Kamis, 10 September 2015

Materi 1. Konsep Dasar Pemodelan Sistem


Pemodelan Sistem terdiri dari 2 kata : Pemodelan dan Sistem.
Pemodelan berasal dari kata model, Istilah “model” sendiri mempunyai memiliki pengertian yang beragam sesuai dengan bidang dimana dia digunakan, seperti jika dalam dunia keartisan juga dikenal istilah model atau artis- artis yang mengiklankan berbagai macam produk atau pakaian para desainer. Model matematis hanya merupakan salah satu jenis dari bentuk model dalam ruang lingkup technical sense. Didalam ilmu engineering model didefinisikan sebagai representasi atau gambaran dari suatu sistem.
Bentuk atau gambaran representasi dari model bisa memiliki berbagai macam jenis yaitu :
  1. Physical, yaitu model miniatur dari sistem yang dipelajari atau bentuk dalam ukuran lebih kecil (model pesawat, model kereta api),
  2. Pictorial, yaitu model yang menggambarkan kontur permukaan bumi seperti peta topografi dan bola dunia.
  3. Verbal, yaitu model representasi dari suatu sistem ke dalam kalimat ucapan atau verbal yang  mengambarkan ukuran, bentuk dan karakteristik.
  4. Schematic, yaitu model representasi dalam bentuk skema  bagan atau gambar misalnya model rangkaian listrik, model Atom Bohr dan lain-lain.
  5. Symbolic, yaitu model representasi ke dalam symbol-simbol matematis dimana variable hasil karakterisasi proses atau sistem ke dalam rumus/ formula.
Pengertian sistem adalah sekumpulan bagian yang saling berhubungan dan bekerja sama atau bersinergi untuk menghasilkan suatu tujuan yang sama, didalam sistem terdiri dari input - proses - output serta feed back. Sedangkan pengertian sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan.
Dari pengertian tersebut diatas maka pengertian pemodelan sistem adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu. Unsur sistem terdiri dari :
  1. Adanya elemen-elemen
  2. Adanya interaksi atau hubungan antar elemen
  3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen tersebut menjadi satu kesatuan
  4. Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir
  5. Berada dalam suatu lingkungan yang komplek
Pengertian Sistem dilihat dari berbagai sudat pandang memiliki perbedaan definisi diantarannya :
  • Ilmu Hukum : Kumpulan aturan yang membatasi baik oleh kapasitas maupun lingkungan untuk menjamin keserasian dan keadilan
  • Ilmu Rekayasa : Proses masukan (input) yang ditranformasikan menjadi keluaran (output)
  • Matematikawan : set persamaan simbolik dengan karakteristik tertentu.
Menurut para ahli, Geoffrey Gordon (1987) sistem adalah sebagai suatu agregasi atau kumpulan obyek yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. sedangkan menurut Ludwig (1940) : sebagai suatu set elemen yang yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan. Schmiidt, Taylor (1970) mendifinisikan sistam merupakan suatu kumpulan komponen (entiti) yang berinteraksi dan bereaksi antar atribut k untuk mencapai suatu akhir yang logis.

Kamus Webster memberi arti yaitu suatu kesatuan (unity) yang kompleks yang dibentuk oleh bagian-bagian yang berbeda (diverse) yang masing terikat pada (subject to) rencana yang sama atau berkontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama
Menurut ahli tentang pengertia pemodelan, Ackoff, Gupta, Minas (1962) mendefinisikan bahwa kata pemodlean bisa dilihat dari beberapa pandangan yaitu :
kata benda : representasi (gambaran, perwakilan, perlambangan) mis. : miniatur pesawat terbang N-250 adalah model dari pesawat sebenarnya
kata sifat : ideal (idaman, teladan, contoh, cita-cita), mis. : si A  adalah model mahasiswa teknik masa kini
kata kerja : memperagakan, mempertunjukan (demonstrasi, memamerkan)
sehingga model dirancang sebagai penggambaran operasi dari suatu sistem nyata secara ideal guna menjelaskan atau menunjukkan hubungan penting yang terlibat.
Murdick, Ross, Claggett (1984) berpendapat model adalah aproksimasi atau penyimpulan (abstraction) dari sistem nyata yang dapat kita susun dalam berbagai bentuk, Geoffrey Gordon (1987) berpendapat model adalah kerangka utama informasi (body of information) tentang sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut, sedangkan Isa S Toha (1990) model merupakan penampilan elemen-elemen penting dari persoalan sistem nyata.
Sifat model haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. kegunaan, Akademik : menjelaskan fenomena atau objek, pengganti teori (apabila sudah ada maka sebagai konfirmasi atau koreksi), Manajerial : sebagai alat pengambil keputusan, komunikasi, belajar dan memecahkan masalah
  2. sederhana
  3. mewakili persoalan
Dan manfaat model digunakan untuk memudahkan pengertian tentang sistem yang diwakilinya juga
pengetahuan alternatif keputusan yang dapat diambil dan hasil keputusan itu semakin meningkat.  Jenis model terdiri dari
  1. model matematis : mewakili sebuah sistem secara simbol matematis (bentuk rumus dan nilai (besaran)), atribut sebagai veriabel, aktivitas sebagai fungsi matematik
  2. model informasi : mewakili sebuah sistem dalam bentuk grafik atau tabel (multidimensional) baik berupa . obyek, hubungan maupun operasi



386 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. A_122130040_Dimas Panji Prabowo
    mahasiswa mampu mendefikan apa itu pemodelan sistem dan mahasiswa mampu menerapkan dikehidupan nyata,berdasarkan teori yang telah ada.

    BalasHapus
  3. Nama Perusahaan : PT. Deltomed Laboratories
    Produk : Antangin FIT
    Alamat : Nambangan, Selogiri,Wonogiri 57601 Jawa Tengah,Indonesia
    Jawa Tengah
    Proses Produksi :

    1. Diawali dari pertanian bahan baku obat-obatan herbal yang dikerjakan oleh para petani di Wonogiri dan sekitarnya. Seluruh komoditas bahan baku seperti jahe, akar manis, bunga seruni, dan bahan-bahan lain diseleksi secara ketat dan tertutup untuk memastikan apakah komoditas yang diterima pabrik dapat diolah pada tahap selanjutnya atau tidak. Bahan baku yang dianggap tidak segar dan tidak memenuhi kriteria tertentu seperti kadar air dibawah 10 persen, tidak diiris-iris, berjamur, terkena pengotoran atau terkontaminasi akan ditolak mentah-mentah dari tangan petani.

    2. Kemudian Proses Pencucian. Proses ini sendiri dilakukan secara massal dan berulang-ulang setiap jamnya tanpa henti. Setelah bersih, kemudian jahe hasil pembersihan tahap awal dialirkan melalui conveyor belt untuk selanjutnya dibilas dan dianginkan sepanjang conveyor beltyang bergerak ke atas. Hasil pembilasan kemudian ditampung pada nampan-nampan untuk selanjutnya dikeringkan melalui oven khusus bersuhu 50 derajat celcius agar kadar air pada jahe hasil pembilasan menguap. Bahan-bahan kering yang selesai diproses dari oven akan langsung masuk ke proses ekstraksi. Deltomed menggunakan quadra extraction system dari Jerman yang memastikan semua zat aktif herbal yang bermanfaat tidak akan hilang dan menjamin semua produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.

    3. Proses ekstraksi. Proses berikut dilakukan secara aseptis dan bebas dari campur tangan manusia dan kontaminasi apapun hingga siap dipasarkan. Seluruh mesin-mesin yang dioperasikan pada fasilitas produksi bekerja secara terintegrasi dan masing-masing mesin menghasilkan produk yang beragam, misalnya ada mesin khusus sediaan sirup untuk memproduksi Antangin Cair dan OB Herbal. Ada pula mesin tabletisasi untuk memproduksi sediaan tablet berkualitas seperti Kuldon Sariawan, Antangin Tablet atau Antalinu. Sediaan tablet untuk Kuldon Sariawan dan produk lainnya juga menggunakan mesin bertekanan tinggi hingga menjadi serbuk simplisia halus yang kemudian dicampur dalam mixerkhusus obat dan dijadikan tablet. Sedangkan untuk sediaan cair, zat aktif herbal diuapkan pada titik didih tertinggi, dikristalkan dan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti madu untuk menjadikannya sirup yang lengkap. Apabila semua proses uji klinis telah selesai dan dipastikan aman dikonsumsi, maka produk akan didistribusikan. Bila tidak, produk tidak bisa didistribusikan dan harus dimusnahkan.

    4. Yang terakhir, tahap pengemasan. Para tenaga kerja bertangan terampil dikumpulkan dalam ruang pengemasan untuk mengemas produk-produk dalam bundle. Contohnya untuk sediaan sirup kemasan sachet seperti OB Herbal dan Antangin, setiap bundle berisi 10 sachet. Sementara untuk sediaan tablet, satu strip yang berisi sekitar 20 tablet direkatkan dengan etiket mereknya, kemudian dibelah menjadi 5 strip yang berisi masing-masing 4 tablet menggunakan mesin, lalu di-bundle 10 strip per kotaknya. Belum lagi sediaan cair berkemasan botol seperti OB Herbal yang harus dimasukkan satu per satu ke dalam kotak.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. D-122130026-Nur Endah Fitriana

    Nama Perusahaan: PT. Intan Pariwara
    Produk: Buku Penunjang Pelajaran
    Alamat: Jalan Ki Hajar Dewantoro, Klaten 57438, Indonesia
    Proses Produksi:
    1. Planning dan Controlling
    Sebelum produk atau buku dibuat, langkah awal yang diambil adalah membuat perencanaan produk yang meliputi penyusunan program produksi dan perencanaan bentuk produk. Penyusunan program produksi didasarkan atas permintaan pasar yaitu produk atau jenis buku yang dibutuhkan konsumen pada saat itu. Program produksi tersebut berisi jumlah judul produk yang akan dibuat dalam satu semester, personel yang membuat atau mengerjakan, serta spesifikasi produk dan waktu produk tersebut harus selesai. Setelah penyusunan program kerja selesai dan mendapat persetujuan BOD, langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan produk. Perencanaan produk meliputi pembuatan pola isi buku, pola perwajahan, serta pola cover buku. Pola-pola tersebut dibuat untuk memastikan agar produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar.

    2. Realisasi Produk
    Setelah selesai pembuatan pola produk (pola isi, perwajahan, dan cover), langkah berikutnya adalah penyusunan naskah, layout naskah, pembuatan ilustrasi, dan pembuatan cover buku. Untuk memastikan agar hasil penyusunan naskah, layout naskah, pembuatan ilustrasi, dan pembuatan kover terhindar dari berbagai kesalahan, dilakukan proses QC (kontrol kualitas) baik dari sisi materi naskah, kebahasaan, layout, ilustrasi, maupun desain cover. Proses QC tersebut dilakukan sacara bertingkat sehingga dapat dipastikan naskah yang diterbitkan terjamin kualitasnya. Setelah semua tahap penyusunan dilaksanakan, proses akhir adalah mem-PDF file naskah tersebut sehingga naskah siap untuk dicetak.

    3. Proses Pencetakan Produk
    Setelah proses penyusunan naskah selesai, proses selanjutnya adalah pencetakan naskah. Proses ini dimulai dengan pembuatan film dan plat cetak. Setelah file PDF selesai dibuat dan order cetak telah di kirim ke percetakan, langkah awal adalah mengubah file PDF naskah menjadi film atau plat. Ada PDF yang langsung dibuat plat cetak. Akan tetapi, ada pula PDF yang dibuat film terlebih dahulu, baru kemudian dibuat plat cetak. Semua tergantung kebutuhan. Setelah plat selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah pencetakan isi dan pencetakan cover. Setelah isi dan cover selesai dicetak, langkah selanjutnya adalah penyusunan halaman dan penjilidan. Ada beberapa jenis jilid, dan yang sering digunakan yaitu jilid kawat dan jilid lem. Untuk halaman buku atau naskah di bawah 96 halamam biasa menggunakan jilid kawat, sedangkan di atas 96 halaman menggunakan jilid lem. Selesai proses jilid, buku tersebut dipotong dengan mesin potong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Selesai dipotong, langkah selanjutnya adalah penyotiran dan pengepakan. Buku-buku yang telah dipak kemudian di- kirim ke gudang. Dari gudang buku-buku tersebut siap dikirim ke seluruh Branch Office (BO) Intan Pariwara yang tersebar di seluruh Indonesia untuk dipasarkan.

    BalasHapus
  7. C - 122130077 - Evelina Nadia Lispriyantika

    Nama perusahaan: PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
    Produk: Coca-cola
    Alamat: Jl. Sukarno - Hatta KM 30 Kel. Harjosari, Kec. Bawen, Kab. Semarang 50501

    Proses produksi:
    1. Gudang
    Gudang merupakan tempat penyimpanan bahan baku yang terdiri dari gula standar industri, air yang dimurnikan, soda pengkarbonasi, dan formula konsentrat (concentrate).

    2. Pencampuran
    Pencampuran merupakan proses penggabungan antara air murni dengan gula dan formula konsentrat (concentrate) untuk menghasilkan sirup. Kemudian, proses selanjutnya adalah penambahan soda pengkarbonasi (karbondioksida murni) kedalam campuran sirup untuk mendapatkan kesegaran rasa.

    3. Pencucian
    Pencucian merupakan proses pencucian, pensterilan, dan pembilasan botol bekas pakai sebelum diisi kembali untuk memastikan konsistensi kualitas produk.

    4. Pengisian dan Penutupan
    Setelah melalui proses pencucian, mesin pengisian memasukkan campuran sirup yang sudah siap dalam jumlah akurat, lalu langsung diikuti dengan menutup kemasan tersebut untuk menjamin dan memastikan kebersihannya.

    5. Pengkodean
    Masing-masing botol ditandai dengan kode khusus yang menjelaskan hari, bulan, shift, dan pabrik pembuatan.

    6. Pemeriksaan
    Proses pengontrolan dilakukan secara cermat mulai botol dibawa ke pabrik, dicuci, hingga pada tahap pengisian. Pengontrolan secara manual dan mekanis adalah untuk memastikan keunggulan kualitas produk

    7. Pengemasan
    Setelah pengontrolan terakhir, botol yang telah diisi siap untuk dikemas dan dikirimkan.

    8. Pengangkutan
    Pengangkutan merupakan proses pengiriman produk yang telah dikemas kepada channel perusahaan.

    BalasHapus
  8. C_122130005_Bambang Wahyu S

    Nama Perusahaan : PT. Sari Husada I
    Produk : Susu SGM
    Alamat : Timur Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan Kusumanegara No. 173, Desa Muja Muju, Kecematan Umbulharjo, Kotamadya Yogyakarta.

    Proses Produksi

    1. Penerimaan Susu Segar Proses produksi jalur 1 mengguakan bahan baku susu segar. Susu segar didatangkan ke pabrik dengan tangki berkapasitas 2500-5000 liter dari berbagai KUD. Susu segar tersebut langsung diuji kualitasnya oleh bagian Quality Assurance (QA) sehingga dapat dihindari adanya pemalsuan susu,kontaminasi (baik racun maupun mikroorganisme patogen) yang dapat menurunkan mutu produk. Susu yang tidak memenuhi syarat akan dikembalikan lagi ke KUD pengirim.

    2. Pendinginan (Plate Cooler)
    Pendinginan susu segar dilakukan dari suhu 7-12C hingga mencapai 2-4C dengan kecepatan alir 1000liter/jam agar dapat menghambat pertumbuhan mikroba, mencegah autooksidasi serta meningkatkan efisiensi pasteurisasi sehingga aman untuk disimpan dalam Tangki Susu Segar (TSS)

    3.Pasteurisasi
    Pasteurisasi dilakukan untuk mematikan semua mikroorganisme yang bersifat patogen dan sebagian mikroorganisme yang ada sehingga tidak merubah cita rasa maupun komposisi air susu.

    4.Percampuran (di Mixer)
    Pada pembuatan susu formula diperlukan pencampuran secara basah maupun kering terhadap bahan-bahan dasar yang digunakan, misalnya bubuk skim, gula, minyak, vitamin, mineral dan bahan lain. Pencampuran basah dari bahan kering dilakukan dengan pemberian air panas dan pengadukan dalam Mixer yang dilengkapi dengan pengaduk yang berputar secara cepat untuk membantu mempercepat proses pencampuran.

    5.Evaporasi
    Evaporasi merupakan proses peningkatan konsentrasi padatan dari makanan cair.

    6.Homogenisasi
    Proses homogenisasi bertujuan untuk meghindari terbentuknya lapisan krim dipermukaan bila air susu dibiarkan serta memperbaiki daya dispersi susu.

    7.Pengeringan
    Pengeringan adalah proses pengurangan lengas dalam bahan sampai batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan atau penyimpanan.

    8.Filling bin
    dilakukan pula pengambilan sampel untuk pengujian fisik, organoleptik, kimia dan mikrobiologis sebagai pengujian mutu akhir.

    9.Packing
    Setelah pengontrolan terakhir, susu siap untuk dikemas dan dikirimkan.


    BalasHapus
  9. C - 122130074 - Chayene Christalia Kalalo

    Nama Perusahaan: PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
    Produk: Indomie
    Alamat: JL. Kaliurang, Km 8, 5, Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582, Indonesia

    Proses Produksi
    1. Mixing atau Pencampuran
    Proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen.

    2. Pressing atau Pengepresan
    Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press.

    3. Slitting atau Pembentukan Untaian
    Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

    4. Streaming atau Pengukusan
    Proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.

    5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
    Suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

    6. Frying atau Penggorengan
    Suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

    7. Cooling atau Pendinginan
    Ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

    8. Packing atau Pengemasan
    Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. C - 122130031 - Della Ayu Avianna
    Nama perusahaan : PT. Sinar Sosro
    Produk : Teh botol sosro
    Alamat : Jl. Sultan agung km 28 kel.medan satria, bekasi, jawa barat 17132
    Proses produksi :
    1. Penyeduhan teh
    Menyiapkan teh kering yang diekstrak air panas pada suhu 100° - 105° , lalu dimasukkan dengan cara menyempotkan air panas lewat atas. Teh wangi melati diseduh dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang sudah melalui filtrasi pemanasan, setelah proses penyeduhan selesai Teh Cair Pahit dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran.

    2. Pembuatan sirup gula
    Memasukkan gula pasir ke dalam hopper yang dilarutkan dengan air softener pada suhu 100° C, selanjutnya dilakukan penyaringan untuk mengurangi kesadahan gula sirup.Jika kesadahan belum tercapai, maka dari softener sirup gula disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan gula.

    3. Pencampuran
    Sirup dipompa ke tangki pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis memenuhi standar.

    4. Pemanasan Teh Cair Manis (TCM)
    Teh cair manis dipanaskan dengan Heat Exchanger (pemanas tidak langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90° C.

    5. Pengisian dalam botol
    Pada proses pengisian botol, Teh Cair Manis pada suhu 90° C diisi ke dalam botol panas yang sudah dicuci dan disterilkan. Selanjutnya dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut, dibiarkan dingin dan siap didistribusikan pada masyarakat.

    BalasHapus
  16. C - 122130132 - Rizki Ardliansyah
    Nama perusahaan : PT. Semen padang
    Produk : semen
    Alamat : Jl. Hr. Rasuna said ok x-1 kav.1&2 jakarta 12950

    Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan :
    1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen.
    2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.
    3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
    4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker
    5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi
    6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
    7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip tangki minyak pertamina)
    8. Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen.

    BalasHapus
  17. C - 122130132 - Rizki Ardliansyah
    Nama perusahaan : PT. Semen padang
    Produk : semen
    Alamat : Jl. Hr. Rasuna said ok x-1 kav.1&2 jakarta 12950

    Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan :
    1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen.
    2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.
    3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
    4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker
    5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi
    6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
    7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip tangki minyak pertamina)
    8. Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. D - 122130023 - Gita Karmani

    Nama Perusahaan : PT Sidomuncul
    Produk : Minyak Atsiri
    Alamat : di Jalan Soekarno Hatta KM 28 kec. Bergas Ungaran-Semarang

    Proses Produksi :
    a. Air dimasukkan kedalam ketel uap dan dipanaskan, sementara itu bahan ampas sisa dari pengolahan jamu dan air secukupnya dimasukan ke dalam ketel
    bahan.

    b. Setelah ±1,5 jam uap mulai dialirkan dan proses ekstraksi dapat berlangsung. Karena adanya panas dari uap air tersebut, maka minyak atsiri yang terkandung dalam bahan menguap bersama dengan uap air.

    c. Campuran uap air dan minyak dialirkan melalui kondensator udara yang berbentuk shell dan tube, dilanjutkan dengan kondensor air berbentuk spiral hingga terbentuk cairan campuran air dan minyak yang ditampung dalam
    separator oil-water.

    d. Karena berat jenis minyak lebih ringan dari pada air, maka akan terbentuk dua lapisan. Dimana lapisan tersebut di bagian bawah berupa air sedangkan bagian atasnya berupa minyak atsiri.

    e. Selanjutnya air dan minyak atsiri tersebut dipisahkan dengan cara membuka keran bagian bawah sehingga air akan keluar dan yang tertinggal hanyalah minyak atsiri.

