuju ke kehidupan yang abadi, tengoklah apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal hidup setelah hidup kita disini

Senin, 26 Oktober 2015

Materi 4 Pengolahan Limbah Padat


I. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada lumpur, ada air dan gas dari berbagai aktivitas domestik dan industri lainnya.
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

II. Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan dari wujud limbah:
  1. Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah. Contohnya, sisa makanan, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam.
  2. Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
  3. Limbah gas adalah limbah zat buangan yang berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah gas pembuangan industri dan kendaraan bermotor.
Berdasarkan sumbernya limbah:
  1. Limbah domestik, berasal dari kegiatan pemukiman (rumah tangga).
  2. Limbah industri, merupakan limbah buangan hasil proses industri. Jenis limbah yang dihasilkan tergantung pada jenis industrinya.
  3. Limbah pertanian, berasal dari daerah pertanian dan perkebunan.
  4. Limbah pertambangan, berasal dari kegiatan pertambangan
Berdasarkan dari sifatnya limbah:
  1. Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat membuat logam berkarat
  2. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
  3. Limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi dengan oksigen.
  4. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui proses kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi serta dapat merusak lingkungan.
  5. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang mengandung bahan yang menghasilkan gesekan atau percikan api jika berdekatan dengan api.

III. Pengolahan Limbah Padat


Secara garis besar, limbah padat terdiri dari:
  1. Limbah padat yang mudah terbakar
  2. Limbah padat yang sukar terbakar
  3. Limbah padat yang mudah membusuk
  4. Lumpur
  5. Limbah yang dapat di daur ulang
  6. Limbah radioaktif
  7. Bongkaran bangunan
Dampak pencemaran limbah padat, dengan adanya limbah padat dalam lingkungan, maka akan timbul:
  • Gas beracun, seperti asam sulfat(H2S), amonia(NH3), methan(CH4), CO2, dll. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk karena adanya mikroorganisme.
  • Penurunan kualitas udara pada sampah yang ditumpuk dan dibuang sembarangan.
  • Penurunan kualitas air karena limbah padat biasanya langsung dibuang pada perairan atau bersama-sama air limbah.
  • Kerusakan permukaan tanah.
Perlakuan limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis biasanya diperlakukan sebagai berikut:
  • Ditumpuk pada areal tertentu
  • Pembakaran
  • Pembuangan
Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dibagi menjadi 2 cara, yaitu:
  • Limbah padat tanpa pengolahan, merupakan limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya, bisa langsung dibuang ke langsung ke TPA.
  • Limbah padat dengan pengolahan, merupakan limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya, harus diolah dahulu sebelum dibuang ke tempat tertentu.
Pengolahan limbah padat dapat juga dilakukan dengan cara sederhana, misalnya dengan cara mendaur ulang, dijual kepasar loak atau ketukang rosok.

Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur ulang menjadi produk baru. Proses daur ulang sangat berguna untuk mengurangi timbunan sampah karena bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat digunakan  kembali. Contoh beberapa jenis limbah padat yang dapat didaur ulang adalah kertas, kaca, logam, plastik dan karet.


Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
http://kimia-industry.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-limbah-padat-cara.html
http://makalahariesbudiono.blogspot.co.id/2012/03/manajemen-pengelolaan-limbah-padat-cair.html

Kontributor :
Kelompok 2
122100026    NUR OKTAVIAREKHA AHADWI P
122100039    ROLAN SEPTIAN

Download materi : review, presentasi

Rabu, 21 Oktober 2015

Materi 4 Manajemen Perancangan Sistem Informasi

sumber gambar : commons.wikimedia.org
 
Pengembangan perangkat lunak (Software development) merupakan salah satu dari tahap rancangan system rinci/detail dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Software Development Life Cycle atau SDLC). Sumber Perangkat Lunak Aplikasi bisa berasal dari Perangkat Lunak Komersial dari Vendor atau Perangkat Lunak Pesanan (customized software) dikembangkan secara in-house atau oleh kontraktor pemrograman independent
Paket (off-the-self) yang tersedia bisa diterapkan dalam berbagai kebutuhan bisnis. Beberapa paket bersifat generik dan multifungsional yang memungkinkan para pemakai memprogram sofware tersebut untuk kebutuhannya sendiri. Paket-paket tersebut mengotomisasi fungsi-fungsi bisnis dasar yang umumnya tidak terlalu bervariasi dari satu organisasi dengan organisasi lain. Contoh jenis paket adalah spreadsheet dan DBMS.
Menentukan paket software dari vendor yang menawarkan manfaat terbesar dengan biaya/harga termurah. Metode untuk menentukan angka penilaian total terlihat padaTabel 1. Bobot relatif ditentukan ke setiap faktor kinerja umum yang didasarkan pada kepentingan relatifnya.Base atau nilai dasarnya adalah 100. Penilaian setiap faktor kinerja 1 s/d 10 (1=jelek dan 10 = sangat bagus).Skor adalah bobot dikalikan penilaian. Setiap skor yang dihasilkan dijumlahkan yang merupakan angka penilaian total untuk setiap vendor.
Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (Software Development Life Cycle), Membangun perangkat lunak mengikuti tiga tahap SWDLC, yaitu : Rancangan (Design), Kode (Code), dan Uji (Test)
1.    Rancangan (Design)
Bagian dari rancangan sistem terinci yang akan dikonversi ke program aplikasi yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh programmer dalam menulis program. Alat (tools) rancangan program yang pokok adalah :
Bagan Terstruktur (Structure Chart)                      Diagram Warnier/Orr (W/O)
Bahasa Inggris Terstruktur (Structure English)     Diagram Jackson
Tabel Keputusan (Decision Tabel)
Pohon Keputusan (Decision Tree)
Persamaan/mirip bahasa pemrograman (Pseudocode)
Kamus Data (Data Dictionary)
2.    Kode (Code)
Menulis statemen dalam bahasa pemrograman yang diasumsikan dibuat dan dijalankan oleh programmer dan tidak secara otomatis seperti yang dibangkitkan oleh paket CASE (Computer Aided Software Engineering). Beberapa paket CASE akan membangkitkan kode dari beberapa rancangan terinci sehingga menghapus adanya kebutuhan pengkode manusia (human coders).
3.    Uji (Test)
Pengujian terhadap semua modul kode untuk mendeteksi dan menghapus kesalahan.