    BalasHapus
  23. E-122130050-Rizza Dwi Nusita
    Nama perusahaan : PT Indofood Sukses Makmur Tbk
    Produk : indomie
    Alamat : Jl. WR Buncit no 48, Pasar Minggu, Jakarta

    Proses produksi :

    Mixing atau Pencampuran
    Proses mixing adalah proses pengadukan material terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata . Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek. Proses pencampuran berlangsung selama 15 menit dengan suhu 35oC.

    Pressing atau Pengepresan
    campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. adonan dilalui proses roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press.Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

    Slitting atau Pembentukan Untaian

    Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net.

    Streaming atau Pengukusan

    proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter dengan menggunakan stream box pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. T. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten,

    Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
    proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

    Frying atau Penggorengan

    proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

    Cooling atau Pendinginan
    Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket.

    Packing atau Pengemasan
    Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar

    BalasHapus
  24. D - 122130018-Eka Febriani S
    Nama UMKM : Genteng Press
    Produk : Genteng
    Lokasi : Jl Godean, dusun Jowah, Kab. Sleman, Yogyakarta
    Deskripsi umum UKM : UKM Genteng Press adalah sebuah UKM dimana setiap warga di daerah tersebut membuat usaha genteng secara manual dengan teknik-teknik yang menggunakan tenaga alam.
    Proses produksi yang digunakan :
    a. pencacahan tanah liat (batuan lempung),
    b.penggilingan tanah liat hingga halus
    c. proses baton dan press
    d. pencetakan menjadi genteng
    e.penganginan
    f. penghalusan
    g. penjemuran
    h. pembakaran yang memakan waktu hingga 14 jam
    i. proses finishing

    BalasHapus
  25. D-122130057-Rifqi Naufal Rafif
    Nama Perusahaan : PT DUA KELINCI
    Produk : Kacang
    Alamat : Terletak di seberang jalan raya Pati – Kudus yaitu sekitar 6,3 km dari pusat kota Pati ke arah barat dan sekitar 37 km dari kota Kudus ke arah timur.
    Proses Produksi :

    1. Penerimaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu
    Pada tahapan penerimaan bahan baku dan bahan pembantu, barangdicek terlebih dahulu. Apabila bahan tidak layak dikembalikan pemasok. Apabila layak akan diturunkan dan disimpan di gudang penyimpaan yang dijaga kebersihanya. Agar terbebas dari serangga seperti kecoa, lalat yang selalu membawa bibit penyakit dan hama tikus yang sering sembunyi dan memakan biji-bijian dan fumugasi untuk mematikan hama ulat.

    2. Sortir
    Penyortiran koro dilakukan di meja sortir yang selalu dibersihkan setiap sebelum dan sehabis digunakan. Penyortiran dilakukan dengan memisahkan kerikil, sampah dan barang asing lainya yang mungkin menjadi sumber cemaran bakteri

    3. Pembuatan adaonan / bumbu-bumbu
    Pembuatan bumbu dan adonan dilakukan dengan mengunakan mesinmixer yang selalu dibersihkan terlebih dengan mencuci mesin dengan air. Tepung – tepung yang digunakan untuk produksi KOROKU terlebih dahulu diayak dengan mesin ayak yang bersih dan kering. Pekerja di bagian ini menggunakan perlatan kerja yang sudah ditetepkan. Namun untuk pemakaian sarung tangan masih ada pekerja yang tidak menggunakan.

    4. Perendaman, Pencucian, Perebusan dan Penirisan
    Sanitasi pada proses ini dilakukan dengan mencuci peralatan yang akan digunakan sebelum dan sesudah dipakai. Para pekerja pada bagian ini sebagian besar menggunakan sepatu bot yang telah dipersiapkan oleh pabrik, karena di tempat ini, untuk tempat proses basah dan menggunakan
    perlengkapan kerja lainya seperti masker, hair net dan sarung tangan.

    5. Penggorengan / Continue Frying
    Minyak goreng yang digunakan untuk pengorengan adalah minyak baru dan minyak jelantah yang sudah disaring. Mesin continue frying dibersihkan setiap 2 shift sekali dengan menyedot minyak dan membersihkan kotoran-kotoran yang tertingal pada proses penggorengan. Pekerja di bagian penggorengan ini menggunakan pakaian kerja, hair net, masker dan sarung tangan, namun ada pekerja yang tidak mengenakan perlenkapan kerja sepenuhnya.

    6. Penirisan
    Sanitasi pada proses penirisan dilakukan dengan membersihkan mesin peniris yang dibersihkan setelah proses tiris dengan disemprot kompresor
    dan disemprot air. Pekerja pada proses penirisan menggunakan perlengkapan
    kerja yang di standarkan perusahaan. Akan tetapi masih ada juga yang perlengkapanya kerjanya tidak lengkap

    7. Penepungan / Coating
    Pada proses coating sanitasi yang dilakukan dengan membersihkan mesin molen sebelum dan sesudah proses dengan mencuci molen dengan air hangat. Pekerja di bagian ini harus menggunakan perlengkapan kerja (masker hair net dan sarung tangan) namun masih ada juga yang mengabaikan tidak menggunakan sarung tangan.

    8. Penggorengan
    Sanitasi disini dilakukan dengan membersihkan mesin oven 3 shift sekali dengan menyemprot dengan kompresor pada take out dan membersihkan sisa-sisa rentetan yang berada di dasar mesin oven. Pekerja di bagian ini harus menggunakan perlengkapan kerja yang di tentukan seperti pakaian kerja, masker, hair net dan sarung tangan.

    9. Seasoning
    Pada proses seasoning, sanitasi yang dilakukan dengan membersihkan mesin molen sebelum dan sesudah proses dengan mencuci molen dengan air hangat. Pekerja di bagian ini harus menggunakan perlengkapan kerja (pakaian kerja, masker, sarung tangan dan hair net).

    10. Packing
    Pekerja di bagian packing harus menggunakan perlengkapan kerja seperti hair net, masker dan sarung tangan. Untuk sanitasi mesinnya, mesin dibersihkan dengan pisau karter pada bagian yang berkerak akibat banyak bumbu yang menempel, menyemprot dengan compresor dan mengelapnya dengan kain lap.

    BalasHapus
  26. D_122130037_Herditya Mahardika

    Nama Perusahaan : PT. Holcim Indonesia Tbk
    Produk : Semen
    Alamat : Jalan Nusantara No. 1 Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap

    Proses Produksi :
    1. Proses Basah
    Cara ini merupakan cara pertama yang dikenal dan dilakukan dalam industri semen, dimana bahan baku yang yang dibakar didalam tanur (kiln) berupa slury yang mempunyai kadar air 25%-40% pada umumnya menggunakan “long rotary kiln” dalam perpindahan awal panas terjadi pada rantai (chain section), yaitu bahan mentah yang digiling menjadi luluhan dan dicampur dengan air supaya lebih homogeny. Karena pertimbangan ekonomis maka proses ini jarang dipergunakan.

    2. Proses Semi Basah
    Umpan tanur (kiln) pada proses ini berupa tepung kering, lalu dengan alat granulator (nodule) dengan kadar air 15%-25% yang dibuat dengan bantuan filter press. Konsumsi panas pada proses ini sekitar 1000-1200 kcal/kg terak.

    3. Proses Semi Kering
    Umpan tanur pada proses ini tepung kering lalu dengan alat granulator (pelletizer) disemprot dengan air untuk dibentuk menjadi granular (nodule) dengan kadar air 10%-20% dan ukurannya seragam antara 10-20 mm. proses ini dapat menggunakan long rotary kiln, namun kapasitas shaft kiln rata-rata lebih rendah. Sedangkan jika memakai long rotary kiln, maka harus dilengkapi dengan grate preheater dan kapasitasnya bias lebih tinggi. Konsumsi panas pada proses ini sekitar 1000 kcal/kg terak.

    4. Proses Kering
    Cara ini merupakan proses yang paling baru dan hampir semua industri semen pada saat ini, termasuk PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant memakai proses kering. Bahan baku yang akan di campur sebelumnya dikeringkan lebih dahulu dalam suatu pengering (dryer), sedangkan kandungan airnya tidak lebih dari 1%.
    Pencampuran bahan baku dilakukan dengan menggunakan tiupan angin, yaitu udara dialirkan dengan suatu kompressor sehingga material akan berterbangan dan akan bercampur. Proses kering menggunakan sistem suspension preheater. Cara dari sistem ini adalah sebelum bahan baku dibakar didalam kiln, dilakukan pemanasan bahan baku didalam preheater yang merupakan pemanasan pendahuluan.

    BalasHapus
  27. D_122130039_Maulana Aldy K

    Nama Perusahaan: PT.Unilever Indonesia
    Produk: Kecap Bango
    Alamat: Desa Wantilan Rt 07/03, Subang provinsi Jawa Barat

    Proses Produksi:
    1. Pemilihan bahan baku dan penyortiran
    Kacang kedelai hitam impor atau produksi petani lokal, bila bahan baku lolos dari sleksi penyortiran maka langsung masuk ke dalam gudang produksi

    2. Perebusan dan Penirisan
    Kedelai dibersihkan dan direndam dalam air pada suhu kamar selama 12 jam, kemudian direbus selama 4-5 jam sampai lunak.Setelah direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah. Tampah tersebut ditutup dengan lembaran karung goni, karung terigu, atau lembaran plastik.

    3. Fermentasi
    Spora kapang akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat kedelai dalam waktu 3 sampai 12 hari pada suhu kamar, lalu masukkan ke dalam wadah dari tanah, tong kayu, atau tong plastik yang berisi larutan garam 20-30 persen selama 14-120 hari pada suhu kamar.

    4. Pemasakan dan Penyaringan
    Hasil fermentasi diremas sampai mengeluarkan cairan lalu dimasak dan kemudian disaring. Untuk membuat kecap manis, ke dalam filtrat ditambahkan gula merah dan bumbu-bumbu lainnya, diaduk sampai rata dan dimasak selama 4-5 jam.

    5. Kontroling dan Pengemasan
    Proses yang terakhir dalam produksi kecap adalah kualitas kontrol untuk mencoba rasa kecap sesuai standar perusahaan, lalu memasukan cairan ke dalam botol juga memberi label dan tanggal kadaluarsa,

    BalasHapus
  28. D_122130103_Atri Wida Jayanti

    Nama Perusahaan : Batik Clarasita
    Produk : Batik
    Alamat : Desa Tirto Gang XVI/558, RT/RW.04/04, Kecamatan Pekalongan Barat Kota
    Pekalongan.

    Dalam pengerjaan dari mori batik menjadi kain batik dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
    􀁺 Persiapan : merupakan rangkaian pengerjaan pada mori sehingga menjadi kain yang siap untuk dibuat batik. Pekerjaan persiapan ini meliputi Nggirah (mencuci) atau Ngetel, Nganji (menganji), Ngemplong (setrika, kalander).
    􀁺 Membuat Batik : merupakan rangkaian pengerjaan dalam pembuatan batik yang sebenarnya.
    Proses pembuatan batik yang sebenarnya meliputi tiga pekerjaan utama, yaitu :

    1. Perlekatan lilin batik.
    Lilin batik berfungsi sebagai resist (menolak) terhadap warna yang diberikan pada kain pada pengerjaan berikutnya. Lilin batik merupakan campuran dari beberapa bahan pokok lilin yaitu Gondorukem, Damar mata kucing, Parafin (putih dan kuning), Microwax, Lemak binatang (kendal, gajih), minyak kelapa, lilin tawon dan lilin lanceng, dengan perbandingan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Perlekatan lilin pada kain untuk membuat motif batik yang dikehendaki, dengan cara menuliskan menggunakan canting tulis atau dengan cara di capkan menggunakan canting cap. Agar dapat dituliskan pada batik, maka lilin batik perlu dipanaskan dahulu pada suhu ± 600 – 700C.

    2. Pewarnaan batik.
    Pewarnaan dapat berupa pekerjaan mencelup, coletan atau lukisan (painting). Yang dimaksud dengan proses pencelupan adalah suatu proses pemasukan zat warna kedalam serat-serat bahan tekstil, sehingga diperoleh warna yang tahan luntur. Zat warna yang dipakai dapat berupa zat warna alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau Zat warna sintetis. Zat warna yang banyak dipakai sebagai pewarna pada pembuatan batik adalah
    Naptol, sebagai warna soga, wedelan dan warna-warna lain. Pekerjaan mencelup dengan Naptol meliputi merendam kain dalam larutan zat warna Naptol, mengatur kain yang sudah dicelup (mengatuskan kain), membangkitkan warna dengan larutan garam diazo, mencuci atau membilas kain yang telah selesai dicelup.

    3. Menghilangkan lilin.
    Menghilangkan lilin batik merupakan pekerjaan penghilangan sebagian pada tempat-tempat tertentu dengan cara ngerok (ngerik) atau menghilangkan secara keseluruhan dengan cara “melorod” (disebut juga: Nglorod, ngebyok, mbabar).

    Dalam proses produksi industri batik secara keseluruhan terdapat 11 istilah tahapan yang umumnya dilalui dalam pembuatan batik tradisional, yakni : nggirah, nganji, nyimpong, njereng, nerusi, nembok, medel, mbironi, nyoga, dan glorod.

    4. Penyempurnaan
    Memberikan tambahan kualitas, seperti : pegangan yang lembut, lebih tahan luntur, dan penganjian

    BalasHapus
  29. C_122130008_Yudi Pratama Putra
    Nama Perusahaan : PT. DJARUM (bagian SKM)
    Produk : Rokok Bungkusan
    Alamat : OASIS-Gondongmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa tengah

    Proses pembuatan rokok di Sigaret Kretek Tangan (SKT) dilakukan secara manual, sedangkan pembuatan SKM dilakukan dengan menggunakan mesin (otomatisasi produksi). Proses produksi pada SKM bersifat continous. Proses produksi di Departemen produksi dibagi atas dua bagian utama, yaitu di bagian primary (processing) dan secondary.
    1. Proses Produksi di Primary

    Bagian primary merupakan tempat mengolah tembakau, cengkeh, dan material tambahan lainnya untuk menghasilkan komposisi blend (tembakau stelan) yang homogen. Outputnya dikenal dengan finished blend. Bagian primary membuat finished blend yang beragam, sesuai dengan kebutuhan produksi karena setiap rokok campurannya berbeda-beda. Finished blend ini kemudian dikirimkan ke bagian secondary, Bagian primary terdiri dari pra-process dan main process. Di bagian ini ada 3 kegiatan utama, yaitu
    a.Pengolahan tembakau
    b.Pengolahan cengkeh
    c.Proses inti.

    2. Proses di Secondary

    Bagian secondary merupakan kelanjutan proses pada bagian primary, yaitu proses a.Pelintingan
    b.Pengepakan,
    c. Pengiriman cigarette rod.

    Proses produksi di SKM meliputi:
    a. Pre-process
    Di bagian ini dilakukan pembuatan filter rod, pemberian pemanis pada CTP, aplikasi menthol pada aluminium foil, lem side seam, dan proses OPP tear tape cut sheet.
    b. Proses Inti di Secondary
    Pada bagian secondary, dilakukan proses pembuatan rokok batangan serta pengepakannya. Finished blend yang merupakan bahan pokok dari rokoknya, dipindahkan dengan menggunakan konveyor dari gedung primary ke gedung
    secondary melalui konveyor dan ditampung dalam mesin KAB lalu disalurkan ke tiap SPU dengan menggunakan pipa pneumatic. Untuk PT-PT, masih ada finished blend yang diangkut secara manual dengan menggunakan plastic box.
    Untuk filter rod disalurkan melalui pipa-pipa berdiameter 1cm. Pipa ini menghubungkan bagian pre-process ke mesin. Ada dua jenis lini pada bagian proses pada mesin di SKM, yaitu lini terhubung dan lini terpisah. Mesin yang digunakan pada lini terhubung bersifat kontinyu dan memiliki karakteristik com-flex. Kontinyu berarti proses pembuatan rokok sampai proses pengepakannya dilakukan dalam satu alur proses di mana perpindahan material dari satu tahap pengerjaan menuju tahap lainnya dilakukan secara internal tanpa bantuan tenaga operator sebagai alat transportasinya. Karakteristik com-flex artinya bersifat ringkas (compact) dalam desain layout konfigurasinya, tetapi cukup fleksibel jika difungsikan sebagai unit-unit yang berdiri sendiri. Hal ini sangat menguntungkan arena jika terjadi hambatan dalam salah satu tahap produksi, perusahaan tidak perlu menghentikan keseluruhan lini produksi.

    BalasHapus
  30. D-122130155-Aries T.R

    Nama perusahaan : PT Sriteks
    Produk : Tekstil
    Lokasi : Sukoharjo


    Pemintalan (Spinning)
    Pembagian berputar mengubah serat menjadi benang. Sritex terus meningkatkan produksi melalui peningkatan dengan negara terbaru dari mesin & teknologi seni. Terdiri dari 9 pabrik pemintalan dengan total 4.000 karyawan. Pembagian berputar didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari 320.000 cincin spindle & mesin dimodifikasi diimpor dari Asia & Eropa. Kapasitas produksi 353.000 bal benang / tahun.

    Penenunan (Weaving)
    Tenun, mengubah benang menjadi kain. menggunakan teknologi yang luar biasa untuk menghasilkan berbagai jenis kain dengan ringan, menengah dan konstruksi berat.
    Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk alat tenun kecepatan tinggi. Kapasitas produksi adalah 120.000.000 meter kain/tahun.

    Pencelupan dan Percetakan
    Dengan lebih dari 45 tahun pengalaman dalam pencelupan dan Percetakan, Sritex telah menjadi model peran dunia perusahaan tekstil berkelas. Pencelupan & pencetakan mengubah kain mentah menjadi kain jadii. Terdiri dari 1.000 karyawan dan didukung oleh 3 jalur produksi pencelupan, 9 mesin cetak rotary, 12 mesin jet pencelupan, 9 mesin stenter dengan kapasitas produksi 120.000.000 meter / tahun.

    BalasHapus
  31. D_122130028_Ambar Kusumasari

    Nama perusahaan : PT. Lion Wings
    Produk : pasta gigi
    Alamat : Jl. Inspeksi Cakung Drain Timur No. 1 Jakarta Timur – 13910

    Proses produksi
    Persiapan bahan baku :
    Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan pasta adalah sodium monofluoro phosphate, alumunium hydroksida trihidrate, bahan pengawet, flavour, foaming agent, thickening agent, sorbitol, sacharine, air. Sebelum proses pembuatan dimulai, semua bahan baku yang diperlukan diteliti ulang oleh bagian pengendalian kualitas.
    Proses Mixing
    Proses ini dibedakan menjadi dua yaitu proses mixing 1 dan proses mixing 2. Pada proses mixing 1, foaming dan thickening agent diaduk terlebih dahulu kemudian dihisap ke mixing tank 2. Sodium monofluoro phosphate, alumunium hydroksida trihidrate dimasukkan kedalam hopper kemudian dihisap ke mixing tank 2 untuk dilakukan pengadukan. Pada mixing tank 1 hanya terdapat 1 mixer saja, sedangkan pada mixing tank 2 terdapat 2 mixer yang berfungsi untuk menghancurkan gumpalan yang terjadi pada pasta dan meratakan. Kemudian, pasta dipompa ke tandon.
    Proses Pengisian
    Setelah pasta dimasukkan ke tandon, pasta tersebut dipompa dengan pompa trilobe ke dalam mesin pengisian. Didalam mesin pengisian, pasta masuk ke dalam hopper kemudian dihisap oleh piston lalu didorong untuk dimasukkan ke dalam tube. Setelah itu dilakukan pelipatan tube yang disertai pemberian nomor batch. Selanjutnya, pasta turun ke conveyor dan dipacking oleh operator yang berada di sekitar conveyor itu untuk dimasukkan ke dalam kardus.