Tiga cara untuk mengorganisasi tim pemrograman, yaitu :
  • Tim Pengembangan Program ( Program development team)
  • Tim programmer kepala (chief programmer team)
  • Tim pemrograman bersama (Egoless programming team)
Pekerjaan bidang TI memiliki karakteristik khusus dibandingkan dengan pekerjaan non-TI. Hal ini karena karakteristik TI yang tidak bisa dipisahkan antara aktivitas organisasi secara menyeluruh. TI dikembangkan harus bersinergi dengan seluruh aktivitas bisnis secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang TI dan karakteristik TI itu sendiri akan menciptakan adanya proyek-proyek secara khusus menangani pekerjaan-pekerjaan pembangunan dan pengembangan TI. Sehingga diperlukan bidang kajian khusus yaitu pengelolaan (manajemen)  proyek teknologi informasi. Untuk memahami lebih lanjut tentang manajemen proyek teknologi informasi maka perlu diperkenalkan lebih dahulu tentang proyek, manajemen proyek versus manajemen konvensional, proyek TI versus proyek non TI.

Daftar Pustaka
Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset.
Brown, Carol V., dan Bostrom, Robert P. (Spring:1994). “Organization Designs for the Management of End-User Computing: Reexamining the Contingencies.” Journal of Management Information System.
Cale, Edward G., Jr., dan Kanter, Jerry. (Number 1: 1998). “Aligning Information Systems and Business Strategy : A Case Study”.  Journal of Information Technology Management.
Mantei, M. “The Effect of Programming Team Structure on Programming Tasks”, CACM Vol 24, Maret 1981, hal 106-113
Mirani, Rajesh, dan King, William R. 1994. “The Development of a Measure for End – User Computing Support,” Decision Sciences.
Moekijat, 1988, Sistem Informasi Manajemen, Bandung : CV Remaja Karya.
Raymond McLeod, Jr. dan George Schell. 2004.  Sistem Informasi Manajemen(terjemahan). Jakarta: PT Indeks
Siagian, S.P, 1984,  Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : Gunung Agung.
Saliman, 2013, Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS), Fak Ilmu Sosial & Ekonomi, UNY, Yogayakarta
Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Martono, 2001,  Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Yoder, D. 1964.  Handbook of Personnel Management and Labour Relation, New York: Long Man.
Yogiyantoro HM, 1990,  Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Yogyakarta : Andi Offset.
_____, 2000,  Sistem Informasi Berbasis Komputer : Konsep Dasar dan Komponen, Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE
Yoon, Younghoc. (Spring : 1999). “Discovering Knowledge in Corporate Databases.” Information Systems Management.


Materi 4 Perancangan Sistem Pendukung Keputusan

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Dalam perancangan Sistem Informasi SPK ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Membangun sebuah DSS, apalagi yang besar merupakan proses yang rumit
  2. Melibatkan hal-hal teknis (hardware, jaringan) dan perilaku (interaksi manusia-mesin, dampak DSS pada individu)
  3. Agar lebih mudah membangun DSS digunakan bahasa khusus (misalny CASE TOOLs)
Pengembangan DSS terkait juga dengan struktur permasalahan: tidak terstruktur, semi terstruktur ataupun testruktur :
  1. Masalah Terstruktur. Adalah masalah yang terdiri dari elemen-elemen dan hubungan antar elemen yang semuanya dipengaruhi oleh pemecah masalah. Pemecah masalah tersebut adalah komputer. Karena komputer dapat memecahkan masalah tanpa perlu melibatkan manajer.
  2. Masalah Tidak Terstruktur. Adalah masalah yang berisi elemen-elemen atau hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah dilakukan oleh manajer. Karena manajer harus melakukan sebagian besar tugas memecahkan masalah.
  3. Masalah Semi Terstruktur. Adalah masalah yang berisi sebagian elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah dilakukan oleh manajer dan komputer, yang harus bisa bekerja sama memecahkan masalah.
Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan Sistem pendukung  keputusan yang dikemukanakan oleh Efraim Turban dibagi dalam delapan tahapan, kedelapan tahapan
tersebut adalah sebagai berikut :

Pembangunan DSS dilakukan dalam berbagai cara, diantaranya dengan metode SDLC. Software development life cycle adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi aktifitas yang terjadi selama pengembangan sebuah perangkat lunak. Aktifitas ini kemudian diurutkan sesuai dengan waktu pelaksanaannya pada proyek pengembangan manapun dan diaplikasikan teknik yang tepat pada setiap aktifitasnya. Pada SDLC, kita memperhatikan dua buah pihak, yaitu pelanggan/klien (customer) yang akan menggunakan produk dan desainer/perancang sistem yang menghasilkan produk. Kadang penting untuk membedakan customer yang memberikan kerja atau menjadi klien bagi desainer sistem, dengan customer yang merupakan user yang benar-benar akan menjalankan sistem.

Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan  alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas (entity relationship) dan kamus data (data dictionary).

Download slide

Materi 3 Konsep Sistem Pendukung Keputusan

sumber ganbar : lidyahanings.blogspot.com

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem.  Man dan Watson  memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Menurut Alter, DSS merupakan system informasi intraktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan manipulasi data. Sistem digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi ya ng tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun mengetahui secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Konsep sistem penunjang keputusan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System (Sprague, 1982). Ada dua pandangan terhadap perbedaan antara Sitem Penunjang Keputusan dengan Sistem Informasi Manajemen, yaitu sudut pandang konotasional dan teoritikal.

SPK merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal penting, (6) mudah berkomunikasi dengannya.

SPK, menurut tinjauan konotatif ini merupakan sistem yang ditujukan kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi lagi, dengan penekanan karakteristik sebagai berikut :
  • Berfokus kepada keputusan, ditujukan pada manajer puncak dan pengambil keputusan
  • Menekankan pada fleksibilitas, adaptabilitas, dan respon yang cepat
  • Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing pribadi manajer
Menurut Turban (2005), Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
  1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur
  2. memeberikan dukungan atas pertimbangan managerial dan bukannya dimaksudkan untuk menganti fungsi  manager.
  3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil daripada perbaikan efisiensinya.
  4. Kecepatan komputasi
  5. Meningkatkan produktifitas
  6. Dukungan kualitas
  7. Berdaya saing
  8. Mengatasi keterbatasan koognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga sub  sistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain,  [10] yaitu :
  1. Subsistem pengelolaan data (database).
  2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
  3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).

Sub sistem pengelolaan model (model base) merupakan keunikan dari SPK yaitu kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya.

Subsistem pengelolaan dialog (user interface) yaitu Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

Steven L. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada
waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis
DSS, yaitu :
  1. Retrive information element (memanggil eleman informasi)
  2. Analyze entries fles (menganali semua file)
  3. Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
  4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
  5. Propose decision (menawarkan keputusan )
  6. Make decisions (membuat keputusan)
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses  pengambilan keputusan melalui alternatif  – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Sistem Pendukung Keputusan  (Decision Support Systems = DSS) adalah suatu sistem informasi yang menggunakan model-model keputusan,  basis  data, dan pemikiran manajer  sendiri, proses modeling interaktif dengan  komputer untuk mencapai pengambilan keputusan oleh manajer tertentu.



Minggu, 18 Oktober 2015

Materi 6 Mathematical Modelling

Sumber gambar : robotnor.no

Definisi
Matematika, mempelajari keteraturan hubungan antar lambang/simbol/unsur yang mempunyai arti (mewakili obyek tertentu) dengan aturan tertentu dan membuat generalisasi.
Model matematika : kumpulan keterkaitan variabel yang berbentuk formulasi/fungsi persamaan dan atau pertidaksamaan yang mengekspresikan sifat pokok dari sistem/proses fisis

Beberapa bagian dasar dalam analisis matematika :
- Relasi atau hubungan
- Fungsi
- Variabel
- Himpunan atau set
- Pernyataan (statement)
- Sistem
- Model

Fungsi model matematika :
  1. menjelaskan hubungan antara  berbagai bagian dari suatu objek dengan persamaan matematika dengan teliti
  2. menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih banyak daripada model grafik yang dua dimensi ataupun model fisik yang tiga dimensi, hal ini disebabkan oleh sifat model matematika yang multidimensional

Model matematika merupakan model yang terdiri dari kumpulan keterkaitan variabel-variabel yang berbentuk formulasi atau fungsi persamaan dan/atau pertidaksamaan yang mengekspresikan sifat (feature) pokok dari sistem atau proses fisis dalam istilah matematika
Variabel terikat = f {variabel bebas, parameter,fungsi pemaksa}
Variabel terikat (dependent) suatu karakteristik mencerminkan keadaan atau perilaku sistem
Variabel bebas : dimensi (ruang dan waktu) sepanjang perilaku sistem sedang ditentukan
Parameter : pencerminan sifat/komposisi sistem
Fungsi pemaksa (forcing function) : pengaruh eksternal yang bekerja pada sistem

Manfaat analisis matematika :
  1. Optimasi (menarik manfaat yang sebesar-besarnya), menemukan kombinasi optimum dari faktor yang berhubungan
  2. Menemukan jalan keluar yang paling baik/paling menguntungkan dalam keadaan ketidakpastian
  3. Menguji konsekuensi pemecahan suatu masalah
  4. Mengetahui dan mengukur tata hubungan pada berbagai macam faktor yang tidak diketahui dengan hitungan biasa
  5. Menghubungkan secara kuantitatif dan termasuk sasaran majemuk menjadi sasaran serasi
  6. Menemukan cara pengambilan data dan pengolahannya

Kamus :
Aksioma : kumpulan pernyataan yang sudah dianggap benar tanpa pembuktian
Dalil : patokan yang dikemukakan dan dipertahankan sebagai suatu kebenaran
Postulat : pangkal dalil sebagai pernyataan yang diterima sebagai benar tanpa membuktikannya untuk dapat berkomunikasi
Presumsi : pernyataan yang ditunjang oleh bukti/percobaan meskipun tidak konsklusif dianggap benar karena kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar.
Asumsi : suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya/kebolehjadian benarnya tidak tinggi, tetapi dapat diterima sebagai landasan berpikir.
Konsepsi : abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan mengenai obyek tertentu.
Konsep : untuk menjelaskan fenomena secara konkrit, dibangun dari definisi.
Definisi : sekumpulan terminologi (kalimat, simbol, rumus matematik) yang menunjukkan fenomena yang dimaksud konsep.