    BalasHapus
  32. D_122130046_Rachmad Ardi Prakoso

    Nama Perusahaan : PT.ASA (ADI SATRIA ABADI)
    Produk : Penyamakan Kulit
    Alamat : Banyakan, Sitimulyo, Piyungan , Bantul, Yogyakarta.

    Proses Produksi

    1. Pemilihan bahan baku dan penyortiran
    Kacang kedelai hitam impor atau produksi petani lokal, bila bahan baku lolos dari sleksi penyortiran maka langsung masuk ke dalam gudang produksi

    2. Weighing Proses
    merupakan proses penimbangan kulit. Tujuannya adalah untuk menentukan presentase bahan kimia yang akan digunakan.

    3.prosesfleshing
    yaitu pembuangan lemak dan daging yang masih menempel pada kulit. Proses fleshing
    dilakukan untuk mempermudah masuknya bahan penyamak ke dalam kulit. Menurut Purnomo (1995) fleshing mempunyai tujuan untuk menghilangkan sisa lemak dan daging yang melekat pada kulit, karena sisa tersebut dapat menghambat masuknya zat penyamak pada kulit.

    4. Proses Soaking

    dilakukan dengan merendam kulit dalam air, teepol, dan kaporit. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesegaran kulit dan membersihkan kulit. Air berfungsi sebagai pelarut, teepol dan kaporit berfungsi sebagai antibakteri. Menurut Said (2012) tujuan dilakukannya tahap perendaman adalah mengembalikan kadar air yang hilang selama pengawetan, mengembalikan sifat-sifat kulit mentahseperti keadaan semula, dan membersihkan kulit awetan dari bahan-bahan pengawet seperti garam, darah, lemak serta sisa-sisa kotoran.

    5.Proses Furfigh tanning
    menggunakan formalin dan Na2CO3. Tujuannya dalah untuk memperkuat bulu. Formalin akan bereaksi dengan rambut-rambut sehingga rambut menjadi kuat. Metode yang dilakukan sudah sesuai literature. Menurut Purnama (2001) proses ini disebut juga dengan pretanning atau penyamakan pendahuluandengan tujuan untuk menguatkan kedudukan bulu pada kulit agar tidak mudah rontok. Kemikalia yang dipakai adalah formalin dan Na2CO3(soda abu).

    6.ProsesPickling
    merupakan proses pengasaman pada kulit kelinci. Tujuan pickling adalah membuat suasana asam pada kulit sehingga bahan penyamak akan mudah bereaksi dengan protein kulit. Bahan yang digunakan adalah garam, asam formiat, dan H2SO4. Garam berfungsi untuk mencegah pembengkakan pada kulit, sedangkan asam formiat dan H2SO4
    berfungsi untuk memberikan suasana asam pada kulit. pH yang dihasilkan setelahpickling
    adalah 2. Menurut Jayusman (1990) pengasaman berfungsi untuk mengasamkan kulit sampai pH tertentu sebelum proses penyamakan, jadi dilakukan penurunan pH dari 7 sampai kurang lebih pH 3.
    9 belum sesuai dengan literatur. Keberhasilan pH sangat dipengaruhi oleh proses peremasan dan banyaknya H2SO4 yang ditambahkan.


    7.Proses Retanning
    merupakan proses penyamakan ulang yang bertujuan untuk menyempurnakan proses penyamakan. Bahan yang digunakan adalah tawas. Proses ini dapat dilaksanakan maupun tidak, jika kualitas kulit dirasa sudah baik, maka tidak perlu dilakukan Menurut Purnomo (1991) penyamakan ulang bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat kulit yang telah disamak agar memiliki sifat yang lebih baik. Ada beberapa jenis bahan penyamak yang dapat digunakan yaitu bahan penyamak mineral, bahan penyamak nabati dan bahan penyamak sintetik yang masing-masing bahan penyamak akan memberikan sifat-sifat tertentu pada kulit tersamaknya.


    BalasHapus
  33. D_122130022_Felix Zelin Pradina

    Nama UMKM : Lentera Guitars
    Produk : Alat Musik Instrumen Gitar
    Lokasi : Masaran Sragen Jawa Tengah.

    Deskripsi umum UKM :
    UKM Lentera Guitars adalah sebuah UKM yang memproduksi alat musik instrumen berupa gitar akustik. Lentera gitar memiliki konsep produksi berupa “Custom Series” dan tidak memproduksi gitar secara masal. Dalam proses produksinya, lentera guitars banyak menggunakan keterampilan tangan atau “handmade” agar menjaga kualitas dari gitar yang dibuat.
    Proses produksi yang digunakan dalam lentera guitars :
    a. Pencarian Bahan baku berupa kayu sesuai pesanan pelanggan.
    b. Treatment Kayu berupa penyimpanan sebelum dibuat.
    c. Pemanggangan kayu untuk mengurangi kadar air dalam kayu.
    d. Pemilihan kayu sesuai dengan kualitas dan kebutuhan produksi.
    e. Pemotongan dan Pembentukan Kayu Untuk rangka, “neck” dan body ruang akustik gitar.
    f. Penyusunan dan Pengeleman bagian bagian kayu yang disusun.
    g. Pengeringan setelah di lem, pada saat ini seluruh bagian gitar di press dengan alat khusus.
    h. Pemberian warna pada gitar (finishing).
    i. Pemasangan Senar dan Setting secara keseluruhan.
    j. Quality Control dari segi suara,finishing,kenyamanan,serta kelayakan dari gitar.

    BalasHapus
  34. D - 122130021 - Claudia Dinda Matita
    Nama UMKM : SP. Alumunium
    Produk : alat-alat rumah tangga dan kerajinan tangan
    Lokasi : Jl. Tj. Blok UH IV No.84, Umbulharjo, Yogyakarta
    Deskripsi : SP. Alumunium merupakan umkm yang memproduksi peralatan rumah tangga (seperti peralatan makan,dll) sesuai kebutuhan masyarakat, kemudian memulai membuat produk lain berupa kerajinan tangan.
    Proses produksi :
    1. Persiapan bahan baku
    2. Peleburan
    3. Pencetakan
    4. Pengklasifikasian kualitas ( Quality Control 1)
    5. Penggergajian/kikir
    6. Pembubutan
    7. Pengklasifikasian kualitas (Quality Control 2)
    8. Polis dan perakitan
    9. Pemasukkan produk ke dalam gudang barang jadi
    10. Pendistribusian

    BalasHapus
  35. C_122130101_Rizekika Na'afi
    Nama Perusahaan : PT. Adi Satria Abadi (Divisi Kulit) Yogyakarta
    Produk : Bahan baku untuk sarung tangan golf
    Alamat : Sidokerto Purwomartani Kalasan, Kalasan, DI Yogyakarta, Indonesia
    Proses Produksi :
    Untuk Proses produksi terdiri dari 2 proses, yaitu :
    1. Proses Basah :
    o Penyamakan, menjadikan daya tahan kulit terhadap air sangat baik
    o Pengecatan, mewarnai kulit sesuai dengan pesanan
    o Peminyakan, dengan tujuan kulit menjadi lemas dan tidak memberikan perlawan ketika dipakai
    2. Proses Kering :
    Proses awal adalah mengurangi kadar air yang terkandung pada lembar kulit dengan mesin setting cut, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari. Setelah kering, lalu dilemaskan dengan stacking roll. Proses berikutnya adalah menarik kulit dengan mesin toggle sehingga didapat luas kulit yang maksimal. Lalu diukur dengan mesin ukur. Setelah itu, kulit dipisahkan menurut kualitas A,B,C,D, dan E dan diberi label ukuran. Lalu di packing dan dikirim ke konsumen atau disimpan di gudang.

    BalasHapus
  36. C_122130101_Rizekika Na'afi
    Nama Perusahaan : PT. Adi Satria Abadi (Divisi Kulit) Yogyakarta
    Produk : Bahan baku untuk sarung tangan golf
    Alamat : Sidokerto Purwomartani Kalasan, Kalasan, DI Yogyakarta, Indonesia
    Proses Produksi :
    Untuk Proses produksi terdiri dari 2 proses, yaitu :
    1. Proses Basah :
    o Penyamakan, menjadikan daya tahan kulit terhadap air sangat baik
    o Pengecatan, mewarnai kulit sesuai dengan pesanan
    o Peminyakan, dengan tujuan kulit menjadi lemas dan tidak memberikan perlawan ketika dipakai
    2. Proses Kering :
    Proses awal adalah mengurangi kadar air yang terkandung pada lembar kulit dengan mesin setting cut, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari. Setelah kering, lalu dilemaskan dengan stacking roll. Proses berikutnya adalah menarik kulit dengan mesin toggle sehingga didapat luas kulit yang maksimal. Lalu diukur dengan mesin ukur. Setelah itu, kulit dipisahkan menurut kualitas A,B,C,D, dan E dan diberi label ukuran. Lalu di packing dan dikirim ke konsumen atau disimpan di gudang.

    BalasHapus
  37. D-122130138-M.Dhinno.Setyawan
    Nama Perusahaan : kerupuk family
    Produk : kerupuk
    Alamat : ngemplak karang jati Rt 9 sindoadi melati sleman

    Proses Produksi :
    1. bahan-bahan (tepung,garam,bawang dan bahan racik) dimasukkan kedalam mesin mollen kemudian dicampur hingga rata kurang lebih 15 menit.
    2. kemudian adonan yang sudah tercampur dengan bumbu dihaluskan sebanyak 5 kali penghalusan pada mesin mollen dan menjadi lembaran adonan.
    3. adonan yang sudah menjadi lembaran dimasukan di mesin pencetakan kerupuk bulat, untuk membuat satu kerupuk di butuhkan 1/2 menit.
    4. setelah di cetak,diletakkan di lembaran nampan yang dibuat dari bambu kemudian di jemur selama 4-6 jam
    5. kemudian setelah dijemur, di keringkan di pengeringan untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu kerupuk yang merekah atau tidak mengerut atau melempem.
    6. setelah di keringkan kemudian digoreng dan dipasarkan dalam bentuk kalengan.

    BalasHapus
  38. D_122130055_Mita Indah Pramudita
    Nama Perusahaan : PT Dua Kelinci
    Produk : Kacang Dua Kelinci
    Alamat : Jl. Raya Pati – Kudus km 6.3 Pati, Jawa Tengah Indonesia, Kode pos 59163.

    Proses Produksi
    Kacang yang sudah disiapkan sebelumnya ditimbang dahulu di jembatan timbang. Proses pengolahan kacang garing dimulai dari pembongkaran, setiap satu karung diambil untuk dicek kualitas. Proses perontokan dimasukan ke mesin cleaner, untuk merontokkan akar, kacang yang masih muda dan tanah yang menempel pada kacang. Pencucian I untuk membersihkan tanah yang melekat pada kacang dengan menggunakan air. Pencucian II menggunakan mesin pencuci yang berupa baling –baling yang dilengkapi sikat pada dindingnya dengan menggunakan air. Pemasakan kacang dilakukan pada kawah pemasakan yang berupa bak terbuat dari stainless stell. Suhu yang di gunakan berkisar 100-120°C. Proses pemasakan kacang garing dilakukan secara kontinyu. Lama pemasakan kacang tanah sangat mempengaruhi mutu kacang garing yang dihasilkan. Lama pemasakan dibatasi oleh standart mutu 4-5 menit. Pengeringan untuk menurunkan kadar air dalam kacang, menginaktifkan enzim lebih lanjut dan mengawetkan kacang. Proses pengeringan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan bak pengering dan rotary dryer. Lama proses pengeringan 7-8 jam dengan setiap satu jam sekali wajib disirkulasi dengan menggunakan kadar air 7-8 % dan suhu 80-100°C. Setelah kering, disortir awal/manual yang dilakukan oleh ibu-ibu, dikarenakan ibu-ibu lebih jeli dan teliti. Ibu-ibu yang memilih kacang dengan kualitas yang bagus diambil dan disendirikan PT. Dua Kelinci juga mempunyai mesin sortek yang berfungsi untuk memilih kacang yang kualitasnya bagus tetapi tidak dapat membedakan warna kacang. Pengovenan dilakukan dalam mesin oven dengan suhu antara 70-80°C selama 48 jam, dengan kadar air 2-4 %. Sortir akhir digunakan untuk memastikan kebersihan kacang garing. Ibu-ibu memilih kacang yang rusak pada saat pembongkaran di mesin oven dan yang bagus-bagus akan menuju ke mesin packing. Pada waktu berada di proses packing (pengemasan), pengemasan dilakukan dengan mesin dengan cara memencet tombol dengan ukuran yang dikehendaki kemudian kacang keluar sudah di bungkus dengan rapi. Setelah itu proses date coding yaitu proses pemberian tanggal kadaluwarsa.

    BalasHapus
  39. C_122130070_Erfan Erdyanto
    Nama Perusahaan : PT Coca-Cola Bottling Indonesia Control Java
    Produk : CSD ( Coca-Cola, Sprite,dan Fanta)
    Alamat : JL. Soekarno-Hatta km.30 Ungaran, Semarang Indonesia, 50501
    Proses Produksi :

    Tahapan Proses Produksinya adalah sebagai berikut :
    1.Pengolahan Air : Pengolahan ini mengambil air di sumur bor (deep well) dengan kedalaman 100 m dari tanah, air yang diambil kesadahannya harus rendah supaya tidak menimbulkan kerak pada pipa yang menyulitkan proses pemanasan.

    2.Permunian CO2 : Tahap 1 ini dilakukan dengan proses evaporasi untuk mengubah CO2 cair menjadi gas, tahap 2 menghilangkan kasndungan uao air, tahap 3 menghilangkan senyawa hydrocarbon, dan tahap ke 4 adalah menyaring partikel dengan ukuran 0,01 mikron.

    3. Pembuatan Sirup : Bagian ini sangat penting dalam proses produksi, karena menentukan rasa, aroma, kualitasnya. Proses ini dilakukan dengan proses Cleaning/sanitasi.

    4. Pencampuran : Pada proses ini dilakukan pencampuran antara air steril dengan finish sirup menggunakan mesin pencampur/mixer.

    5.Pembotolan/Pengemasan : Pada proses ini dilakukan pengemasan dengan menggunakan botol baru/bekas yang sebelumnya sudah di cuci di botle washer.

    BalasHapus
  40. C-12213170-Pangga dwi triswendi
    Nama perusahaan : PT Aqua golden mississipi tbk.
    Alamat : Jalan Pulo Lentut No. 3
    Kawasan Industri Pulogadung
    Jakarta Timur - 13920
    Telp. (021) 4603070

    1. Pre-filter 5 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang ada sampai ukuran 5 micron.
    2. Kemudian filter 1 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang berukuran sampai dengan 1 micron (parasit)
    3. Ozone: untuk menghilangkan bakteri
    4. Mengambil sample per jam dari langkah nomor 9,10 and 11 untuk mengukur PH balance, kebersihan, kejernihan dan keseimbangan mineral.
    5. Melakukan uji Coliform pada sumber air setiap harinya
    6. Melakukan tes Coliform mingguan pada produk akhir
    7. Melakukan pemeriksaan kimiawi dan fisikal menyeluruh setiap bulannya pada produk akhir.
    8. Melakukan pemeriksaan tahunan untuk logam berat dalam produk akhir.
    9. Apabila pemeriksaan setiap jamnya untuk Ozon, pH, kebersihan dan kejernihan air diluar standar, lini produksi akan dihentikan dan produk akan dikeluarkan dan akan diperiksa apakah produk aman untuk dikonsumsi atau tidak.
    10. Operator mempergunakan pakaian yang terbuat dari ‘parachute material’ dan sarung tangan yang dipergunakan diberi desinfektan setiap 15 menit.
    11. Botol dan gelas diproduksi dari palet plastik hingga menjadi kemasan botol dan gelas didalam pabrik yang sama dan hanya sesaat sebelum botol diisi dengan air, hal ini meminimalisir kontak manusia untuk memastikan derajat kebersihan yang tinggi.
    12. Semua air botolan diperiksa untuk melihat bila ada cacat di tutup dan lapisan pelindung.
    13. Semua material yang dipergunakan diperiksa dan disetujui oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danone.
    14. Dukungan teknis dari bottling line oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danone
    15. Keseluruhan proses dari sumber hingga produk akhir berada dibawah pengawasan ketat dan sesuai dengan Standar Manufaktur yang baik meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya layak menjadi sumber bahan baku untuk air minum AQUA. Karenanya bagi AQUA, kerja keras untuk mencari sejumlah sumber air terbaik di seluruh Indonesia, bukanlah main-main.

    Purna Jual
    16. Dua botol dari setiap produksi akan disimpan selama 2 tahun dan akan dipergunakan sebagai sample untuk mendata kualitas.
    17. Setelah 2 tahun (ketika masa berlaku habis) AQUA akan memeriksa stabilitas produk sebelum membuangnya
    18. Setiap gelas/botol/galon memiliki kode kadaluarsa dan tanggal produksi yang sudah dicetak, sehingga dapat dilacak pada tahun, bulan dan tanggal, waktu, lokasi dan kru produksi.
    19. Melakukan monitoring dan inspeksi reguler terhadap produk yang ada di pasar.

    BalasHapus
  41. B-122130083-RETNO AYU PANGASTUTI HAPSARI
    Nama Perusahaan : PT. Murni Cahaya Pratama
    Produk : Helm motor Cargloss
    Alamat : Jalan Kp. Lio Baru KM.2 Desa Sanja Citareup, Bogor, Jawa Barat
    Telepon: 021-875415658 Fax: 021-8754154 Jam Operasional: 8:00 s/d 17:00 WIB

    Proses Produksi :
    1. Pemilihan Material Helm dari Biji Plastik
    • Biji plastik dipilih sesuai stadar produksi. Untuk mencetak batok helm, pertama kali biji plastik dicairkan. Kemudian, cairan plastik itu dibentuk sesuai cetakan batok helm. Di dalam mesin molding injection, plastik dipadatkan selama 65 detik.
    • Proses pembuatan kaca helm memakan waktu 33 detik sementara proses pembuatan aksesoris menghabiskan 7.5 detik.
    • Pembentukan batok, kaca dan aksesoris yang terbuat dari bahan plastik, Cargloss menggunakan mesin molding injection. Di dalamnya, terdapat pencetak bentuk batok, kaca maupun aksesoris. Ketiga bentuk itu dibuat dalam mesin yang berbeda.

    2. Painting atau Pengecatan
    • Sebelum dicat batok helm terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran debu, atau direpair jika ada permukaan yang kurang bagus. Setelah semua selsai baru dicat menggunakan penyemprot cat mirip air brush, menggunakan kompresor.
    • Selesai dicat, batok helm stiker livery atau sesuai dengan desain yang dikembangkan oleh tim desain. Stiker ini ditempel menggunakan sistem water decal yang penempelannya menggunakan air. Sehingga berbeda dengan dicat air brush. Hasilnyapun akan mirip dengan air brush karena stiker mampu menempel dengan sempurna dan bahnya begitu tipis menyatu dengan cat.

    3. Quality Control dan Finishing
    Setelah proses produksi selesai, helm pun masuk ke proses perakitan (assembling). Semua bahan helm disatukan ke dalam batok helm. Aksesoris pelengkap seperti list karet atas bawah, styrofoam, tali pengaman, stiker,pet dan kaca helm. Bagian terakhir sebelum dikemas, dicek oleh bagian quality control.

    4. Uji Kualitas Standar SNI
    Setiap seluruh helm yang selesai diproduksi pada hari itu, perkiraan 1000 helm, pihak Cargloss akan mengambil 10 helm secara acak untuk diuji kualitasnya sesuai standar SNI. Pengujian ini menggunakan alat khusus yang milik Cargloss yang telah lulus SNI juga.
    • Langkah awal pengujian SNI, helm masuk ke dalam alat yang bernama tracking point. Alat ini berfungsi untuk menentukan titik-titik yang diuji. Satu helm ada 5 titik dalam dua kali proses pengujian. Kelima titik itu berada di depan, atas, belakang, dan samping.
    • Langkah kedua, helm masuk ke alat uji penyerapan kejut. Alat ini fungsinya untuk menguji getaran yang dihasilkan ketika helm terkena benturan. Pada tahap ini, helm yang diberi beban seberat 5 kg akan dijatuhkan dari ketinggian 230 cm. Berat dan tinggi itu disamakan dengan kecepatan motor hingga 150 km/jam. Dalam perhitungan gravitasi, batas maksimal yang ditentukan SNI boleh melebihi 300 G.
    • Selanjutnya, masuk ke pengujian chin strap atau tali pengaman pada helm. Pengujian ini dilakukan untuk mencoba kekuatan tali apakah akan lepas atau tidak dalam keadaan darurat. Pengujian dilakukan di dalam alat uji efektivitas sistem penahan. Alat uji ini punya pemberat yang bebannya 4 kg. Pemberat itu diangkat kemudain dijatuhkan dengan ketinggian 1 meter. Chin strap yang diikat kencang di dagu, tidak boleh terlepas jika baban dijatuhkan dari ketinggian 1 meter.
    • Selesai pengujian chin strap, helm masuk ke alat uji penetrasi. Alat ini memiliki tombak tajam untuk menguji kekuatan batok helm. Tombak seberat 3 kg itu diangkat dan dicatuhkan hingga ketinggian 160 cm. Jika helm pecah atau tidak layak standarisasi, sensor pada alat ini akan berbunyi.

    BalasHapus
  42. D_122130044_Eka Parmawati
    Nama Perusahaan : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri)
    Alamat : Jl. Mayor Zen, Palembang 30118 - INDONESIA
    Tel. 62-(711)-712222, 712111
    Fax. 62-(711)-712100, 712020

    Proses Pembuatan Amonia Cair, Bahan Baku Pembuatan Urea

    Secara garis besar proses produksi dibagi menjadi 4 unit, dengan urutan sebagai berikut :

    (1) Feed Treating Unit
    Gas Alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada katalisator di Reforming Unit. Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming Unit.

    (2) Reforming Unit
    Di reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa gas-gas hydrogen dan carbon dioxide dikirim ke Secondary Reformer dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut :
    • Hidrogen
    • Nitrogen
    • Karbon Dioksida
    Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya.

    (3) Purifikasi & Methanasi
    Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon Dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator ammonia converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator.

    (4) Compression Synloop & Refrigeration Unit
    Gas Proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan gas hidrogen : nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amonia dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea.

    Hasil / produk pada proses di atas adalah amonia cair yang beserta karbon dioksida digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea.

    BalasHapus
  43. Kelas B - 122130184 - Febri Trianto

    Nama UKM : UKM Purba Arum
    Produk : Roti Kembang Waru
    Alamat : Bumen RW 06 Purbayan Kotagede Yogyakarta
    Deskripsi : UKM Purba Arum merupakan Usaha Kelompok Ibu-Ibu PKK di wilayah RW 06 Bumen Purbayan Kotagede Yogyakarta

    Proses Produksi :
    - Telur dan gula pasir, beserta soda roti dan pengembang diaduk sampai mengental dengan menggunakan pengaduk manual bukan mixer
    - Kemudian tambahkan tepung dan vanili, serta susu, aduk lagi hingga merata, adonan roti siap untuk dicetak
    - Tuangkan adonan roti ke dalam cetakan roti satu persatu, kemudian masukkan ke dalam oven yang masih menggunakan bara api
    - Sering lakukan pengecekan supaya roti tidak gosong
    - Roti yang sudah matang dikeluarkan dari oven dan diolesi mentega serta dilepas dari cetakan
    - Dinginkan roti, akhirnya roti Kembang Waru siap dikemas dan dikonsumsi

    BalasHapus
  44. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  45. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  46. C-122130065-122130065
    Nama Perusahaan: PTPN7
    Produk : Teh Hitam
    Alamat : Jl. Mayor Ruslan Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatera Selatan
    Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan
    Proses Produksi :
    1. diawali dengan pemetikan daun teh yang ada di kebun
    2. daun teh di bawah ke pabrik
    3. pengolahan tahap pertama adalah pelayuan daun teh hingga kadar air menurun
    4. pemindahan daun yang telah layu tersebut ke bagian penggorengan atau proses pengeringan daun teh
    5. kemudian pensortiran teh berdasarkan kualitas yang telah di tentukan
    6. pengujian kualitas di laboraturium yang ada, apakah teh tersebut layak untuk dipasarkan atau tidak
    7. kemudian dilakukan proses pengepakan atau peckingan sesuai dengan berat yang telah ditentukan
    8. proses pemasaran

    BalasHapus
  47. D_122130048_Ary Cahyadi
    Nama Perusahaan : PT Blambangan Foodpackers Indonesia
    Produk : Sardines
    Alamat : JL. Sampangan No 1
    Kedungrejo - Muncar
    Banyuwangi 68427 East Java, Indonesia
    Phone : 62-333-593479 / 590443
    Fax : 62-333-593056
    Proses produksi :
    1. Penerimaan Bahan Baku
    Penerimaan bahan baku dan mengecek kesegaran ikan.
    2. Pencucian dan Penyiangan
    Isi perut dan bagian-bagian yang tidak dikalengkan (kepala, sirip-sirip, ekor, dan daging bagian perut) untuk jenis ikan tertentu seperti tuna dipisahkan, setelah itu ikan dicucci sampai bersih.
    3. Penggaraman
    Penggaraman dilakukan secara langsung dengan menaburkan garam atau dengan merendam ikan dalam brine sebelum pengalengan.
    4. Pengukusan
    Ikan dikukus dengan suhu juga tidak berlebihan
    5. Pemisahan Daging Merah dan Putih
    Setelah pengukusan daging ikan terdiri atas dua bagian yaitu daging putih dan danging merah.
    6. Pengisian Dalam Kaleng
    Pengisian ikan ke dalam kaleng dilakukan dengan tangan, daging yang akan diisikan ditimbang dalam berat tertentu, tergantung pada kalengnya.
    7. Penambahan Saus
    Tambahkan saus panas (mendidih) supaya suhunya cukup tinggi sehingga didapatkan ruang hampa udara yang cukup besar.
    8. Penghampaan Udara
    Kaleng diisi dengan bahan makanan yang masih panas, lalu segera ditutup (sealed).
    9. Penutupan Kaleng
    Memasang tutup di atas badan kaleng, lalu melipat ujungnya secara rapi.
    10. Pemanasan
    masukkannya ke dalam retort atau pressure cooker yang tahan tekanan 1-2 atm.

    11. Pendinginan
    Kaleng-kaleng dikeluarkan dari retort dan segera didinginkan
    12. Pemasangan Label
    Kaleng diberi label sesuai dengan keinginan produsen.

    BalasHapus
  48. D - 122130011 - Rahmah Nur Jayanti
    Nama perusahaan: Industri Kerupuk Kulit Sapi Cap Pandan Wangi
    Produk : Kerupuk Kulit Sapi (Kerecek Sayur)
    Alamat : Jembangan, Segoroyoso, Pleret, Bantul

    Industri kerupuk kulit sapi (kerecek) adalah industri yang memanfaatkan kulit sapi sebagai bahan dasar dalam pembuatan kerupuk khususnya kerupuk sayur (kerecek). Kulit yang sudah tidak dapat digunakan sebagai bahan pembuatan barang-barang berbahan kulit seperti tas, jaket dan sebagainya digunakan dalam pembuatan kerupuk ini karena kulit ini dirasa sudah tidak layak diproduksi disebabkan adanya kecacatan pada kulit sapi misalnya ada bagian kulit yang berlubang.

    Proses Produksi
    1. Perendaman kulit sapi
    Kulit sapi yang sudah dikeringkan direndam dalam air selama satu malam. Hal ini dilakukan agar kulit mengembang dan lebih lunak.

    2. Perebusan Kulit sapi
    Kulit sapi yang sudah lunak akibat perendaman selama satu malam kemudian direbus dalam air mendidih selama 2 jam sampai benar-benar lunak. Setelah kulit sapi benar-benar lunak, dalam keadaan yang masih panas kulit dibersihkan dari sisa-sisa kotoran yang menempel.

    3. Pemotongan Kulit Sapi
    Kulit sapi yang lunak dan sudah bersih, kemudian dipotong-potong berbentuk dadu dengan ukuran kurang lebih 3x3 cm.

    4. Proses Pengeringan
    Kulit sapi yang sudah dipotong dadu selanjutnya dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari selama 3 hari agar kulit benar-benar kering.

    5. Proses Pengungkepan
    Pengungkepan merupakan proses merendam kulit sapi yang telah kering dan dipotong dadu di dalam wajan yang besar dengan minyak goreng yang berlimpah. Proses pengungkepan dilakukan dengan api yang kecil selama satu hari satu malam.

    6. Penggorengan
    Kulit yang telah diungkep kemudian di tiriskan. Tahap selanjutnya adalah penggorengan, sebelum digoreng kulit dipanaskan dalam minyak yang berlimpah dengan api yang kecil. Setelah panas, kulit digoreng di dalam minyak yang melimpah dengan api yang sangat besar hingga kerupuk kulit mengembang sempurna.

    7. Pengemasan
    Kerupuk yang telah matang dan mengembang kemudian ditimbang lalu dikemas dalam plastik dan siap dipasarkan.

    BalasHapus
  49. C_122130123_Muhammad Panji Aditya
    Nama Perusahaan : PT Prima Freshmart,
    Produk : nugget ayam
    Alamat : Jl. Wijaya Kusuma Blok A, Cipondoh, Tangerang, Banten 15141

    1.Ayam Dikirim ke Tempat Pemotongan
    Dilakukan pemeriksaan terhadap ayam hidup di kandang, dimana hanya ayam yang sehat, yang bebas dari segala penyakit termasuk flu burung, yang dikirim ke tempat pemotongan.

    2.Sebelum ayam Dipotong di Tempat Pemotongan
    Dilakukan pemeriksaan terhadap cacat atau luka luar untuk memastikan tidak ada gejala penyakit pada ayam sebelum dipotong.

    3.Setelah Ayam Dipotong di tempat pemotongan
    Dilakukan pemeriksaan pada organ-organ dalam ayam yang sudah dipotong unutuk memastikan lagi bahwa ayam yang akan diproses adalah ayam yang sehat.

    4.Pemilihan dan pemrosesan bahan baku ayam yang digunakan telah dinyatakan sehat dan layak untuk dikonsumsi,

    5 .proses pengolahan
    dilakukan secara higienis dan sesuai dengan Standar Mutu Internasional ISO 9001:2000, HACCP dan Halal. Semua produk sudah dimatangkan pada suhu tinggi (contoh: untuk produk gorengan dimatangkan pada suhu 170’C selama 2-4 menit) dan langsung dibekukan sempurna pada suhu yang sangat rendah (40’C).

    6.dilakukan penyimpanan dan pendistribusian
    Agar produk-produk FIESTA bisa bertahan lama tanpa bahan pengawet maka proses penyimpanan dan pendistribusian pun tetap dijaga dalam kondisi beku minus 18’C sehingga bakteri dan virus tidak bisa hidup.

    BalasHapus
  50. A_122130109_Made Piyan Hariyasa
    Nama Perusahaan : PT Hok Tong
    Alamat : Jl Kopral Paiman RT 19/07. Plaju Ulu, Seberang Ulu Ii. Palembang 30266 Sumatera Selatan. (0711) 540931
    produksi: lembaran karet (rubber sheet)
    proses produksi nya sebagai berikut:
    1.Penerimaan Lateks Kebun
    Tahap awal dalam pengolahan karet adalah penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang telah disadap. Lateks pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian disaring untuk memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi. Setelah proses penerimaan selesai, lateks kemudian dialirkan ke dalam bak koagulasi untuk proses pengenceran dengan air yang bertujuan untuk menyeragamkan Kadar Karet Kering.
    2.Pengenceran
    Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap. Pengenceran dapat dilakukan dengan penambahan air yang bersih dan tidak mengandung unsur logam, pH air antara 5.8-8.0, kesadahan air maks. 6 serta kadar bikarbonat tidak melebihi 0.03 %. Pengenceran dilakukan hingga KKK mencapai 12-15 %. Lateks dari tangki penerimaan dialirkan melalui talang dengan terlebih dahulu disaring menggunakan saringan aluminium Pedoman Teknis Pengolahan Karet Sit Yang Diasap (Ribbed Smoked Sit). Lateks yang telah dibekukan dalam bentuk lembaran-lembaran (koagulum).
    3.Pembekuan
    Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering Dasar Pengolahan Karet. Jumlah tersebut dapat diperbesar jika di dalam lateks telah ditambahkan zat antikoagulan sebelumnya. Penggunaan asam semut didasarkan pada kemampuannya yang cukup baik dalam menurunkan pH lateks serta harga yang cukup terjangkau bagi petani karet dibandingkan bahan koagulan asam lainnya. Tujuan dari penambahan asam adalah untuk menurunkan pH lateks pada titik isoelektriknya sehingga lateks akan membeku atau berkoagulasi, yaitu pada pH antara 4.5-4.7. Asam dalam hal ini ion H+ akan bereaksi dengan ion OH- pada protein dan senyawa lainnya untuk menetralkan muatan listrik sehingga terjadi koagulasi pada lateks.
    Penambahan larutan asam diikuti dengan pengadukan agar tercampur ke dalam lateks secara merata serta membantu mempercepat proses pembekuan. Pengadukan dilakukan dengan 6-10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Kecepatan penggumpalan dapat diatur dengan mengubah perbandingan lateks, air dan asam sehingga diperoleh hasil bekuan atau disebut juga koagulum yang bersih dan kuat. Lateks akan membeku setelah 40 menit. Proses selanjutnya ialah pemasangan plat penyekat yang berfungsi untuk membentuk koagulum dalam lembaran yang seragam.

    BalasHapus
  51. D-122130014-Cheka Putri Maharani
    Nama Perusahaan: PG Gondang Baru
    Alamat: Desa Wondowinangun, Kelurahan Klawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.
    Produk: Gula pasir, Produk sampingan: tetes, ampas, blotong

    Proses Produksi
    Dalam proses pembuatan gula di PG. Gondang Baru merupakan karbonasi rangkap dan sulfitasi untuk mendapat produk utama gula SHS.
    Secara keseluruhan proses pembuatan gula dibagi menjadi 6 stasiun, yaitu :
    1. Stasiun penggilingan
    Memisahkan nira mentah dari ampas tebu.
    2. Stasiun pemurnian
    Menghilangkan bagian-bagian bukan gula yang terapung dan yang larut terkecuali gula reduksi.
    3. Stasiun penguapan
    Menghilangkan air sebanyak-banyaknya.
    4. Stasiun pengkristalan / masakan
    Penghilangan air untuk mendapatkan Kristal.
    5. Stasiun putaran
    Pemisahan gula dengan tetes.
    6. Stasiun penyelesaian
    SHS keluar dari putaran.

    BalasHapus
  52. C-122130066-Tamyiz Munindra
    Nama Perusahaan : Total Sejuk Indonesia, CV
    Alamat :Jl. Ulujami Raya No. 16, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
    Produk : Es Balok

    Berikut ini adalah proses produksi pada pembuatan Es Balok :

    1.Tahap I (Proses Pengisian)
    Ice can (cetakan es) diisi dengan air murni dengan menggunakan Filling Tank (Tangki Pengisian Air) sebagai bahan baku utama pembuatan es.

    2.Tahap II (Proses Pengangkatan)
    Setelah proses pengisian selesai, ice can kemudian diangkat oleh pengangkat dan diletakkan kedalam Brine Tank (bak pendingin) yaitu dengan memasang ice can pada rei (alat Bantu untuk mempermudah proses penempatan) yang terdapat pada bagian atas Brine Tank.

    3.Tahan III (Proses Pendinginan)
    Ice can tersebut kemudian dicelupkan ke dalam Brine Tank dan terendam sampai level air di dalam ice can sejajar dengan level brine tank (tangki proses)

    4.Tahap IV (Proses Perendaman)
    Apabila es balok sudah terbentuk (membeku) proses selanjutnya adalah pengangkatan ice can dari Brine Tank untuk direndam di air normal pada Dip Tank (Tangki pelepas es).

    5.Tahap VI (Proses Pelepasan)
    Setelah sisi es balok terluar mencair, maka angkat ice can dengan menggunakan rei dan keluarkan es balok dari cetakan

    6.Tahap VI (Proses Penyortiran)
    Es balok yang sudah terlepas dari ice scan tadi disortir untuk memperoleh es balok yang layak untuk dijual ke konsumen..



    BalasHapus
  53. D - 122130033 - Dikri Machmul Kurniawan
    Nama Perusahaan :PT CANNING INDONESIAN PRODUCTS
    Produk: Cornet Sapi Pronas
    Proses Produksi
    a.Pembersihan Bahan Baku (Daging Sapi)
    Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir, guna menghilangkan kotoran yang menempel pada bahan. Selain itu menghilangkan bagian-bagian yang tidak bisa dimakan
    b.Chopping
    Daging sapi digiling dengan chopper pada suhu rendah sehingga selama penggilingan, suhu dapat dipertahankan tetap di bawah 16°C. Hal tersebut dilakukan dengan menambahkan es batu atau air dingin. Hasil gilingan berupa daging cincang yang masih kasar.
    c.Curing
    Setelah dicincang, daging dimasukkan ke dalam mixer untuk mencampur daging, bumbu, dan bahan lainnya menjadi adonan yang homogen yang disebut dengan curing. Agar emulsi tetap terjaga stabilitasnya, pencampuran harus dilakukan pada suhu rendah (10-16°C).
    d.Filling
    Emulsi daging yang telah terbentuk selanjutnya diisikan ke dalam kaleng yang sebelumnya telah disterilkan dengan panas.
    e.Exhausting
    Kaleng yang telah diisi, kemudian divakum (exhausting) dengan cara melewatkannya melalui ban berjalan ke dalam exhauster box bersuhu 90-95°C selama 15 menit.
    f.Seaming
    Setelah keluar dari exhauster box, kaleng dalam keadaan panas langsung ditutup dengan mesin penutup kaleng.
    g.Pencucian
    Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang tercecer di permukaan kaleng akibat proses filling.

    BalasHapus
  54. A_122130258_122130258
    Nama UMKM : MARYONO LEATHER
    Produk : Dompet Kulit Hand Made
    Alamat : Mandingdawang RT 02 RW 11 Sabdodadi,Bantul,Yogyakarta Indonesia
    Phone : 08562977007
    PO Box : 55715

    MARYONO Leather adalah pengrajin dompet hand made dengan bahan bahan pilihan. setiap produk yang dibuat memiliki keunikan sendiri sendiri karena dikerjakan dengan tangan.

    Proses produksi:
    1. Pembuatan pola
    Pembuatan pola dilakukan dengan membuat pola pada kulit dengan cetakan yang ada. Kemudiang setelah pola di bentuk, kulit di potong sesuai pola yang ada menghasilkan potongan potongan kecil untuk proses selanjutnya

    2. Skiving
    Potongan potongan kulit tersebut kadang memiliki ketebalan yang berbeda sehingga perlu ditipiskan dengan pisau. Kulit ditipiskan perlahan lahan agar tidak merusak permukaan kulit

    3. Stitching
    Kulit yang telah dipotong, kemudian dilubangi dengan pelubang sebagai jalan masuk benang. Dilubangi dengan jarak tertentu sebagai jalan masuk benang.

    4. Burnishing
    Agar terlihat rapi, sisi sisi potongan kulit perlu digosok agar mengkilap. Digosok dengan wax satu persatu potongan sampai selesai

    5. Perakitan
    Potongan potongan kulit yang telah jadi tersebut, kemudian dirangkai sesuai desain. Kemudian benang benang dimasukkan kedalam kulit yang telah dilubangi satu persatu hingga menjadi produk dompet.

    BalasHapus
  55. C-122130267-Avian Wisnu Setiyoko
    Nama Perusahaan : PT Sariwangi AEA
    Alamat : Potrowanen RT 04 / RW 02 Donohudan, Ngemplak
    Boyolali 57375 Indonesia
    Produk : Teh celup Sari Wangi

    Tahap pembuatannya adalah sebagai berikut :

    1. Tahap pelayuan, daun teh segar dibuat layu dengan pemanasan agar kadar air berkurang 65-70 persen agar teh tersebut mudah untuk digiling.

    2. Tahap penggilingan, daun teh yang telah layu digiling secara kasar atau sangat halus sesuai dengan kebutuhan pasar.

    3. Tahap oksidasi. Setelah daun teh digiling kemudian disimpan pada ruangan khsuss agar teh tersebut mengalami oksidasi. Dari hal tesebut teh akan membentuk rasa, aroma dan warna sendiri.

    4. Tahap pengeringan. Daun teh dikeringkan menggunakan mesin hingga kadar air di dalam daun teh tersisa 2-3%.

    5. Tahap pengemasan. Untuk format teh celup, Teh kering kemudian dikemas dalam kantong kecil yang dibuat dari kertas dengan tali.