Materi 6 Manajemen Resiko Perancangan Sistem Informasi

sumber gambar : www.linkedin.com
Defenisi konseptual mengenai resiko : (Robert Charette)
1. Resiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang.
2. Resiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran,pendapat, aksi, atau tempat)
3. Resiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan ituakan dilakukan.

Strategi Resiko Reaktif vs Proaktif
Strategi reaktif dengan cara  memonitor proyek terhadap kemungkinan resiko.Sumber-sumber daya dikesampingkan, padahal seharusnya sumber-sumber dayamenjadi masalah yang sebenarnya / penting.
Strategi proaktif dimulai sebelum kerja teknis diawali.Resiko potensial diidentifikasi, probabilitas & pengaruh proyekdiperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudianmembangun suatu rencana untuk manajemen resiko.Sasaran utama adalah menghindari resiko.

Resiko Perangkat Lunak
Karakteristik resiko :
1. Ketidakpastian
2. Kerugian

Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hokum). Manajemen resiko adalah rangkaian langkah-langkah yang membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian (Roger S. Pressman).

Pada saat kita mengerjakan pengembangan perangkat lunak sering kita menghadapi berbagai situasi yang tidak nyaman seperti keterlambatan pengembangan atau pengeluaran biaya pengembangan yang melebihi anggaran. Hal ini dikarenakan kurang siapnya kita menghadapi berbagai kemungkinan resiko yang akan terjadi. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah ataupun meminimalkan resiko tersebut.

Download materi presentasi Kelompok 2
1.Kelas A :
2. Kelas B : Presentasi, Review
3. Kelas C : Presentasi 
4. Kelas D : Presentasi
5. Kelas E : Presentasi, Review

Rabu, 14 Oktober 2015

Materi presentasi kel 1 DSS

Download Materi presentasi kel 1 DSS

Pembagian Kelompok Presentasi Materi DSS

sumber : www.emotionalintelligenceatwork.com
Kel    No        NIM           Nama                                              Bantul                                Kel

1 1 122090028 ADY YULIAWAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERTEMUAN 5
2 122100002 EDI SUPRAYITNO
3 122100023 BOBBY GUNTUR ADI PUTRA
4 122110071 VERY JHON DAPID N
2 5 122120041 RIDHO UTOMO ALAT BANTU PERANCANGAN SPK PERTEMUAN 6
6 122120054 LULU RATNA SARI
7 122120055 ATMAKA YONNI K
8 122120059 MUHAMMAD KAHFI
3 9 122120067 ALDIANTO LANO S. MANAJEMEN MODEL SPK PERTEMUAN8
10 122130015 KRISNA YUDHA KURNIA
11 122130018 EKA FEBRIANI S
12 122130021 CLAUDIA DINDA MATITA
13 122130022 FELIX ZELIN PRADINA
4 14 122130023 GITA KARMANI MANAJEMEN BASIS DATA SPK PERTEMUAN 9
15 122130026 NUR ENDAH FITRIANA
16 122130028 AMBAR KUSUMASARI
17 122130030 DANANG IBRAHIM ADNAN
18 122130031 DELLA AYU AVIANNA
5 19 122130033 DIKRI MACHMUL KURNIAWAN TEKNIK NORMALISASI PERTEMUAN 10
20 122130036 DIVA VANESHA
21 122130037 HERDITYA MAHARDIKA
22 122130038 ALIVIAN VICKRY SYAHRANIE
23 122130039 MAULANA ALDY KURNIAWAN
6 24 122130041 HUSNAN YUSUF PENGEMBANGAN DAN APLIKASI BASIS DATA SPK PERTEMUAN 11
25 122130043 RANI TRIYANI
26 122130045 SADAM KHOIRUL IMAN
27 122130057 RIFQI NAUFAL RAFIF
28 122130070 ERFAN ERDYANTO
7 29 122130074 CHAYENE CHRISTALIA KALALO PERANCANGAN ANTAR MUKA SPK PERTEMUAN 12
30 122130077 EVELINA NADIA LISPRIYANTIKA
31 122130081 ANHAR DWI KUNTORO
32 122130085 ANDI PURNOMO
33 122130087 NOVIA SETIA NINGRUM
8 34 122130088 CHOIRUL UMAM TEKNIK PENGUJIAN SPK PERTEMUAN 13
35 122130092 DELLA INTAN SARIDEWI
36 122130101 RIZEKIKA NAAFI
37 122130102 DENI WIDIYANTO
38 122130113 ADITYA TRIWAHYUDI
9 39 122130114 KRISTANTO DEO MURTI SPK KELOMPOK PERTEMUAN 14
40 122130118 FAIZAL AMIN
41 122130124 FAYAKUN AKBAR
42 122130156 ARRANDA SYAHFITRA SIREGAR
43 122130158 PUTRIYANTI
10 44 122130168 MAYDA ADRIATI MODEL - MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTEMUAN 15
45 122130176 REDHA ANGGRAENI NILAMSARI
46 122130202 M. AMINUDIN RISQIANTO
47 122130253 SAFIRA RATNASARI
48 122130267 AVIAN WISNU SETIYOKO