    BalasHapus
  56. D_122130106_Ferdinan Goring

    Nama perusahaan : PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), Gosowong gold mine.
    Produk : Emas batangan
    Alamat : Gosowong, Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara, Indonesia.

    proses produksi :

    Pengolahan biji emas > Penggilingan > bahan pengental dan pencucian > membilas > penyaringan dan peleburan > Emas batangan

    Pabrik ini terdiri dari run-of-mine ore blending pad (landasan pencampur bijih), wobbler feeder (pengumpan), crushing and grinding circuit (sirkit penghancur dan penggiling batuan), gravity gold concentration circuit (sirkit gravitasi konsentrat emas), cyanide leach tanks (tangki pelindian sianida), counter current decantation thickeners, Merril Crowe clarification and zinc precipitation circuit (sirkit presipitasi dan klarifikasi) dan gold room calcining(kalsinasi ruang emas), retorting(retort) dan smelting furnaces(peleburan tungku).

    Penghancuran dan penggilingan menggunakan crusher jaw crusher untuk menghancurkan biji dengan kasar, standar-jenis kerucut untuk menghancurkan biji emas yang menengah, sementara kerucut crusher kepala pendek dan roller mesin untuk menghancurkan biji emas dengan halus. Setelah biji emas selesai digiling, biji emas akan dikirim ke smelter nonferrous dekat untuk diproses lebih lanjut. Setelah itu biji emas di campurkan dengan air dan 2 kilogram per ton natrium sianida dan kapur yang cukup untuk menjaga pH larutan sekitar 11. Dengan konsentrasi lumpur dari 50% padatan, lumpur melewati serangkaian tangki pencampuran yang diaduk dengan lama keberadaan 24 jam. Cairan yang mengandung emas kemudian dipisahkan dari padatan yang terlindi ( leached) dalam tangki pengental atau penyaring vakum, dan limbah ( tailing) dicuci untuk menlepaskan emas dan sianida sebelum dibuang. Konsentrat emas dan perak kemudian difilter dan dilebur di fasilitas gold-room Gosowong untuk memproduksi lantakan atau emas batangan.
    Emas batangan ini akan dimurnikan lebih lanjut di PT Logam Mulia, milik PT Aneka Tambang.

    Data Tabel : Data Produksi emas PT Nusa Halmahera Mineral (2007-2013) :
    Tahun 2007 - 11.310 kilogram.
    Tahun 2008 13.295 kilogram.
    Tahun 2009 - 11.206 kilogram.
    Tahun 2010 - 14.358 kilogram.
    Tahun 2011 - 13.285 kilogram.
    Tahun 2012 - 13.913 kilogram.
    Tahun 2013 - 9.203 kilogram.

    BalasHapus
  57. E_122130215_Hera Rianti
    Nama Perusahaan : PT. CITRARAJA AMPAT CANNING
    Bidang Usaha : Industri Pengolahan dan Pengalengan Ikan Tuna
    Alamat Perusahaan : Jln. Jend. A. Yani Klademak 1 Sorong,Papua Barat
    PROSES PRODUKSI
    Dalam pembuatan ikan kaleng, diperlukan langkah-langkah proses produksi dari penerimaan bahan baku sampai Shipment. Adapun uraian masing-masing proses sebagai berikut:
    1. Penerimaan Bahan Baku
    Setiap bahan baku yang diterima harus diperiksa atau dilakukan penyeleksian mutunya sesuai dengan persyaratan teknik sanitasi ( kebersihan) dan hygiene serta diklasifikasikan menurut mutu ikan. Karakter yang dinilai : Insang, Mata, Kulit, Bau, Kerusakan fisik, dan Tingkat kekuatan dari otot- otot dan perut. Tingkatan kelas berupa : Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D.
    Kemudian dilakukan proses penyimpanan- penyimpanan sebagai berikut :
    - Ice Chilling (Pembekuan)
    - Brine Freezing (Penyimpanan sesuai dengan size ikan)
    - Cold Storage (Penyimpanan ikan dalam jumlah besar dan jangka waktu lebih panjang)
    2. Shift Potong
    Terdiri dari tiga proses, yaitu :
    - Proses Thawing(Pelelehan dalam air)
    - Butchering (Proses Penyiangan)
    - ProsesPrecooking
    - Cooling
    3. Pembersihan daging
    Terbagi atas empat bagian perlakuan yang terdiri dari :
    - Bagian Pembongkaran
    - Cleaning I
    - Cleaning II
    - Checking
    4. Metal Detection(Pemeriksaaan logam pada daging ikan)
    5. Bagian pengisian
    Pengisian dibagi menjadi tiga kegiatan proses, yaitu :
    - Pemotongan daging
    - Pengisian
    - Medium filling
    6. Seaming(Penutupan kaleng)
    7. Resorting / Sterilization
    Pada bagian ini prosesnya terbagi atas dua kegiatan, yaitu :
    - Kegiatan proses sterilisasi
    - Proses pendinginan
    7. Gudang A / Ruang Observasi
    8. Gudang Export
    Sebelum hasil produksi di eksport terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut :
    - Penyortiran / Seleksi Label
    - Pengambilan hasil produksi
    - Pengemasan / Pengepakan

    BalasHapus
  58. C-122130081-Anhar Dwi Kuntoro

    Nama Perusahaan: PT BUDI MANUNGGAL
    Alamat: Jalan Peleman No. 17, Rejowinangun, Yogyakarta
    Produk: Sarung Tangan Golf dengan mengimplementasikan QCC ( Quality Control Circle) dan Seven Tools
    Proses Produksi
    1. Tahap Penyortiran
    Tahap ini kulit yang akan di potong diperiksa terlebih dahulu dengan melihat pori-pori kulit. Setelah kulit selesai diperiksa dan telah lulus ujian, maka dilakukan proses perataan utk mengatasi kulit yang kusut.
    2. Tahap Pemotongan
    Tahap ini membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi dalam memotong kulit sesuai dengan pola. Setelah semua kulit dipotong, selanjutnya bagian bagian potongan kulit tersebut dibawa kebagian pemberian nomor tanda agar dapat dilakukan penjahitan.
    3. Tahap Penjahitan
    Proses penjahitan sarung tangan
    a. Pembuatan Lubang-lubang Angin
    b. Penyambungan Omo dan Penjahitan Machi
    c. Penyambungan Ibu Jari
    d. Pemasangan Filcro Kasar dan Halus
    e. Pemasangan Karet Handuk
    f. Pemasangan Label
    g. Penjahitan cara H
    h. Melipat
    i. Pemotongan Perapian
    j. Pemasangan Ball Maker
    4.Proses Seleksi Awalan
    Awal proses seleksi awal dipusatkan pada penyortiran ukuran sarung tangan dan pengecekan jahitan sarung tangan. Sarung Tngan selesai diseleksi lalu ditempeli size sticker untuk mengetahui perbedaan ukuran sarung tangan dan jenis desainnya.
    5. Proses Penyetrikaan
    Sarung tangan yang sudah diseleksi awal kemudian disetrika agar lebih rapih dan mudah dikemas.
    6. Proses Seleksi Akhir
    Proses Seleksi akhir ini produk yang siap dikemas masih diperiksa secara manual dan mesin
    7. Pengemasan
    Pengemasan sarung tangan yang telah melewati proses seleksi akhir, selanjutnya siap untuk dikemas dalam plastik bening dan dimasukkan dalam amplop sesuai dengan merk yang dipesan.

    BalasHapus
  59. B - 122130030 - Danang Ibrahim Adnan
    Nama Perusahaan : PT. Bridgestone Tire Indonesia
    Alamat : Jl. Raya Bekasi km. 27 Bekasi
    Produk : Ban

    Proses produksi :
    Proses produksi dibagi berdasarkan departemen-departemen yang memiliki tugas khusus di dalam proses produksi, departemennya antara lain:
    1. Departemen Bahan Baku : Bertugas untuk melakukan pengadaan bahan baku. Bahan baku yang dibutuhkan yaitu karet mentah, karet chemical, carbon, sulfur, oli.
    2. Departemen Processing : Bertugas untuk mengolah bahan baku menjadi produk berupa ban. Proses pembuatan ban antara lain:
    - mixing process : bahan kimia seperti natural rubber, synthetic rubber, carbon block, sulfur, dan bahan lainnya dicampur dalam Banburry Mixer kemudian melalui proses pendinginan dengan Bach off machine dan hasil akhir disebut "kompon"
    - Beading Process : Raw material berupa serat baja yang telah disatukan, kemudian dicampur dengan kompon dalam bead extruder, dan dibentuk menjadi circle dengan mesin bead former. hasil akhir ini disebut "bead ring"
    - cord manufacturing process : penggunaan serat kain (textile) sebagai pelapis bagian dalam ban. hasil proses ini di sebut "carcass".
    - Tread stock extrudding process : proses ini akan mencetak kompon dengan proses heating roll, kemudian melalui mesing tread extruder. setelah proses pendinginan dilakukan pemotongan dengan hasil akhir tread rubber.
    - Cutting : pemotongan cord.
    - Building process : menyatukan seluruh komponen dan membentuknya menjadi green tire.
    - Vulcanizing Process : pemasakan green tire menjadikan ban lebih keras.
    - Curring Process : Proses pencetakan pola tapak ban pada curring machine.
    3. Departemen Finishing : terdiri dari dua bagian, yaitu :
    - trimming process : pencukuran bulu-bulu ban.
    - Ballance/Unformity testing : pengujian ban tersebut siap pakai.

    BalasHapus
  60. D-122130038-Alivian Vickry Syahranie
    Nama Perusahaan : UD. Kenanga
    Produk : Manisan Tomat
    Alamat : Jl. Energi gg. Pogot Kecamatan Ampenan Kota Mataram

    Deskripsi umum tentang UD. Kenanga adalah salah satu agroindustri rumah tangga yang mengelola bahan baku tomat. Banyaknya perkembangan sayuran tomat yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat membuat para petani sering mengalami kerugian karena sifat dari sayuran tomat yang tidak bisa tahan lama, oleh karena itu UD. Kenanga membuat inovasi baru dengan bahan baku tomat yang diolah menjadi manisan tomat agar bisa tahan lama dan memperoleh nilai jual yang tinggi.

    Proses Produksi :
    1.Proses pertama yang dikerjakan adalah cuci bersih tomat, buang pangkal/tempat tangkai tomat, tusuk-tusuk tomat dengan lidi atau garpu sampai membentuk lubang di sekeliling buah tomat dengan rata.
    2.Sediakan air didalam bak yang sudah disiapkan dan rendam tomat didalam larutan kapur sirih selama 3 sampai 5 jam. Setelah itu kembali tiriskan dan cuci kembali tomat yang sudah direndam oleh larutan air kapur sirih tersebut cuci dengan bersih sampai tidak ada bekas larutan kapur sirih di sekeliling masing-masing buah tomat.
    3.Perebusan atau pemasakan tomat yang sudah di rendam dengan larutan kapur sirih tadi kembali di masukkan diatas wajan yang sudah disiapkan diatas kompor, tunggu sampai mendidih.
    4.Masukkan larutan gula sesuai dengan kapasitas yang di produksi. Jika memproduksi 10 kg tomat maka gula pasir yang di butuhkan sebanyak 4 kg, setelah itu aduk dengan perlahan sampai gula pasir tersebut merata keseluruh bagian tomat, tomat yang sudah masak akan mengalami perubahan bentuk dan warna, warna merah terang dan bentuk yang kenyal dikatakan itu sudah maksimal dan siap untuk diangkat.
    5.Setelah direbus tomat siap untuk diangkat dan tiriskan air tomat tersebut kemudian diamkan sampai dingin dan pindahkan ke tempat yang sudah disediakan untuk meneruskan proses penjemuran. Setelah itu tomat yang sudah dipindahkan di jemur dibawah terik sinar matahari sampai kering biasanya 2 sampai 3 hari jika dimusim kemarau. Setelah kering segera dikemas dalam toples atau plastik kedap udara.

    BalasHapus
  61. D_122130003_Natasha Rahadiar Andesita
    Nama Perusahaan : PT SCG READYMIX INDONESIA
    Produk : Beton siap pakai
    Alamat : jl. Ringroad Selatan Ds. Wirokerten, Banguntapan Bantul

    Proses produksi pembuatan beton di PT.SCG Readymix Indonesia menggunakan teknik dry mixed.

    1. Uji material
    Material yang datang dari supplier sperti semen, pasir, split dan fly ash diambil sampelnya untuk dilakukan uji material berdasarkan standar yang ditetapkan perusahaan, jika sesuai dengan standar perusahaan maka material ditumpuk untuk stok.
    2. Mix Design
    material yang sudah diuji, lalu dianalisis kandungan masing2 material. berdasarkan analisa tersebut, bisa ditentukan pencampurannya untuk masing2 kualitas/mutu yang di tawarkan pada konsumen
    3. Penimbangan Material
    masing-masing bahan seperti semen, pair, fly ash, dan split ditimbang dalam silo
    4. Penambahan Obat
    pada jarak tertentu, perlu ditambahkan obat yaitu chemical admixture.
    5. Penuangan ke dalam Concrete Mixer Truck
    material yang telah ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam truk mixer. Beton siap pakai, siap untuk dikirim ke proyek-proyek.

    BalasHapus
  62. C_122100044_Seftian Irianto
    Nama UMKM : Broock Leather
    Produk : Jaket Kulit
    Alamat : Jl. A Yani Gang MAN I No 41 Dangdeur Garut

    Proses Pembuatan Jaket Kulit
    Jaket kulit dibuat menggunakan jaket kulit hewan sebagai bahan dasar melalui beberapa tahap dan proses yang membutuhkan keahlian dan ketelitian dan tentunya kesabaran karena proses pembuatannya harus benar benar teliti. Alternatif bahan kulit sapi, kulit domba, kulit kambing yang cukup populer adalah kulit domba dan kambing dan banyak diidamkan oleh para pecinta jaket kulit namun tetap saja proses pembuatannya sama persis dengan kulit binatang lainnya.
    Leather Tanning - Penyamakan Kulit
    Proses paling awal pembuatan jaket kulit ialah dengan mengumpulkan sejumlah hewan dari para pengepul yang akan diambil kulitnya yang kemudian dilanjutkan dengan leather tanning atau penyamakan kulit. Pada awal proses ini ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti Washing pencucian kulit hewan Drying proses pengeringan kulit Proses pencabutan bulu (menghilangkan bulu) Proses pengawetan kulit
    Coloring - Pewarnaan Proses kulit
    selanjutnya ialah pewarnaan (coloring) seperti yang telah dijelaskan di muka bahwa warna dasar jaket kulit ialah hitam dan coklat, namun bisa juga menentukan warna apa saja sesuai dengan selera menggunakan zat cair pewarna bisa warna tan atau pun krem.
    Pembuatan pola design atau model jaket kulit
    Setelah bahan baku selesai hingga proses pewarnaan (coloring) maka tahap selanjutnya adalah pembuatan pola design atau model jaket dengan cara di buat pada kertas tebal atau karton dengan membuat pola diatas kertas/karton secara manual, bahkan sampai sekarang pun teknik ini masih dipertahankan oleh beberapa pengrajin jaket kulit. karena membuat pola harus dengan patrun atau pola yg jelas real sehingga tercipta jaket kulit yang nyaman dipakai
    Sewing proses penjahitan
    Seperti layaknya membuat pakaian baju atau celana maka proses pembuatanjaket kulit pun memiliki banyak kesamaan, setelah merampungkan pembuatan pola design atau model jaket kulit maka diteruskan dengan proses sewing atau menjahit. Proses penjahitan (sewing) dilakukan menggunakan mesin jahit yang sudah di modifikasi sehingga hasil jahitan jadi lebih rapih dan tidak mengambang. Jaket kulit akan terlihat rapi dan nyaman digunakan sangat bergantung pada keterampilan dan kelihaian dalam membuat pola design model jaket kulit serta proses penjahitan (sewing).
    Rouging Pemolesan Jaket Kulit
    Akhirnya tibalah pada proses akhir pembuatan jaket kulit yaitu proses pemolesan atau disebut juga dengan rouging. Proses pemolesan rouging dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa saat produksi masih berlangsung seperi sisa bolpoin pola, seta menjadikan surface bagian permukaan jaket tampak mengkilat. Demikian langkah demi langkah proses pembuatan jaket kulit domba

    BalasHapus
  63. C_122100143 _M.Rifki.Hidayatullah
    Nama UMKM:Pelita Abadi
    Produk : Keripik Pisang Aneka Rasa
    Alamat : Kampung Cibeureum kecamatan Jasinga ,Kabupaten Bogor JawaBarat
    Proses Produksinya antara lain sebagai berikut:
    Adapun proses pembuatan produk keripik pisang ini akan kami uraikan sebagai berikut:
    1. Cara Pembuatan
    - Campurkan kapur sirih kedalam 5 liter air,aduk hingga larut
    - Rendam pisang yang sudah diiris tipis tadi kedalam air kapur sirih selama 1 jam
    - Angkat tirisan tadi,cuci dengan air bersih lalu tiriskan
    - Masukkan irisan pisang yang sudah dicuci kedalam wadah,kemudian masukkan bumbu dan penyedap lalu aduk hingga rata
    - Panaskan minyak goreng,lalu goreng dan segera angkat ketika keripik pisang berwarna kecoklatan

    BalasHapus
  64. D - 122130045 - Sadam Khoirul Iman

    Nama perusahaan : PT. Ultrajaya
    Produk : Susu Ultra
    Alamat :Jalan Raya Cimareme 131, Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.


    Proses Produksi Susu Ultra:
    - Susu sapi segar yang berkualitas tinggi yg diperah dari sapi yg sehat diambil dari koperasi peternakan yang ada di Lembang dan Pengalengan kemudian langsung didinginkan dengan suhu 4C (agar bakteri tidak cepat berkembang biak)
    - Kemudian Susu segar tersebut dikirim ke PT. Ultrajaya dengan menggunakan truk tangki khusus, setelah sampai lalu diambil sample untuk diuji mutulengkap baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologis. Setelah dinyatakan sesuai dengan standar PT. Ultrajaya lalu susu dimasukkan ke dalam clarifier (tangki penyaring) untuk menyaring kotoran dan bau-bauan (bau amis susu)
    - Setelah itu susu dan bahan campuran lainnya (Mis: untuk membuat susu Coklat diperlukan gula & bubuk coklat) dimasukkan kedalam tangki pencampuran kemudian dicampur/diolah sampai +/-10menit. Lalu dimasukkan kedalam tangki Homogenizer untuk dihomogenisasi agar semua bahan baku dan bahan campuran lainnya lebih homogen/menyatu, teksturnya lebih halus dan rasanya lebih merata. Kemudian di lakukan uji standarisasi.
    - Setelah itu dilakukan proses terpenting yaitu sterilisasi UHT (Ulta High Temperature) susu dipanaskan dengan suhu 140C selama 4 detik. Suhu tinggi tersebut dapat mematikan semua mikroorganisme (bakteri) penyebab kerusakan, dan waktu pemasan yang singkat dapat membuat kualitas kandungan nutrisi pada susu segarnya tetap terjaga. Setelah disterilisasi susu didinginkan sampai mencapai suhu ruang.
    - Baru kemudian susu dimasukkan ke dalam kotak kemasan aseptik (bebas bakteri)yg terdiri dari 6 lapisan. Bahan penyusun kemasan terdiri dari plastik polyethylene, kertas dan alumunium foil, yang mampu melindungi produk didalamnya dari udara luar, cahaya, lembab, aroma luar dan mikroorganisme. Pengemasan dilakukan dengan mesin yang serba otomatis, tertutup dan didalam ruangan yg steril.
    - Setiap kemasan kemudian melewati alat sensor otomatis pencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa. Baru kemudian dipasang sedotan ataupun tutup plastik. Dan Dikemas ke dalam karton box dengan menggunakan mesin otomatis dan disusun diatas papan-papan palet secara robotik dengan robot paletizer.
    - Kemudian produk dikirim ke Gudang penyimpanan untuk disimpan selama 8 hari sambil menunggu hasil uji mutu lengkap terhadap sampel diambil secara acak pada saat produksi yaitu 10 pack setiap 10 menit. Apabila telah dinyatakan lolos uji mutu lengkap maka produk baru boleh dipasarkan.