Aturan :
  1. Setiap kelompok mempersiapkan materi dalam bentuk ppt dan review, sumber materi atau referensi berasal dari bahan ajar yang disediakan atau dapat mengambil dari sumber-sumber lain (buku, jurnal, artikel, internet) dengan mencamtumkan nama sumbernya
  2. Materi (ppt dan review) harus sudah dikirim ke dosen via email di ahmad.muhsin@upnyk.ac.id maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan presentasi yang selanjutnya akan diupload agar dapat diakses dan didownload oleh mahasiswa yang lain, pelanggaran atau keterlambatan dalam point ini menyebabkan pengurangan nilai.
  3. Setiap mahasiswa dalam kelompok harus aktif dan memiliki pembagian kerja atau materi yang jelas dan dapat mempertanggungjawabkan materi yang disusun
  4. Materi yang disusun harus orisinal atau susunan atau ketikan langsung oleh setiap kelompok dan bukan plagiasi atau copy paste milik orang lain, pelanggaran terhadap point ini dikenakan sanksi pembatalan nilai presentasi
  5. Untuk memperjelas materi yang disampaikan dapat ditambahkan sarana pendukung lain seperti animasi, praktek program, movie, gambar, alat peraga, produk fisik dan lain sebagainya
  6. Dosen akan mengawasi, memperbaiki, memperjelas, mengarahkan, membimbing, dan memoderatori presentasi
  7. Waktu presentasi dibagi menjadi 2 sesi, presentasi dan tanya jawab atau diskusi
  8. Bagi mahasiswa yang pada saat tersebut tidak presentasi wajib hadir dengan sebelumnya mengakses materi yang akan dipresentasikan dan mempersiapkan diri bertanya


Senin, 12 Oktober 2015

Materi 5 Perencanaan Perancangan Sistem Informasi (1/A)



Perencanaan Proyek (Project Planning) merupakan awal dari serangkaian aktivitas secara kolektif dari sebuah proses Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan kegiatan project planning (perencanaan proyek). Yang pertama dari aktifitas ini adalah estimation (perkiraan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi estimasi:
a)      Project Complexity (Kompleksitas Proyek)
b)      Project Size (Ukuran Proyek)
c)      Structural Uncertainty (Ketidakpastian Struktural)
Ruang Lingkup Perangkat Lunak adalah sebagai berikut:
a)      Fungsi
b)      Kinerja,
c)      Batasan
d)      Interface
e)      Hardware yang mengeksekusi devices
f)       Software yang suah ada dan harus dikoneksikan
g)      Manusia yang menggunakan perangkat lunak
h)      Prosedur
i)        Realibilitas (Keandalan)
Untuk merekayasa perangkat lunak harus :
a)      Mengerti kebutuhan pelanggan
b)      Mengerti konteks bisnis
c)      Mengerti batasan-batasan proyek
d)     Mengerti motivasi pelanggan
e)      Mengerti alur kearah perubahan
      Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
      Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
      Arsitektur informasi (atau arsitektur teknologi informasi, arsitektur sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi) adalah suatu pemeta-an atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999). Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhankebutuhan bisnis strategis organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung.
      Salah satu komponen sistem informasi adalah manusia. Sumber daya manusia yang menjadi komponen sistem informasi sesungguhnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemakai akhir dan spesialis TI.
      Untuk organisasi yang kecil, unit PDE terkadang hanya berupa seorang pegawai yang mengurusi dari pemasukan data, pembuatan program, sampai ke pembangkitan laporan. Keadaan seperti ini banyak dijumpai di Indonesia. Untuk organisasi yang cukup besar, unit ini berupa ;ebuah bagian atau departemen yang memiliki kepala bagian atau manajer. Pada perusahaan yang besar, PDE terkadang berkedudukan sebagai divisi yang dikepalai oleh seorang direktur, wakil direktur, atau manajer umum (general manager).


Disusun oleh :
Kelas: A Kelompok : 1
1.    Marlia Fransiska    122110020
2.    Agus Maulana A        122110082
3.    Aldianto Lano S        122120067
4.    Muhammad Jangki D    122120068

Download materi lengkap :
1. Materi
2. Presentasi

Materi 5 Perencanaan Perancangan Sistem informasi (1/B)

Perencanaan Proyek (Project Planning) merupakan awal dari serangkaian aktivitas secara kolektif dari sebuah proses Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan kegiatan project planning (perencanaan proyek). Yang pertama dari aktifitas ini adalah estimation (perkiraan). Estimasi menjadi dasar bagi semua aktivitas perencanaan proyek yang lain dan perencanaan proyek memberikan sebuah peta jalan bagi suksesnya rekayasa perangkat lunak, sehingga dapat berjalan dengan baik.

Estimasi membawa resiko yang inheren (membawa kepada ketidakpastian) jika hanya terdapat data kualitatif dalam perkembangannya.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi estimasi:
a. Project Complexity (Kompleksitas Proyek)
kompleksitas merupakan pengukuran relatif yang sangat berpengaruh kuat terhadap ketidak pastian  dipengaruhi oleh kebiasaan dengan usaha yang sudah dilakukan pada masa sebelumnya.
b. Project Size (Ukuran Proyek)
Beratnya elemen-elemen yang akan didekomposisi menjadikan permasalahan dalam estimasi yang dimana menjadi suatu pendekatan.
c. Structural Uncertainty (Ketidakpastian Struktural)
Bila metrik perangkat lunak yang komprehensif dapat diperoleh pada proyek yang telah lalu, maka estimasi dapat dilakukan dengan kepastian yang lebih tinggi. jadwal dapat dibuat untuk menhindari kesulitan-kesuliatan yang terjadi di masa lalu, dan resiko keseluruhan dapat dikurangi.

Tujuan umum dari perencanaan proyek perangkat lunak adalah :
a. Estimasi dibuat dengan sebuah kerangka waktu yang terbatas pada awal sebuah proyek perangkat lunak yang dapat menyediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan masih dapat diperbaharui secara teratur selagi proyek sedang berjalan.
b. Untuk pengawasan, penelusuran, dan pemantauan sebuah proyek teknik yang
kompleks.

Aktivitas pertama dalam perencanaan perangkat lunak adalah ruang lingkup yang terdiri dari :
a.    Fungsi, sebagai kedetailan
b.    Kinerja, melingkupi pemrosesan dan kebutuhan waktu respon
c.    Batasan, pengidentifikasian batasan
d.    Interface, konsep interface yang menginterpretasikan :
e.    Hardware yang mengeksekusi devices
f.    Software yang suah ada dan harus dikoneksikan
g.    Manusia yang menggunakan perangkat lunak
h.    Prosedur
i.    Realibilitas (Keandalan)

Untuk merekayasa perangkat lunak harus :
a.    Mengerti kebutuhan pelanggan
b.    Mengerti konteks bisnis
c.    Mengerti batasan-batasan proyek
d.    Mengerti motivasi pelanggan
e.    Mengerti alur kearah perubahan

Skema yang terbentuk dari perencanaan perangkat adalah piramida yang bertujuan untuk mengestimasikan sumber daya untuk menyelesaikan usaha pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras berada pada fondasi sebagai penyedia infrastuktur pendukung usaha pengembangan. Sedangkan dipuncaknya adalah Manusia sebagai sumber daya utama.

Disampaikan oleh :
Kelompok 1/ Kelas B
No.        Nama            NPM
1.    Krisna Yudha Kurnia         122130015
2.    Budi Siswanto                   122130016
3.    Shinta Puspita                   122130019
4.    Claudia Dinda Matita        122130021
5.    Felix Zelin Pradina            122130022

Download materi lengkap :
1. Materi
2. Presentasi

Minggu, 11 Oktober 2015

Materi 5 Perencaaan Perancangan Sistem Informasi (1/E)

PERENCANAAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Definisi perancangn menrut Kamuas besar bahasa indonesia
proses, cara, perbuatan merancang
Contoh:
~ bangunan itu dilakukan oleh seorang ahli yg masih muda
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut: Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Perencanaan Proyek (Project Planning) merupakan awal dari serangkaian aktivitassecara kolektif dari sebuah proses Manajemen Proyek Perangkat Lunak.

1. Observasi pada Estimasi
Estimasi sumber daya, biaya dan jadwal untuk usaha pengembangan perangkat lunakmembutuhkan pengalaman, mengakses informasi histories yang baik, dan keberanian untukmelakukan pengukuran kuantitatif bila hanya data kualitatif saja yang ada.Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi estimasi.
  • a.    Project Complexity (Kompleksitas Proyek)
  • b.    Project Size (Ukuran Proyek)
  • c.    Structural Uncertainty (Ketidakpastian Struktural)
2. Tujuan Perencanaan Proyek Perangkat Lunak
Tujuan umum dari perencanaan proyek perangkat lunak adalah :
  • a. Menyediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuatestimasi yang dapat dipertanggung-jawabkan mengenai sumber daya, biaya danjadwal. Estimasi dibuat dengan sebuah kerangka waktu yang terbatas pada awalsebuah proyek perangkat lunak dan seharusnya diperbaharui secara teratur selagiproyek sedang berjalan.
  • b. Untuk pengawasan, penelusuran, dan pemantauan sebuah proyek teknik yangkompleks.
3. Ruang Lingkup Perangkat Lunak
Aktivitas pertama dalam perencanaan perangkat lunak adalah penentuan ruang lingkup perangkat lunak yang terdiri dari
  • a. Fungsi, Untuk memberikan awalan yang lebih detail pada saat dimulai estimasi.
  • b. Kinerja, Melingkupi pemrosesan dan kebutuhan waktu respon.
  • c. Batasan, Mengidentifikasi batas yang ditempatkan pada perangkat lunak olehhardware eksternal, memori dan system lain.
  • d. Interface, Konsep sebuah Interface diinterpretasikan untuk menentukan:
  • e. Hardware yang mengeksekusi perangkat lunak dan device yang dikontrol secaralangsung oleh perangkat lunak.
  • f. Software yang sudah ada dan harus dihubungkan dengan perangkat lunak baru.
  • g. Manusia yang menggunakan perangkat lunak melalui perangkat I/O
  • h. Prosedur
  • i. Realibilitas (Keandalan)
4. Sumber Daya
Tugas kedua perencanaan perangkat lunak adalah mengestimasi sumber daya yangdibutuhkan untuk menyelesaikan usaha pengembangan perangkat lunak tersebut. Gambarberikut memperlihatkan sumber daya pengembangan sebagai sebuah piramid. Dibawah ini merupakan penjelasan lebih spesifik mengenai sumber daya.
  • 1.    Sumber Daya Manusia
  • 2.    Komponen Perangkat lunak (reusable)
  • 3.    Lingkungan
5. Estimasi Proyek Perangkat Lunak
Estimasi biaya dan usaha perangkat lunak tidak akan pernah menjadi ilmu pasti. Variabel yang terlalu banyak, manusia, teknik, lingkungan, politik dapat mempengaruhi biaya dan usaha akhir yang diaplikasikan untuk mengembangkannya.