    BalasHapus
  65. D - 122130230 - Brian Pratama Situmorang
    Nama Perusahaan :PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk
    Produk : Roti Tawar
    Alamat : Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat

    Proses Produksi Pembuatan Roti Tawar:
    1. Tepung terigu,air,dan ragi dimasukkan kedalam mixer selama ± 15 menit untuk dicampur menjadi adonan pertama.
    2. Setelah adonan tercampur rata didalam mixer,adonan akan dituang ke dalam bak dan dimasukkan kedalam ruang fermentasi selama 4 jam dengan suhu ruang 27ºc agar adonan mengembang .
    3. Setelah 4 jam,adonan dikeluarkan dari ruang fermentasi dan dilakukan proses mixer ke-2 dengan pencampuran bahan bahan lainnya yaitu telur,gula,susu,garam,dan margarin. Semua bahan dimixing selama ± 5 menit hingga kalis .
    4. Proses selanjutnya yaitu adonan yang sudah kalis tadi kemudian di potong potong di mesin divider. Setelah itu adonan di bulatkan di mesin rounder dengan bentuk oval,bulat,atau tabung. Setelah dibentuk,adonan dimasukkan kedalam bak khusus dan dimasukkan kedalam ruang fermentasi akhir .
    5. Setelah 1 jam dan adonan mengembang,adonan roti dimasukkan kedalam oven untuk dipanggang dengan suhu 180º-240ºc selama 15-30 menit .
    6. Setelah dipanggang di oven dengan kematangan yang sempurna,roti dikeluarkan dari dalam loyang dan dilanjutkan ke proses cooling(pendinginan) dengan melewati 3 menara pendingin (cooling tower) dan berputar dari puncak (atas) ke bawah ± 45 menit. Proses pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur.
    7. Proses selanjutnya adalah proses pemotongan roti menjadi 10 bagian(slice).
    8. Setelah itu,roti akan disensor dan dikemas.Baru kemudian melewati mesin metal detector untuk mendeteksi apakah didalam kemasan terdapat unsur logam atau tidak,karena jika terdapat unsur logam dapat berbahaya untuk dikonsumsi oleh konsumen .
    9. Apabila sudah lewat dari mesin metal detector ,maka roti sudah siap untuk dipasarkan.

    BalasHapus
  66. E_122130214_Ika Dyah Permanaputri
    Nama Perusahaan : PT. Bentoel Group
    Bidang Usaha : Rokok
    Alamat Perusahaan : Plaza Bapindo, Citibank Tower, 2nd Floor
    Jl Jend Sudirman Kav 54 – 55 Jakarta 12190 Indonesia.
    telepon: 021 526 8388 (Hunting) Fax 021 526 8389
    Website: www.bentoel.co.id

    Proses Produksi :
    1. Pengolahan
    Proses pengolahan tembakau yang dipakai sebagai bahan baku dasar, sebelumnya didahului dengan proses penyimpanan dengan standar waktu minimal dua tahun atau lebih. Pengolahan ini dilakukan setiap saat ketika proses produksi berlangsung, yang kemudian disalurkan melalui pipa saluran yang peletakannya diletakkan diatas dan dihubungkan dengan saluran pada mesin pengolahan tahap selanjutnya. Dari tembakau mentah, di pilah-pilah tiap jenis tembakau untuk penyelesaian dengan komposisi campuran tembakau yang suda h dipilih dan dimasukkan ke proses.
    a) Tahap perajangan
    Bahan yang di rajang adalah tembakau, cengkeh, sisa produksi yang dimasukkan ke dalam mesin separator untuk pemilihan tembakau dengan gagangnya sehingga menghasilkan tembakau yang bersih.
    b) Tahap pencampuran
    Setelah keluar dari mesin separator, ditimbang sesuai dengan komposisi masing-masing dan kemudian siap untuk dicampur dengan penambahan cengkeh dan campuran-campuran lainnya yang siap diproses
    c) Tahap penggodokan
    Sebelum tahap pencampurandikerjakan, terlebih dahulu dilakukan tahap
    penggodokan dengan menggunakan heater. Hal ini dimaksudkan agar jenis tembakau tersebut dapat terurai. Pekerjaan ini harus dilakukan secara berulang-ulang agar benar-benar bersih dari debu.
    2. Pelintingan
    Proses ini berupa proses pelintingan secara otomatis, pemberian label, pengeleman pembungkus lintingan serta pemberian filter. Proses ini terjadi dalam mesin otomatis dan digabungkan menjadi satu rangkaian pengolahan lintingan rokok secara mekanik. Dari tembakau yang telah dicampur dengan saos kemudian dilinting dengan kertas ambri dan dilengkapi oleh filter untuk dijadikan rokok batangan dengan ukuran 1,8 – 1,85 gram perbatang. Untuk melihat keseragaman besar kecilnya rokok diperiksa pada gudang batangan. Batangan rokok tadi dimasukkan kedalam kemasan berupa kertas poin yang disesuaikan dengan isi batangan yang kemudian dimasukkan ke dalam krtas slop dan diberi penguat, dan selanjutnya dikemas dengan kertas luar serta dilakukan pengeleman.
    3. Pengemasan
    Setelah kemasan pembungkus rokok jadi, rokok yang telah dibungkus diberi cukai beserta besarnya cukai kemudian dilakukan dilakukan pembungkusan dengan kertas plastik dan dimasukkan dalam pak-paktertentu. Setelah batang rokok dari gudang batangan disortir kembali di bagian herpak kemudian dibungkus dengan cara:
    a) Tiap 12 batang dan 16 batang rokok di etiket, di pita cukai, kemudian dibungkus plastik opp dalam kemasan.
    b) Tiap 10 pak di slopkan, kemudiandi ball kan tiap 20 slop, lalu tiap 4 ball dikemas untuk siap di pasarkan.
    4. Produk Akhir
    Tahap ini merupakan tahap dimana dos-dos yang telah selesai dikemas di kirim ke tempat penyimpanan berupa gudang untuk rokok-rokok yang siap dipasarkan atau disimpan terlebih dahulu sebagai persediaan bila ada permintaan dari pihak luar. Ditinjau dari proses produksinya perusahaan rokok PT. Bentoel Group menggunakan proses produksi continuous atau terus menerus berdasarkan permintaan pasar atau konsumen.

    BalasHapus
  67. C_122130137_Gilang Fajar Pratama Suwarna
    Gudeg Kalengan Bu Tjitro
    Kategori: Makanan
    Alamat: Jl. Janti No. 330 (Depan JEC) Yogyakarta
    Proses Pembuatan Gudeg Kalengan

    1. Siapkan panci dengan alas yang tebal, letakkan daun salam di dasar panci sebagai alas, lalu di atasnya letakkan irisan lengkuas atau laos. Kemudian masukkanlah kedalam panci dengan urutan potong-potongan nangka muda, telur yang sudah direbus, serta gula merah.
    2. Campurkanlah bumbu-bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya dengan 500 ml air kelapa atau cuka, aduk-aduk hingga rata dan larut lalu tuangkan ke dalam panci.
    3. Tambahkan secukupnya air kelapa setinggi permukaan nangka dan telur hingga terendam. Tutuplah panci dengan rapat, masaklah semua bahan di dalam panci diatas api sedang dan sangat diharapkan jangan sekali-sekali dibuka tutupnya sebelum 2 jam. Setelah dimasak selama 2 jam, bukalah tutupnya. Jika airnya sudah berkurang sedikit setelah dimasak, angkatlah terlebih dahulu telurnya dan sisihkan di tempat lain sementara agar tidak hancur.
    4. Masukkanlah santan, aduk-aduklah dengan menggunakan sendok kayu sambil ditekan-tekan untuk menghancurkan potongan-potongan nangka. Masukkan kembali telur yang tadi sudah dipisahkan sampai sedikit agak terkubur ke dalam nangka.
    5. Kemudian masaklah lagi dengan mengguaan api kecil sambil diaduk sesekali sampai benar-benar matang, ini membutuhkan waktu selama kira-kira 3 ½ jam atau saat santan habis terserap dan gudeg udah berwana coklat kemerahan.
    6. Lalu menimbang dan memasukkan gudeg yang sudah masak kedalam kaleng kosong yang terlebih dulu disterilkan.
    7. Kemudian dilakukan penghampaan udara di permukaan gudeg menggunakan uap panas pada suhu 90° C – 95° C. Kemudian gudeg ditutup dengan menggunakan mesin penutup kaleng dan dilanjutkan dengan sterilisasi.
    8. Kemudian disterillisasi. Gudeg yang sudah dikemas dalam kaleng tertutup itu kemudian dimasukkan kedalam alat sterilisasi dengan suhu 121° C selama 15 menit.
    9. Setelah disterilisasi kaleng-kaleng berisi gudeg dimasukkan kedalam air dingin yang sudah steril. Tujuannya supaya mikroba jenis spora yang tahan panas pecah, sehingga semua mikroba dalam gudeg itu mati.
    10. Terakhir adalah pengeringan kaleng dan dikarantina 15 hari untuk memastikan apakah masih ada mikroba yang tersisa. Sebab, bila masih ada mikroba, gudeg akan mengalami proses fermentasi dan kaleng akan mengembung. Bila hal itu terjadi, artinya pengalengan gudeg gagal. Namun, bila selama 15 hari kaleng tetap normal, gudeg itu layak dikonsumsi setiap hari.

    BalasHapus
  68. C_122130145_Muhammad Ade Rafiyan

    Perusahaan: Bakpia 75
    Alamat: JL. Aipda KS Tubun 75 RT 040/08, Yogjakarta.

    Proses Produk Bakpia Pathok terdiri dari beberapa tahap
    Adapun langkah-langkahnya dibagi menjadi 7 langkah utama yaitu:
    1. Menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan seleksi kacang. Memisahkan kacang dengan kulit kacang hijau.
    2. Dipecah menjadi 2 bagian dan dicuci bersih. Lalu Direndam untuk pemisahan kacang hijau.
    3. Pengukusan,
    4. Digiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir secukupnya.
    5. Pembuatan kulit. Bahan yang digunakan adalah :
    a. Bahan yang digunakan adalah : a. tepung terigu, b. gula pasir, c. air, d. minyak goreng.
    b. Bahan tersebut diaduk dalam mixer.
    c. Proses ini dinamakan proses rolling,
    d. Proses ini dilakukan sampai kalis. semakin lama semakin baik.
    6. Proses pemanggangan.
    Sebelum dilakukan pemanggangan, bakpia yang sudah dicetak ditata dalam loyang. Untuk satu loyang kecil terdiri dari sekitar 54 buah dan untuk loyang besar kurang lebih 150
    Sebelum melakukan pengovenan terlebih dahulu oven dilakukan pemanasan kurang lebih 30 menit atau sampai tercapai suhu yang diinginkan. “Pemanggangan dilakukan sekitar 5 menit. Nggak lama kok. Setelah 2 menit dilakukan pembalikan. Pembalikan di sini agar bakpia yang dihasilkan tidak mengalami kegosongan
    7. Proses pendinginan
    Bakpia yang masih dalam keadaan panas dilakukan pendinginan di rak rak sebelum diletakan dalam keadaan ditumpuk tumpuk atau dikemas.
    8. Terakhir proses packing / pengemasan.

    BalasHapus
  69. C_122130113_Aditya Tri Wahyudi
    UMKM : Ajeg Mebel
    Alamat : Jl.Solo - Yogya
    Produk : kursi, lemari,

    Proses produksi
    1. Pemilihan Bahan
    memilih kayu yg sesuai untuk dijadikan bahan baku pembuatan produk

    2. Pemotongan Bahan
    Bahan dipotong sesuai dengan ukuran,

    3. Pembentukan atau Pengukiran Bahan
    bahan baku di bntuk dan diukir, agar produk tidak kaku saat dilihat, agar lebih menarik,

    4. Perakitan Bahan
    pada proses ini bahan baku yg sdah dibntuk dan diukir sesuai dengan keinginan konsumen mulai di rakit smpai mmbentuk sbuah produk contohnya : kursi , lemari

    5.Pengamplasan
    Produk yang slesai di rakit selanjutnya di haluskan menguganakan amplas, agar permukaan produk lebih halus dan bagus.

    6. Pengecatan
    Setelah permukaan lebih halus, selanjutanya di cat dengan warna tertentu sesuai kengiinginan, agar terlihat lebih elegan produk dilapisi clear supaya mengkilat.

    BalasHapus
  70. C_122130159_M Meisar Hanera
    Proses pembuatan Urea dibuat dengan bahan baku gas CO2 dan liquid NH3 yang disupply dari Pabrik Amonia. Proses pembuatan Urea tersebut dibagi menjadi 6 unit, yaitu:

    (1) Sintesa Unit
    Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa Urea dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 di dalam Urea Reaktor dan ke dalam reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery. Tekanan operasi di Sintesa adalah 175 Kg/cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan ammonianya setelah dilakukan stripping oleh CO2.

    (2) Purifikasi Unit
    Ammonium karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua step penurunan tekanan, yaitu pada 17kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian Recovery, sedangkan larutan ureanya dikirim ke bagian kristaliser.

    (3) Kristaliser Unit
    Larutan urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacuum. Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.

    (4) Prilling Unit
    Kristal urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari distributor dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt conveyor.

    (5) Recovery Unit
    Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil kembali dengan 2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian absorbent kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.

    (6) Proses Kondensat Treatment Unit
    Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristaliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di stripper dan hydrolizer. Gas CO2 dan gas NH3-nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk di-recover. Sedang air kondensatnya dikirim ke utilitas.

    BalasHapus
  71. A - 122130002 - Faizal Ramadhan
    Dalam garis besarnya, proses produksi rokok dibagi dalam 3 (tiga ) tahap kegiatan utama, yaitu :
    1. Pra-produksi
    Setelah melalui proses seleksi yang ketat pada saat pembelian, Bahan baku utama yang telah diproses kemudian dicampur dengan saus hingga siap dibuat menjadi rokok.
    2. Produksi
    Rokok yang dihasilkan ada tiga jenis utama, yaitu klobot dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebagai hasil kreasi tangan-tangan wanita yang trampil dengan menggunakan alat giling dari kayu serta Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang diproses dengan mesin-mesin otomatis berkecepatan tinggi.
    3. Pengepakan
    Batangan-batangan rokok yang telah jadi, membutuhkan beberapa lapis kemasan dengan berbagai ukuran sesuai jenis produk, isi serta keperluan distribusinya. Fungsi pengemasan di sini selain berguna untuk mempertahankan mutu rokok, juga untuk memberikan citra terhadap produk Gudang Garam.Proses pengepakan rokok menjalani beberapa tahap pengemasan secara berlapis. Kemasan lapisan pertama adalah kertas kaca untuk jenis rokok SKT dan kertas yang berlapis alluminium foil untuk jenis rokok SKM. Lapisan kedua adalah pembungkus (etiket) yang telah mengalami proses cetak terlebih dahulu.

    BalasHapus
  72. E_122130191_Husnia Dina Amalia

    Nama Perusahaan: Bakpia Pathok 25
    Produk: Bakpia
    Alamat: Jl. AIP II KS Tubun NG I/504, Desa Pathuk, Yogyakarta.

    Deskripsi: Bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta. Mengingat masyarakat Yogyakarta cukup banyak yang beragama Islam, pada perkembangannya, isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa-rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Bakpia Pathok 25 menawarkan bakpia dengan berbagai rasa, diantaranya coklat, keju, nanas, durian, kumbu, dan sudah tentu kacang ijo yang sangat lezat. Dikemas cantik dalam kotak isi 15 dan isi 20.

    Proses Produksi:
    1. Pertama-tama menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan seleksi kacang, lalu memisahkan kacang dengan kulit kacang hijau.
    2. Setelah itu dibagi menjadi 2 bagian dan dicuci bersih.
    3. Setelah pencucian, dilakukan pengukusan.
    4. Kacang hijau yang telah dikukus diigiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir secukupnya.
    5. Untuk pembuatan kulitnya, bahan yang digunakan adalah, tepung terigu, gula pasir, air, minyak goreng. Semua bahan diaduk dengan mixer. Proses ini dinamakan proses rolling, dilakukan sampai adonan kalis.
    6. Selanjutnya adalah proses pemanggangan adonan yang telah diisi kacang hijau.
    7. Terakhir proses packing atau pengemasan.

    BalasHapus
  73. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  74. -D - 122130063 - DESTA AISYIAH
    Nama Perusahaan : PT. Semen Baturaja
    Produk : Semen
    Alamat : Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati. Palembang
    Tahapan dalam produksi semen baturaja.
    1. Raw Material Extraction & Preparation
    Persiapan bahan baku,penambangan (quarry) limestone/clay. Ukuran limestone hasil tambang dibawa ke Crusher. lalu persiapkan bahan baku lain seperti clay, pasir silika dan pasir besi. lalu limestone ditampung di sebuah tempat (storage) proses pre-homogenization.
    2. Raw Meal Preparation
    Limestone dibawa oleh belt conveyor menuju bin silo, demikian pula dengan clay, pasir silika dan pasir besi masuk ke bin silo. Keempat bahan baku mulai dicampurkan. Umumnya untuk membuat semen portland (Tipe I) adalah sebagai berikut:
    1. Limestone (+/- 82%)
    2. Clay (+/- 13,5%)
    3. Pasir Silika (+/- 3%)
    4. Pasir besi (+/- 1,5%)
    Bahan baku tersebut dicampur,disebut Raw Material. kemudian masuk ke unit operasi Raw Mill (RM),tujuan utama Raw Mill adalah:
    a. Grinding
    Material campuran yang masuk dihaluskan lagi, yang semula 700 mm, setelah keluar dari RM menjadi 9 Mikro.
    b. Drying
    Material campuran dikeringkan sampai kelembaban 1%. Media pengeringan adalah hot gas yang berasal dari Kiln.
    c. Transport
    hot gas yang dipakai untuk ngeringin material juga berfungsi untuk mentransportasikan material campuran tersebut.
    d. Separating
    Selama proses di RM, material yang sudah halus kemudian menuju tahapan proses berikutnya, sedangkan yang masih kasar akan terus mengalami penggilingan (grinding) sampai halus.Setelah keluar dari RM,material disebut Raw Mix atau Raw Meal. Pre-homogenization materialnya hanya limestone, sedangkan Homogenization terdiri dari empat bahan baku semen.
    3.Clincker Manufacture
    Raw Meal kemudian masuk ke sebuah unit operasi Pre-heater yg terdiri dari beberapa siklon, 4-5 siklon (4-5 stage) .Media pemanasan berasal dari hot gas dari Kiln.Inti utamanya dari proses pemanasan ini adalah untuk terjadinya proses Pre-calcination. Dari proses kalsinasi ini mulai lah terbentuk oksida-oksida pembentuk Klinker (hasil proses di Kiln). Proses kalsinasi di Pre-heater hanya sekitar 95% nya, sisanya dilakukan di Kiln.Setelah keluar dari Pre-heater, material ini disebut dengan Kiln Feed. Kiln Feed ini masuk ke unit operasi pembentuk klinker (terak) yang disebut dengan Rotary Kiln, Di sini terjadi proses kalsinasi lanjutan. Suhunya mencapai sekitar 1400ºC. Suhu sebesar ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar, biasanya digunakan batu bara, IDO (Industrial Diesel Fuel Oil), Natural Gas, Petroleum Coke, dan lain sebagainya. Setelah melewati Kiln, klinker dimasukan ke dalam Cooler. Indikator-indikator kuliatasnya adalah dengan menghitung nilai LSF (Lime Stone Factor), SM (Silica Modulus) dan AM (Aluminate Modulus). Nilai ini juga dapat memandu kita untuk membuat berbagi jenis atau tipe semen.
    4. Cement Grinding
    Setelah melewati Cooler, Klinker dilewatkan ke Finish Mill. Melalui equipement ini klinker berubah menjadi powder.Di dalam Cement Mill,klinker tdi tumbuk, digerus dengan bola besi, Cemen Mill berputar sehingga bola-bola tersebut menggerus klinker menjadi powder lagi.Sebelum digiling, biasanya komposisi Klinker ditambah oleh bahan tambahan Gipsum, Pozzolan, Trash. Untuk membuat semen Tipe I cukup ditambah gipsum. Setelah halus, klinker ini berubah namanya menjadi hasil akhir yaitu semen
    5. Packing and Dispatch
    Langkah terakhir adalah pengepakan semen-semen. Setelah dari Cement Silo, semen ditransport ke Bin Cement dan akhirnya ada yang di packing dan ada yang dimasukan ke bulk (curah).

    BalasHapus
  75. A_122130032_Pradeas Ridiasa
    Nama Perusahaan : PT. Sinar Jaya Prakasa
    Produk : Sandal Swallow
    Alamat : Jalan Kamal Raya No. 1 (Tegal Alur), Cengkareng.

    Proses Produksi : Pada perusahaan ini menggunakan sistem make to stock yaitu sistem produksi yang bertujuan untuk disimpan. Untuk mengantisipasi permintaan konsumen, perusahaan memproduksi produk dalam jumlah yang besar. Strategi yang dilakukan dalam lingkungan manufaktur ini adalah mengusahakan agar jumlah produk yang dihasilkan meningkat jumlahnya dengan cara melakukan peramalan terhadap permintaan periode kedepan yang digunakan sebagai perencanaan produksi.

    BalasHapus
  76. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  77. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  78. C - 122130139 - Dimas Tirta Nugraha

    UMKM : Kerajinan gerabah
    produk : guci, vas bunga, patung hewan
    alamat :Jalan Bantul km 5.6, kasongan, kabupaten bantul

    proses pembuatannya :
    1. Proses Pencarian tanah liat
    Butuh inspeksi yang teliti untuk mendapatkan tanah liat terbaik yang sesuai dengan kualitas standart. Tanah liat yang bagus tidak harus berasal dari desa penghasil gerabah namun berasal dari desa terdekat. Tanah liat tidak serta merta langsung digunakan tapi butuh ketelitian yang mendalam dan memastikan kalau tanah liat tidak bercampur batu-batu kecil dan kotoran.
    2. Proses Pengeringan
    Setelah inspeksi, tanah liat dipotong-potong seperti kubus dan dijemur di bawah sinar matahari, butuh sekitar 3 atau 4 hari. Bila potongan kubus-kubus tersebut sudah kering, kemudian ditumbuk jadi seperti adonan tepung yang lembut dan disimpan sebelum digunakan sebagai adonan. Yang paling menarik untuk disaksikan tidak ada alat-alat modern yang mendukung dalam pembuatan gerabah, tapi lapisa-lapisan tanah liat terus ditambahkan dari jumlah adonan asli sementara para pengrajin gerabah memutar benda/alat yang digunakan sampai terbentuk benda yang diinginkan, kendati bentuknya seperti sudah jadi namun sebenarnya belum selesai, lalu ada juga pengrajin yang ditugaskan khusus untuk mendekorasi setelah itu benda/pot yang dimaksudkan dibiarkan kering di tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari.
    3. Proses Mempernis dengan minyak kelapa
    Benda/pot yang sudah dipernis adalah kombinasi minyak kelapa dan dibiarkan kering sebelum di kerik/digosok dengan batu hitam atau alat-alat tradisisonal lainnya karena itu permukaannya kelihatan mengkilat dan lagi dikeringkan diterik sinar matahari dan itu butuh satu hari bahkan juga digosok halus di pertengahan siang hari untuk menambah kilauannya.
    4. Proses Pembakaran
    Benda/pot siap untuk dibakar and dikumpulkan kedalam oven terbuka yang ditutupi jerami padi yang dibakar selama lebih dari 4 jam dan temperature produksinya sekitar 400 sampai 800 derajat Celsius
    5. Proses Pewarnaan
    Pekerjaan terakhir adalah memilih warna yang tepat , bila warna merah tua yang dikehendaki dilapisi dengan sari biji asam dan bila warna merah jentik yang dikehendaki, cukup jentikkan dengan sekam.
    Sejak pelatihan dilaksakan secara intensif, dengan sendirinya para pengarjin gerabah lebih kreatif dalam membuat pola, bentuk serta motif yang diinginkan, jadi mereka telah siap berkompetisi memberikan hasil karya terbaik dengan kualitas hebat di pasar bisnis dunia.

    BalasHapus
  79. C_122130162_Alga Febriansyah

    Nama Perusahaan : Jogja Konveksi
    Produk : Pakaian
    Alamat : Jl.solo km 6,5 gg johar no 224

    Deskripsi : Jogja Konveksi adalah usaha yang bergerak pada bidang pembuatan pakaian. Proses produksi dapat berjalan bila ada order masuk dari kesepakatan antar pihak pembuat dan konveksi.

    Proses produksi di Jogja Konveksi dibagi menjadi 3, yaitu :
    1. Input
    Proses masuknya bahan baku kain kedalam proses produksi.
    2. Proses
    Proses potong kain lalu dilanjutkan ke bordir atau sablon. Kemudian proses selanjutnya adalah jahit sampai finishing.
    3. Output
    Hasil dari proses produksi seperti kemeja, kaos, atau jaket.

    BalasHapus
  80. A_122130040_dimas panji prabowo
    Berikut ini penjelasan mengenai process chart tersebut :

    1. Bahan Baku Mentah (Disortasi)
    Bahan baku yang diperoleh disortir sesuai jenisnya dan dipilah bahan yang layak dan bahan yang tidak layak produksi. Ada sekitar 150 jenis bahan baku mentah yang digunakan dalam produksi.

    2. Pencucian
    Semua bahan baku yang layak produksi dicuci untuk membersihkan bahan baku dari kotoran-kotoran.

    3. Pengovenan
    Kadar air dalam bahan baku tidak boleh lebih dari 10%, oleh karena itu dilakukan pengovenan untuk mengurangi kadar air dalam bahan baku. Pengovenan ini juga bertujuan agar bahan tersebut berdaya tahan lama.

    4. Bahan baku matang
    Bahan yang sudah dioven dan akan segera di masukkan proses produksi, dan sebagian disimpan digudang.

    5. Disimpan di gudang bahan baku
    Sebagian bahan baku disimpan di gudang bahan baku sebagai persediaan.

    6. Tahap Penggilingan I
    Semua bahan baku yang siap diproduksi digiling supaya halus dan mudah diproduksi.

    7. Tahap penggilingan II
    Penggilingan II ini dilakukan untuk produksi jamu berbentuk serbuk, bahan yang tadi sudah melalui penggilingan I, digiling lagi supaya lebih halus.

    8. Pengayakan
    Bahan yang sudah melalui 2 kali penggilingan, kemudian diayak dengan ayak yang berukuran 30 mesh.

    9. Ekstraksi
    Ekstraksi ini dilakukan untuk produksi jamu berbentuk cair.Bahan yang tadi sudah melalui penggilingan I, diekstrak dan diambil sarinya.

    10. Bahan Baku Mentah (Disortasi)
    Bahan baku yang diperoleh disortir sesuai jenisnya dan dipilah bahan yang layak dan bahan yang tidak layak produksi. Ada sekitar 150 jenis bahan baku mentah yang digunakan dalam produksi

    BalasHapus
  81. D_122130061_Yasintha Aprilyan Kurniawan
    Nama UMKM: Industri Tempe Karyadi
    Produk : Tempe
    Alamat: Jl. Kampung Dukuh No. 14 Rt. 69 Gedong Kiwo, Mantrijeron, Yogyakarta
    Proses Pembuatan Tempe
    1. Proses Pembersihan
    Memilih kedelai yang tidak busuk dan tidak kotor. Kemudian kedelai dibersihkan menggunakan air bersih. Dalam hal ini air yang digunakan adalah air PAM. Kemudian kedelai yang sudah dibersihkan direndam didalam ember/tong selama satu malam supaya kulitnya mudah lepas.
    2. Proses pengupasan
    Kedelai yang sudah direndam selama satu malam dikupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak atau menggunakan mesin pengupas kedelai.
    3. Proses Pengukusan
    Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai dikukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkat dan dinginkan dalam tampah besar;
    4. Proses peragian
    Proses ini dilakukan setelah kedelai dingin. Ragi tempe dimasukkan kedalam rendaman kedelai kemudian diaduk hingga merata.Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan daun pisang. Daun atau plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh dengan baik.
    5. Proses penyimpanan
    Tumpuk cetakan dan tutup dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur mulai tumbuh dan keluar panas. Kemudian ambil cetakan-cetakan tersebut dan letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam.
    6. Proses Akhir
    Setelah mengalami proses fermentasi, tempe dikeluarkan dari cetakannya dan siap untuk dipasarkan.

    BalasHapus
  82. D- 122130095 – Satria Anung Wibawa
    Nama perusahaan : PT Madu Kismo
    Produk :Gula
    Alamat :Kasihan,Bantul Kota Yogyakarta 55182
    Proses Pembuatan Gula
    Tebu dipanen setelah cukup masak, dalam arti kadar gula (sakarosa) maksimal dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa pendahuluan untuk mengetahui faktor pemasakan, koefisien daya tahan, dll. Ini dilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum penggilingan.
    Setelah tebu dipanen dan diangkat ke pabrik selanjutnya dilakukan pengolahan gula putih.
    Tahap-tahap dalam Pembuatan Gula
    Pembuatan gula putih di pabrik gula mengalami beberapa tahapan pengolahan, yaitu pemerahan nira, pemurian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan pengeringan.
    1. Pemerahan Nira (Ekstrasi)
    Tebu setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah).
    2. Pemurnian Nira
    Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara defekasi, sulfitasi dan karbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia memakai cara sulfitasi. Cara sulfitasi menghemat biaya produksi, bahkan pemurnian mudah di dapat dan gula yang dihasilkan adalah gula putih atau SHS (Superieure Hoofd Sumber).
    3. Penguapan Nira (Evaporasi)
    Nira jernih masih banyak mengandung uap air. Untuk menghilangkan kadar air dilakukan penguapan (evaporasi).
    4. Kristalisasi
    Nira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan vakum, yaitu tempat dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus-menerus sampai mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga timbul kristal gula.

    BalasHapus
  83. E_122130178_Fitri F.H. Insyoraki
    Nama Perusahaan : PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA PATI
    Produk: Kacang Garing Original
    Alamat: JL. Kembang Joyo No 100 Pati , 59188, Jawa Tengah

    Proses Produksi:

    1. Proses Pencucian Pemasakan (PWC atau Process Washing Cooking)
    Proses pencucian yaitu kacang dimasukkan ke dalam bak pencucian, disemprot dengan air untuk menghilangkan tanah atau kotoran lain. lalu kacang dimasukkan ke mesin molen dan melewati konveyor kemudian masuk ke mesin washing I,II,III, dan IV dan masuk ke mesin dewatering lalu ke conveyor. setelah itu kacang masuk ke mesin cooking selama 2-3 menit dengn suhu 100 C, lalu jatuh ke konveyor, masuk ke elevator dan masuk ke oven.
    2. Proses Pengeringan (Drying)
    Pada proses pengeringan kacang dimasukkan ke dalam oven dengan tujuan untuk pengurangan kadar air pada kacang setengah matang sampai batas kadar air tertentu.
    3. Proses Sortir
    Kacang dari proses pengeringan melewati conveyor dan elevator naik msuk ke dalam hopper kemudian turun dan masuk ke mesin drum cleaner. tujuannya untuk membersihkan kacang dari debu atau koran lain. kemudian melewati seleksi dari mesin Gravity Separator yang digunakan untuk memilih grade kacang berdasarkan mutu dan kualitas. setelah itu kacang diayak di mesin ayak untuk memisahkan minyik (kacang yang kopong) yang masih terkandung dalam bahan.
    4. Proses Pemanggangan (Roasting)
    Roasting adalah pemanggangan kacang guna mematangkan kacang
    agar rasanya lebih enak dan renyah. Salah satu cara untuk dapat
    memanggang kacang adalah dengan menggunakan oven. setel oven selama 350°F dan kemudian tempat kacang didalam lapisan tunggal dalam panci dangkal ungreased atau baking sheet. Selanjutnya, memanggang kacang selama sekitar lima sampai sepuluh
    menit atau sampai mereka hanya cokelat keemasan. Setelah waktu habis, keluarkan kacang dari oven dan sisihkan sampai dingin.
    5. Proses Sortir
    Kacang di bawa ke meja untuk disortir ulang kemudian dimasukkan kedalam karung dan diayak dengan menggunakan mesin ayak untuk menghilangkan debu.
    6. Pengemasan (Packaging)
    Dalam proses packaging ini digunakan dua jenis pengemas yaitu pengemas primer dan pengemas sekunder. Jenis bahan pengemas primer yang digunakan yaitu jenis PP(polypropilen) dan PE (polyetilen). Untuk ukuran pengemas yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ada bermacam- macam ukuran pengemas yang digunakan di sini, misalnya untuk ukuran kacang dengan netto 20 gram, 250 gram, 500 gram, dan 900 gram,. Untuk jenis pengemas sekunder yang digunakan yaitu plastik jenis PE, karton, dan sak dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kacang yang akan dikemas.
    7. Proses Penggudangan (FG atau Finish Good)
    Proses Penggudangan merupakan tujuan terakhir dari produk setelah dikemas sebelum produk didistribusikan. Sistem penataan di gudang disesuaikan dengan jenis masing- masing item dan tanggal ketika produk masuk ke dalam gudang. Proses penggudangan ini menggunakan sistem FIFO (First In First Out), jadi barang yag pertama masuk ke gudang maka itulah produk yang ke luar dari gudang terlebih dahu.

    BalasHapus
  84. C_122130148_Kurniawan Saputro
    Nama UMKM : Batako Prambanan
    Produk : Batako
    Lokasi : Jl.Sendang Sriningsih Km 1,Ngentak,Geneng,Prambanan,Klaten

    Input membuat batako
    Alat dan Bahan yang diperlukan
    1. Pasir
    2. Semen
    3. Air
    4. Cetakan Batako (ukuran sesuai yang diinginkan)

    Cara membuat.
    1. Pasir 5 arco dan semen 1 sak dicampur sampai merata
    2. Siramkan air secukupnya jangan terlalu basah
    3. Masukan campuran ke cetakan
    4. Tumbuk sampai padat
    5. Balik cetakan untuk mengeluarkan batako yang sudah dicetak.
    6. Jemur di tempat yang panas kurang lebih 3 hari sampai benar-benar kering

    Output
    Batako

    BalasHapus
  85. D-122130027-Ina Martini

    Nama Perusahaan: PT. Sari Husada Generasi Mahardhika
    Alamat: di Jalan Kusumanegara Yogyakarta dan Jalan Raya Yogyakarta-Solo,
    Klaten, Jawa Tengah
    Produk: Susu
    Proses Produksi
    1.Penerimaan Susu Segar : Susu segar tersebut langsung diuji kualitasnya oleh bagian Quality Assurance (QA) sehingga dapat dihindari adanya pemalsuan susu, kontaminasi (baik racun maupun mikroorganisme patogen) yang dapat menurunkan mutu produk.
    2.Pendinginan (Plate Cooler) : Pendinginan dilakukan dengan menggunaka Plate Cooler
    3.Pasteurisasi : dilakukan untuk mematikan semua mikroorganisme yang bersifat patogen dan sebagian mikroorganisme yang ada sehingga tidak merubah cita rasa maupun komposisi air susu.
    4.HTST : Proses pasteurisasi susu dengan pemanasan secara cepat pada suhu 70-80 dalam waktu kurang dari 15 menit. Proses pasteurisasi HTST dilakukan dalam PHE.
    5.Ultra High Temperature (UHT) : dilakukan dengan pemanasan susu pada suhu 120 selama 1 detik dengan tekanan 100 psi.
    6.Percampuran (diMixer) : Pencampuran secara basah maupun kering terhadap bahan-bahan dasar yang digunakan, misalnya bubuk skim, gula, minyak, vitamin, mineral dan bahan lain.
    7.Evaporasi : Pada proses evaporasi air dipisahkan dari makanan cair dengan cara diubah dari fase cair ke gas sehingga akan meningkatkan total solid bahan
    8.Homogenisasi : bertujuan untuk meghindari terbentuknya lapisan krim dipermukaan bila air susu dibiarkan serta memperbaiki daya dispersi susu. Pemisahan lemak/krim dari susu yang didiamkan disebabkan karena memisahnya butiran-butiran lemak dalam air susu
    9. Pemanasan awal : Bertujuan untuk menghindari pengeringan mendadak yang dapat menyebabkan partikel gosong serta mempercepat proses pengeringan.
    10. Pengeringan : Proses pengurangan lengas dalam bahan sampai batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan atau penyimpanan.
    11.Spray Dryer : Susu yang siap dikeringkan (telah dipanaskan di preheater) dilewatkan duplex filter (penyaring) berukuran 200 mesh untuk memisahkan partikel-partikel kasar.

    BalasHapus
  86. C-122130245-Sarah ustwatun khasanah
    Nama UMKM : Bakpia kurnia sari
    produk : Bakpia
    Lokasi : Jl. Glagahsari 97C ,Yogyakarta

    proses produksi
    1.bahan baku kacang hijau di kukus -+ 2 jam
    2.kacang hijau setelah matang di masukan ke dalam gilingan daging (supaya halus)
    3.setelah itu masak kembali kacang hijau
    4.adonan masukan ke mesin pengaduk agar diberi gula dan mentega
    5.setelah itu angkat kacang hijau dan letakan di meja menggunakan tempat
    6.adonan di bentuk bulat bulat
    7.dimasukan isi kacang hijau
    8.dioven
    9.packing

    BalasHapus
  87. D – 122130043 – Rani Triyani
    Nama Perusahaan: CV. Cita Nasional
    Produk : Susu Segar pasteurisasi dan homogenisasi
    Alamat: Jalan ‬Raya Salatiga-Kopeng Km‭ ‬5 Desa‭ ‬Sumogawe,‭ Kecamatan‭ Getasan,‭ ‬ ‭ ‬Kabupaten‭ Semarang,‭ ‬Jawa Tengah.
    CV.‭ ‬ ‭ ‬Cita‭ ‬ ‭ ‬Nasional‭ ‬ ‭ ‬adalah‭ ‬ ‭ ‬perusahaan‭ ‬ ‭ ‬milik‭ ‬ ‭ ‬perseorangan‭ ‬ ‭ ‬yang bergerak‭ ‬ ‭ ‬dalam‭ ‬ ‭ ‬bidang‭ ‬ ‭ ‬pengolahan‭ ‬ ‭ ‬susu‭ ‬ ‭ ‬murni‭ ‬ ‭ ‬menjadi‭ ‬ ‭ ‬susu‭ ‬ ‭ ‬segar Pasteurisasi‭ ‬ dan‭ ‬ Homogenisasi ‭ ‬dalam ‭ ‬kemasan‭ ‬ ‭cup‬ ‭ ‬dan‭ ‬ ‭purepack‬ (plastik)‭ ‬ ‭ ‬dengan‭ ‬ ‭ ‬merk‭ ‬ ‭ ‬dagang‭ ‬ ‭ ‬“Susu‭ ‬ ‭ ‬Segar‬ ‭ ‬Nasional”. ‭ ‬
    Proses produksi yang diterapkan yaitu:
    1. Pengujian laboratorium
    Susu di uji laboratorium, meliputi ‭ ‬uji organoleptik, ‭ ‬suhu,‭ ‬alkohol, pH, lemak dan total solid dan dinyatakan lolos untuk selanjutnya dipompa dengan menggunakan alat‭ flow meter,‬ untuk mengukur volume susu saat dipindahkan dari tangki‭ pengangkut susu .
    2. Proses Pendinginan Awal
    Selanjutnya susu melalui alat Plat Heat Exchenger‭ (PHE) untuk mendinginkan dan‭ ‬disimpan‭ ‬di‭ ‬tangki‭ ‬penyimpanan.
    3. Proses Mixing
    Proses‭ ‬ ‭ ‬mixing‭ ‬ ‭ ‬berfungsi‭ ‬ ‭ ‬mencampurkan‭ susu bubuk, ‬ ‭ ‬gula‭ ‬ ‭ ‬dan‭ ‬ ‭ ‬stabilizer, proses mixing dilakukan pemanasan berfungsi untuk membantu menghomogenisasikan susu dengan bahan tambahan seperti gula dan stabilizer. Susu selanjutnya didinginkanan. Susu yang‭ ‬ ‭ ‬telah‭ ‬ ‭ ‬dilakukan‭ ‬ ‭ ‬proses‭ ‬ ‭ ‬mixing‭ ‬ ‭ ‬selanjutnya ‭ ‬dicampukan‭ ‬ ‭ ‬ke‭ ‬ ‭ ‬tangki mixing yang menyimpan 80% dari total produksi. Kemudian susu didinginkan melalui PHE.
    4. Proses Penambahan Bahan Tambahan
    Susu yang tercampur di dalam‭ ‬ ‭ ‬tangki‭ mixing ditambahkan ‭ ‬dengan‭ ‬ ‭flavour‬ ‭ ‬dan‭ ‬ pewarna kemudian‭ ‬ ‭ ‬dilakukan‭ ‬ kontrol‭ ‬ ‭ ‬kualitas.‭ ‬ ‭ ‬Campuran‭ ‬ ‭ ‬susu‭ ‬ ‭ ‬dengan‭ ‬ ‭ ‬bahan tambahan tersebut disebut sebagai susu‭ ‬ ‭s‬etengah jadi.
    5. Proses Pemanasan
    Pada tahap ini susu setengah jadi dipanaskan melalu PHE Regeneratif I.
    6. Proses Homogenisasi
    Pada tahap ini susu di homogenisasikan dengan homogenizer.
    7. Proses Pasteurisasi
    Pada tahap ini susu di pasteurisasikan dengan PHE pasteurisasi dengan suhu yang ditentukan selama 15 detik.
    8. Pendinginan Akhir
    Pada tahap ini susu didinginkan melalui PHE dengan suhu yang ditentukan.
    9. Proses Pengemasan
    Pada tahap ini susu diisikan kedalam kemasan yang sudah disediakan dengan takaran yang telah ditentukan. Setelah melakukan pengemasan susu murni siap dipasarkan.