Disusun oleh kelompok 1 kelas E
BENYAMIN KANSAI                     1220900
WEDHA KRISHNAMURTI K        122100033
OJI RISVANI                                   122120005
M. ABHRE AGNI MAHISA           122120016

Download materi lengkap :
1. Materi
2. Presentasi

MATERI 5.METODE PENGEMBANGAN MODEL

Kriteria memodelkan suatu sistem :
  • Harus mewakili (representasi) sistem nyatanya
  • Merupakan penyederhanaan dari kompleksnya sistem, sehingga diperbolehkan adanya penyimpangan pada batas tertentu
Tahapan :
1. Definisi masalah
2. Model konseptual
3. Formulasi model
  • Variabel yang dilibatkan
  • Tingkat agregasi dan kategorisasi
  • Perlakuan terhadap waktu
  • Spesifikasi model
  • Kalibrasi model
4. Analisis dan solusi model
  • Ketelitian
  • Validitas
  • Ketetapan (constancy)
  • Ketersediaan taksiran untuk variabel
5. Interpretasi dan implementasi model

Sistem asumsi Merupakan pikiran dasar yang digunakan sebagai alasan atau titik tolak dalam menjelaskan suatu fenomena yang diyakini kebenarannya.
Chafetz (1978) : sebagai suatu statement yang harus diterima keberadaannya dan bukan merupakan obyek untuk di tes kebenarannya secara langsung. Merupakan perlakuan khusus yang kadang diterima begitu saja.
Memberikan landasan yang kuat mengenai keberadaan masalah, dasar pemikiran dan perumusan hipotesa.
Suriasumantri (1990), harus mempertimbangkan :
  • Relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian disiplin keilmuan
  • Harus disimpulkan dari keadaan sebagaimana adanya.
Syarat asumsi :
  1. Adanya konsistensi (taat azaz)
  2. Adanya relevansi
  3. Adanya independensi
  4. Adanya ekivalensi
Tahapan asumsi :
  1. Identifikasi pelaku
  2. Pemunculan asumsi
  3. Pembenturan asumsi
  4. Pengelompokan asumsi
  5. Sintesa asumsi
Ada dua fasa dalam pemodelan
  • Pemodelan trafik yang masuk (incoming traffic)  model trafik
  • Pemodelan sistem model sistem
macam model sistem
  • Loss system
  • Queueing system (sistem antrian)
  • Delay system
  • Kombinasi delay dan loss
Identifikasi variabel :
  1. Variabel nominal, ditetapkan berdasar atas proses penggo;ongan (klasifikasi) dan identifikasi, bersifat diskrit dan saling pilah, misal. Jenis pekerjaan, indeks, merek, jenis produk, jumlah mesin
  2. Variabel ordinal, menentukan hubungan yang tersusun antar obyek atau peristiwa, menyatakan urutan bagi atribut sistem berdasar jenjang, misal : sikap, pendapat (opini), preferensi, jabatan
  3. Variabel interval, untuk mengatur peringkat atribut obyek/peristiwa hingga jarak antara angka cocok dengan jarak atribut obyek/peristiwa pada karakteristik yang diukur, misal : temperatur udara skala celcius atau fahrenheit
  4. Variabel rasio, dalam kuantifikasinya memiliki nilai nol mutlak, misal : berat badan, panjang



Sabtu, 10 Oktober 2015

Materi 5 Perencanaan Perancangan Sistem Informasi (1/C)

Kelompok 1 Kelas C
Shofwana Hafidh        (122140003)
Yunanda Aldi W        (122140004)
Tri Luhur P                (122140005)
Sukmono Aji W        (122140007)
Faisal Fachry             (122140011)

Review Materi :
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Sekarang dibahas:
A. Siklus hidup
B. Analisis Perancangan

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:
  1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
  2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
  3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
  4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
  5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
  6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

Download materi lengkap :
1. Materi
2. Presentasi

Materi 5 Perencanaan Perancangan Sistem Informasi (1/D)

Kelompok 1/ Kelas D
No.        Nama                            NPM
1.    Edi Suprayitno                     122100002
2.    Fajar Maulana Wijayanto     122130004
3.    Yudi Pratama Putra              122130008
4.    Rachmad Ardi Prakoso        122130046
5.    Muhammad Upadio K          122130049

Review materi :
Perencanaan Proyek (Project Planning) merupakan awal dari serangkaian aktivitas secara kolektif dari sebuah proses Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses manajemen dimulai dengan kegiatan project planning. Yang pertama dari aktifitas ini adalah estimation(perkiraan).
1.    Observasi pada Estimasi
Estimasi sumber daya, biaya, dan jadwal untuk usaha pengembangan perangkat lunak membutuhkan pengalaman, mengakses informasi historis yang baik, dan keberanian untuk melakukan pengukuran kuantitatif bila hanya ada data kualitatif saja yang ada. Faktor yang mempengaruhi estimasi :
a.    Project Complexity (Kompleksitas Proyek)
Kompleksitas proyek berpengaruh kuat terhadap ketidakpastian yang inheren dalam perencanaan.
b.    Project Size (Ukuran Proyek)
Bila ukuran bertambah maka ketergantungan diantara berbagai elemen perangkat lunak akan meningkat dengan cepat. Dekomposisi masalah sebagai suatu pendekatan yang sangat penting dalam proses estimasi menjadi lebih sulit lagi karena elemen-elemen yang akan didekomposisikan sangat berat.
c.    Structutal Uncertainty (Ketidakpastian Struktural)
Bila metric perangkat lunak yang komprehensif dapat diperoleh pada proyek yang telah lalu, maka estimasi dapat dilakukan dengan kepastian yang lebih tinggi.

2.    Tujuan Perencanaan Proyek Perangkat Lunak
Tujuan perencanaan proyek perangkat lunak adalah :
a.    Menyediakan kerangka kerja bagi manajer untuk membuat esimasi yang dapat dipertanggung jawabkan mengenai sumber daya, biaya, dan jadwal. Estimasi berguna sebagai kerangka waktu terbatas dalam proyek yang berjalan.
b.    Untuk pengawasan, penelusuran, dan pemantauan sebuah proyek teknik yang kompleks.

3.    Ruang Lingkup Perangkat Lunak
Aktivitas pertama dalam perencanaan perangkat lunak adalah ruang lingkup yang terdiri dari :
a.    Fungsi, sebagai kedetailan
b.    Kinerja, melingkupi pemrosesan dan kebutuhan waktu respon
c.    Batasan, pengidentifikasian batasan
d.    Interface, konsep interface yang menginterpretasikan :
e.    Hardware yang mengeksekusi devices
f.    Software yang suah ada dan harus dikoneksikan
g.    Manusia yang menggunakan perangkat lunak
h.    Prosedur
i.    Realibilitas (Keandalan)
Untuk merekayasa perangkat lunak harus :
a.    Mengerti kebutuhan pelanggan
b.    Mengerti konteks bisnis
c.    Mengerti batasan-batasan proyek
d.    Mengerti motivasi pelanggan
e.    Mengerti alur kearah perubahan

4.    Sumber Daya
Tugas kedua perencanaan perangkat lunak adalah untuk mengestimasikan sumber daya untuk menyelesaikan usaha pengembangan perangkat lunak. Skema yang terbentuk adalah piramida, dan perangkat lunak dan perangkat keras berada pada fondasi dan menyediakan sebagai infrastuktur pendukung usaha pengembangan. Sedangkan dipuncaknya adalah Manusia sebagai sumber daya utama.

Download Materi lengkap :

1. Materi
2. Presentasi

Kamis, 08 Oktober 2015

Kelompok Presentasi Manajemen Lingkungan

sumber gambar : ecosimply.com


Kel No NIM Nama Materi Waktu Presentasi
1 1 122090162 ARIF RAHMAD ARDI W PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERTEMUAN 6
2 122100018 RAMADHAN TRI NUGROHO
2 3 122100026 NUR OKTAVIAREKHA AHADWI P PENGOLAHAN LIMBAH PADAT PERTEMUAN 7
4 122100039 ROLAN SEPTIAN
3 5 122100043 DASTYARGO HARTONO PENGOLAHAN LIMBAH GAS PERTEMUAN9
6 122100047 HAPPY NUR ROMADHONA
7 122100060 YUSUF FIRMANSYAH
4 8 122100095 JENTA GAGAH PRABOWO AMDAL PERTEMUAN10
9 122100111 WAWAN KURNIAWAN RISAL
10 122100131 SUDARWAN
5 11 122110007 GINANJAR HADI PRASETYO PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PERTEMUAN11
12 122110009 AGUNG HIDAYATULLAH
13 122110015 NUGROHO CANDRA RAHARJO
6 14 122120004 IQAL AZHARI MODEL PRAKIRAAN DAMPAK LINGKUNGAN PERTEMUAN12
15 122120006 AMALIA OKTA PERMATA
16 122120007 IMAM HANAFI
7 17 122120040 EKA DEWI MARLIANA NINGSIH PERENCANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTEMUAN 13
18 122120058 KEVIN RYNALDI
8 19 122120062 MOH IKHSAN ARIYANTO ISO 14000 PERTEMUAN 14
20 122120067 ALDIANTO LANO S.
21 122130061 YASINTHA APRILYAN KURNIAWAN
9 22 122130121 ACHMAD ZAMRONI PRODUKSI BERSIH PERTEMUAN 15
23 122130132 RIZKI ARDLIANSYAH

Aturan :
  1. Setiap kelompok mempersiapkan materi dalam bentuk ppt dan review, sumber materi atau referensi berasal dari bahan ajar yang disediakan atau dapat mengambil dari sumber-sumber lain (buku, jurnal, artikel, internet) dengan mencamtumkan nama sumbernya
  2. Materi (ppt dan review) harus sudah dikirim ke dosen via email di ahmad.muhsin@upnyk.ac.id maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan presentasi yang selanjutnya akan diupload agar dapat diakses dan didownload oleh mahasiswa yang lain, pelanggaran atau keterlambatan dalam point ini menyebabkan pengurangan nilai.
  3. Setiap mahasiswa dalam kelompok harus aktif dan memiliki pembagian kerja atau materi yang jelas dan dapat mempertanggungjawabkan materi yang disusun
  4. Materi yang disusun harus orisinal atau susunan atau ketikan langsung oleh setiap kelompok dan bukan plagiasi atau copy paste milik orang lain, pelanggaran terhadap point ini dikenakan sanksi pembatalan nilai presentasi
  5. Untuk memperjelas materi yang disampaikan dapat ditambahkan sarana pendukung lain seperti animasi, praktek program, movie, gambar, alat peraga, produk fisik dan lain sebagainya
  6. Dosen akan mengawasi, memperbaiki, memperjelas, mengarahkan, membimbing, dan memoderatori presentasi
  7. Waktu presentasi dibagi menjadi 2 sesi, presentasi dan tanya jawab atau diskusi
  8. Bagi mahasiswa yang pada saat tersebut tidak presentasi wajib hadir dengan sebelumnya mengakses materi yang akan dipresentasikan dan mempersiapkan diri bertanya
Download Kelompok Presentasi