    BalasHapus
  88. E-122130211-Igent Galang Prasetyo
    Nama Perusahaan : PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK
    Produk: Pupuk, Bahan Kimia Dasar, dan Produk Samping
    Alamat: Jalan Jenderal A. Yani No. 39, Cikampek 41373, Jawa Barat

    Resmi berdiri pada tanggal 9 Juni 1975 di Dawuan, Cikampek, dengan bidang usaha memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya yang beroperasi di Cikampek, Jawa Barat. Pupuk Kujang memiliki dua unit pabrik pupuk urea dengan kapasitas produksi sebesar 1.140.000 ton/tahun dan amoniak 660.000 ton/tahun. Dengan kepemilikan sahamnya adalah 99,99% PT Pupuk Indonesia (Persero) dan 0,01% Yayasan Kesejahteraan Warga PT Pupuk Kujang.

    Proses Produksi

    Bahan baku utama pada proses produksi Urea adalah gas alam, Air ,dan Udara. Ketiga bahan baku tersebut diolah untuk menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), dan Karbondioksida (CO2). Pabrik pupuk ini terdiri dari unit ammonia dan unit urea. Amminia diproduksi dalam pabrik ammonia dan merupakan hasil reaksi gas Nitrogen dan Hidrogen.

    Tahap selanjutnya, ammonia dan Karbondioksida dilanjutkan pengolahannya ke unit urea untuk memnperoleh urea butiran dengan ukuran 1-2 mm. Pabrik Amonia dirancang oleh Kellog Overseas Corp. dari Ameerika Serikat, sedangkan proses pembuatan Ureanya oleh Toyo Engineering Corp. dari Jepang.

    BalasHapus
  89. klas D_122130085_Andi purnomo
    Nama UMKM : Gethuk Goreng Sokaraja
    Produk : Gethuk
    Lokasi :Jl Mayjen DI Panjaitan, Purbalingga Kota, Jawa Tengah

    Warung Getuk Goreng ini dibuat oleh Zaenudin Zanno Akil sebagai pemilik dan divisi penjualan dan pelayanan oleh Yuli Fitri. Suami istri yang tinggal di Purwokerto Purbalingga ini memang berniat mengangkat makanan tradisional khas Banyumasan ini secara global sehingga siapapun bisa mengenal dan mencoba makanan asli Indonesia ini.
    Bahan-bahan dasar dan bumbu membuat (memasak) gethuk goreng sokaraja spesial :
    - Singkong 1 kg
    - Gula jawa 250 gram
    - Tepung terigu 1 sendok makan
    - Tepung beras 75 gram
    - Garam 2 sendok teh
    - Minyak goreng secukupnya

    Cara pembuatan :
    1. Terlebih dahulu singkong dikupas serta dibuang sabutnya.lalu dipotong-potong. Dicuci hingga bersih. Kemudian singkong direbus sampai matang. Angkat dan tiriskan.
    2. Rebus gula jawa bersama sedikit air hingga gula jawa mencair dan mengental.
    3. Campurkan singkong yang masih panas dengan gula jawa tadi sedikit sedikit sambil diaduk sampai lumat dan tercampur rata.
    4. Letakkan adonan singkong ke dalam wadah dan potong-potong sesuai selera. Sisihkan.
    5. Campurkan tepung beras, tepung terigu, garam dan air secukupnya. Aduk hingga menjadi adonan yang kental.
    6. Celupkan adonan getuk tadi ke dalam adonan tepung. Kemudian goreng getuk dalam minyak panas sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
    7. Gethuk goreng khas sokaraja siap disajikan.

    BalasHapus
  90. klas D_122130085_Andi purnomo
    Nama UMKM : Gethuk Goreng Sokaraja
    Produk : Gethuk
    Lokasi :Jl Mayjen DI Panjaitan, Purbalingga Kota, Jawa Tengah

    Warung Getuk Goreng ini dibuat oleh Zaenudin Zanno Akil sebagai pemilik dan divisi penjualan dan pelayanan oleh Yuli Fitri. Suami istri yang tinggal di Purwokerto Purbalingga ini memang berniat mengangkat makanan tradisional khas Banyumasan ini secara global sehingga siapapun bisa mengenal dan mencoba makanan asli Indonesia ini.
    Bahan-bahan dasar dan bumbu membuat (memasak) gethuk goreng sokaraja spesial :
    - Singkong 1 kg
    - Gula jawa 250 gram
    - Tepung terigu 1 sendok makan
    - Tepung beras 75 gram
    - Garam 2 sendok teh
    - Minyak goreng secukupnya

    Cara pembuatan :
    1. Terlebih dahulu singkong dikupas serta dibuang sabutnya.lalu dipotong-potong. Dicuci hingga bersih. Kemudian singkong direbus sampai matang. Angkat dan tiriskan.
    2. Rebus gula jawa bersama sedikit air hingga gula jawa mencair dan mengental.
    3. Campurkan singkong yang masih panas dengan gula jawa tadi sedikit sedikit sambil diaduk sampai lumat dan tercampur rata.
    4. Letakkan adonan singkong ke dalam wadah dan potong-potong sesuai selera. Sisihkan.
    5. Campurkan tepung beras, tepung terigu, garam dan air secukupnya. Aduk hingga menjadi adonan yang kental.
    6. Celupkan adonan getuk tadi ke dalam adonan tepung. Kemudian goreng getuk dalam minyak panas sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
    7. Gethuk goreng khas sokaraja siap disajikan.

    BalasHapus
  91. C-122130072-Rizki anggar permadi
    Nama perusahaan : Dagadu djogja
    Produk : baju
    Lokasi :Yogyatourium di Jl. Gedongkuning Selatan

    Proses produksi :
    input - proses - output

    input : kain.cat sablon,desain

    proses :Proses pembuatan kaos Dagadu Djogja dimulai dengan membuat kain / bahan menjadi sebuah kaos dengan ukuran dan model yang telah ditetapkan. Setelah kaos jadi, maka selanjutnya adalah dengan mencetak desain sablon yang telah dibuat oleh desainer ke dalam kaos tersebut. Untuk finishing, kaos yang sudah disablon kemudian disetrika agar sablon tidak mudah mengelupas dan kemudian dimasukkan ke dalam plastik sehingga tampak dan tampil cantik.

    output : Kualitas pemasaran berkaitan dengan tingkat sejauh mana dalam menggunakan produk itu memenuhi ketentuan-ketentuan dasar tentang pemasaran, pemeliharaan, dan pelayanan purna jual. Maka dari itu, pemasaran menentukan persyaratan mutu keluaran (output).

    BalasHapus
  92. C- 122130119- ABIE FARABIE
    Nama Perusahaan : Bakpia Pathok 25
    Produk : Bakpia
    Lokasi : Jl.AIP II KS Tubun 65 Telp. (0274) 512219, 583237 Yogyakarta

    Proses Produk Bakpia Pathok "25" terdiri dari beberapa tahap. Semuanya memberikan rasa yang lebih untuk para pelanggan. Sekarang saatnya kami, Bakpia Pathok "25" membeberkan proses produksi kami!
    Adapun langkah-langkahnya dibagi menjadi 7 langkah utama yaitu:
    1. Menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan seleksi kacang. Memisahkan kacang dengan kulit kacang hijau.
    2.Dipecah menjadi 2 bagian dan dicuci bersih.
    3.Pengukusan.
    4.Digiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir secukupnya.
    5.Pembuatan kulit. Bahan yang digunakan adalah, tepung terigu, gula pasir, air, minyak goreng. Diaduk dalam mixer. Proses ini dinamakan proses rolling, sampai kalis.
    6.Proses pemanggangan.
    7. Terakhir proses packing / pengemasan.

    BalasHapus
  93. D_122130097_Marta Kurniawan
    Nama Perusahaan : PT TIMAH
    Produk : Timah
    Alamat : JL. Jenderal Sudirman No.51, Kepulauan Bangka Belitung 33121
    Deskripsi : Timah merupakan sumber daya alam utama pulau Bangka Belitung sejak lama. Besarnya kandungan biji timah di daerah ini merupakan yang terbesar dari beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan untuk di dunia, produksi timah asal Indonesia sangat mempengaruhi harga pasar dunia. Didalam sejarah penambangan timah, telah banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Proses penambangan timah pun kian efektif dan efesien berkat kemajuan teknologi pertambangan.
    Proses Produksi : Proses penambangan timah terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan secara menyeluruh, hal ini oleh PT. TIMAH di sebut dengan Penambangan Timah Terpadu.
    1. Proses eksplorasi melibatkan beberapa komponen seperti surveyor (pemetaan awal), sumur bor/small bore ( mengambil sample timah dengan teknik bor tanah), lab analisis, hingga pemetaan akhir geologis (geological map).
    2. Operasional Penambangan, Penambangan Timah Lepas Pantai (laut lepas). Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).
    3. Pengolahan, Timah diolah dari bijih timah yang didapatkan dari batuan atau mineral timah ( kasiterit SnO2 ). Proses produksi logam timah dari bijinya melibatkan serangkaian proses yang terbilang rumit yakni pengolahan mineral ( peningkatan kadar timah/proses fisik dan disebut juga upgrading ), persiapan material yang akan dilebur, proses peleburan, proses refining dan proses pencetakan logam timah. Pencucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang berkapasitas 25 drum per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton bijh per jam. Bijih yang didapatkan dari hasil pencucian pada ore bin lalu dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan alat screen,mesh, setelah itu dilakukan pengujian untuk mengetahui kadar bijih setelah pencucian. Proses pemisahan ini menggunakan alat yang disebut jig Harz. Proses pengeringan dilakukan didalam rotary dryer. Bijih – bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses – proses pemisahan/klasifikasi lanjutan yakni:
    klasifikasi berdasarkan ukuran butir dengan screeningü
    klasifikasi berdasarkan sifat konduktivitasnya dengan High Tension separator.ü
    klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic separator.ü
    Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti shaking table , air table dan multi gravity separator(untuk pengolahan terak/tailing). Ada dua tahap dalam proses peleburan :
    - Peleburan tahap I yang menghasilkan timah kasar dan slag/terak.
    - Peleburan tahap II yakni peleburan slag sehingga menghasilkan hardhead dan slag II. proses pemurnian dengan menggunakan panas diatas titik lebur sehingga material yang akan direfining cair, ditambahkan mineral lain yang dapat mengikat pengotor atau impurities sehingga logam berharga dalam hal ini timah akan terbebas dari impurities atau hanya memiliki impurities yang amat sedikit, karena afinitas material yang ditambahkan terhadap pengotor lebih besar dibanding Sn. Pencetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. Peralatan pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas 50 ton, pompa cetak and cetakan logam. Proses ini memakan waktu 4 jam /50 ton, dimana temperatur timah cair adalah 2700C. Sedangkan proses pencetakan otomatis menggunakan casting machine, pompa cetak, dan melting kettleberkapasitas 50 ton dengan proses yang memakan waktu hingga 1 jam/60 ton.

    BalasHapus
  94. C_122130107_Anolvri Samaliwu
    Nama Perusahaan : Brand Clothing “HEADMOST”
    Produk : Baju,kameja,Jaket,Celana
    Alamat : Jln.Tajem,Maguwoharjo,Depok,Sleman,Yogyakarta

    Proses Produksi :
    1. Design
    Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan produk adalah design. Design di sini diperlukan untuk mendapatkan corak/gambaran dari tiap-tiap masing produk yang akan di buat. Design juga disesuaikan dengan jenis aliran brand tersebut. Pada umumnya yang di pakai buat design adalah aplikasi Photoshoop atau CorelDraw. Dalam pembuatan Design dibutuhkan imajinasi,ketenangan dalam berpikir agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
    2. Survei/Perbandingan Harga
    Tujuan dari survey untuk perbandingan harga dari tokoh yang menyediakan kain tersebut,misalnya antara tokoh A dan B itu di cek harga yang paling murah dan terjangkau untuk pembuatan kain.
    3. Memilih bahan Kain yang di pakai
    Kalau untuk Baju bahan yang digunakan adalah combed 30s-24s ukuran bajunya dari S-XXL.
    Jaket/Zip hudi bahan di pakai Fleece,Terri ukuran bajunya S-XL.
    Keterangan : -Fleece = Bahan berserabut/berbulu bagian dalamnya.
    -Terri = Tidak berserabut/tidak berbulu pada bagian dalamnya.
    Kameja menggunakan bahan Driil mikro(tipis) ukuran bajunya S-XL.
    4. Memotong Bahan Kain
    Pemotong bahan dilakukan sesuai pola atau bentuk dari produksi yang telah direncanakan dengan menggunakan mesin pemotong kain. Dalam memotong kain harus dilakukan dengan teliti,ulet sehingga hasil terbentuk sesuai yang diinginkan.
    5. Bordir/Sablon
    Dalam brand ini untuk sablon menggunakan cat(Rabber,discharge,plastisol,white-black). Kalau untuk Bordir tidak menggunakan cat melainkan memakai benang dengan menggunakan mesin khusus.
    6. Jahitan
    Dalam tahap ini membutuhkan tenaga kerja yang ahli atau khusus pada bidang tersebut karena akan mempengaruhi kualitas/ciri khas produk dari suatu brand.
    7. Packing
    Langkah selanjutnya adalah packing barang-barang yang telah jadi sesuai ukuran dan desainnya. Packingan meliputi ;
    a. Pemasangan Barkot
    b. Label Harga
    c. Size(ukuran)
    d. Sticker
    8. Stock Data
    Langkah terakhir yaitu kita menghitung jumlah barang keseluruhan dari tiap-tiap desain sebelum dipasarkan.

    BalasHapus
  95. D - 122130213 - VICKY HERLANGGA
    Nama Perusahaan: Batik Danar Hadi, PT . Perusahaan bidang usaha Tekstil batik dan pakaian
    Produk: Kain dan Pakaian Batik
    Alamat: Jl. Dr. Rajiman No. 164, Laweyan
    Solo 57149
    Telp. (0271) 644126
    Fax. (0271) 634876
    Batik textile and garment

    Proses Produksi:
    Proses Pembuatan Batik Danar Hadi
    Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
    Canting sebagai alat pembentuk motif,
    Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
    Lilin (malam) yang dicairkan
    Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
    Larutan pewarna
    Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

    Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
    Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
    Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
    Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
    Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
    Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
    Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
    Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
    Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
    Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
    Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
    Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

    Proses Pembuatan Batik danar Hadi,Batik danar Hadi,Batik Indonesia

    BalasHapus
  96. D_122130247_TRI UTAMI DEWI
    Nama Perusahaan : PT. Amerta Indah Otsuka
    Produk : minuman pocari sweat
    Lokasi : Pabrik Kejayan Jl. Malang-Pasuruan km 11 Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan,Kabupaten Pasuruan.

    Bahan BakuBahan Baku yang digunakan adalah :
    1. Air Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaantanah atau airyang berada di bawah air permukaan tanah.Pengadaan bahan baku air arthesis inidiambil dari daerah disekitar Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagussunber airnya.
    2. Garam/natrium, garam yang digunkan adalah garam-garamanyang sesuaidengan kebutuhan tubuh sehingga mampumenggantikan ion tubuh yang hilang.Pengadaan bahan bakugaram ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah sekitardanekspor dari negara Jepang.
    3. Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa yang diambil diperusahaan gulalokal.

    Berikut bahan penunjang yang digunakan adalah :
    1. Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahanpembuat botol pocari sweat. Resin sendiri didapatkan dari negaraJepang karena di Indonesiamasih belum ada pihak yangmensuplai resin dalam kapasitas besar.
    2. Tutup botol, yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup dari pocarisweat. Tutup botol ini disuplai dari negara Jepang dan menggunakan system 3 putaran unik.
    3. Label, yaitu label yang berasal dari bahan plastik yang digunakan sebagai labeldalam kemasan pocari sweat. Pengadaan label ini didapatkan dari produsen plastik di daerah Indonesia.

    Peralatan yang Digunakan :
    1.Pembuatan Botol
    a.Injection moulding, digunakan untuk pembuatan ataupembentukan resin(biji plastik) menjadi preform (bakal botol pocari) yang kemudian akandibuat untuk botol pocari sweat
    b.Blow molding, digunakan untuk pembentukan peform (bakal botolpocari)menjadi botol pocari. Sistem alat ini yaitu denganmenghembuskan udarake dalam peform yang kemudian akanmembentuk botol sesuai kemasan botol yang diinginkan

    2.Pembuatan Larutan
    a.Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupagaram-garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai dengankomposisi yangditetapkan.
    b.Tangki penampung, digunakan untuk menampung air Arthesisyangdigunakan sebagai bahan baku.
    c.Mixer, digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, guladan airsebagai komposisi cairan pocari sweat.

    3.Proses Pengemasan Pocari
    a.Mesin sterilisasi, digunakan untuk mensterilkan botol dan tutupbotol agarterhindar dari kontaminan.
    b.Mesin filling capping, digunakan untuk memasukkan produk pocari sweatke dalam botol yang sudah steril.
    c.Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisation, cap sorter, capchecker,digunakan untuk memberi label secara otomatis padaproduk pocari sweatyang sudah dikemas.
    d.Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle preassure detector,labeller,link jet printer bottle, camera inspector, digunakan untukmenseleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak atau tidak sesuaidengan standar pocari sweat sehingga produk yang tidak sesuai tersebutdapat disingkirkan.Mesin auto caser, mesin pengemas yang digunakanuntuk mengemas dan menata produk pocari sweat jadi ke dalamkarduskemasan pocari sweat
    B.Proses Pembuatan Pocari Sweat :
    a.Resin / Bijih PlastikBijih plastik sebagai bahan pembuatan kemasan *P.E.T, dibawah pengawasanQC yang ketat.
    b.Injection PreformResin dipanaskan dan dicetak menjadi preform / calon botol.
    c.Blowing ProsesPreform ditutup dengan suhu dan tekanan tertentu, dicetak menjadi botol.
    d.Filling ProsesPengisian larutan Pocari sweat pada suhu kamar kedalam botol dan dilanjutkan dengan proses capping ( penutupan).
    e.Labeling ProsesPemberian label pocari sweat pada botol.
    f.InspeksiSecara otomatis dengan menggunakan kamera pengawas, untuk memberikan jaminan kualitas yang tinggi.
    g.ProdukHasil akhir telah jadi berbentuk Minuman Ringan Pocari Sweat.
    h.PengemasanProduk dikemas kedalam karton dan disusun otomatis oleh mesin.
    i.DistribusiYang telah lulus uji kualitas dapat dikirim ke konsumen

    BalasHapus
  97. C_122130064_DEDI INDRIANTO

    Nama Perusaan : KRUPUK TAHU MULYA CITRA,
    Produksi : Krupuk Tahu
    Alamat : Citro Dukuh Kalijoso Kec : Secang Magelang

    Kerupuk tahu adalah terbuat dari tahu yang diproses dengan beberapa tahapan sehingga menjadi kerupuk seperti yang kita lihat dengan bentuk bulat maupun setengah bulat.
    Varian rasanya pun bermacam-macam, ada yang gurih, rasa keju dan juga rasa ikan tenggiri.
    Di bawah ini adalah tahapan pembuatan kerupuk tahu.
    Bahan
    1. Kedelai yang sudah kita olah menjadi tahu
    2. Garam secukupnya
    3. Bawang putih
    4. Soda kue
    5. Penyedap rasa
    Alat
    1. Baskom / panci besar
    2. Mesin selep/ penghalus
    3. Mesin Press( Bisa dibuat sendiri yang berfungsi untuk membuang air dalam tahu )
    4. Gunting
    5. Paci penggorengan
    6. kompor
    Tahapan pembuatan Kerupuk tahu
    – Tahu kita masukkan ke dalam kantong, lalu kita pres dengan mesin pres selama 5 menit untuk membuang kadar air dalam tahu.
    – Setelah air dalam tahu hilang, adonan kita masukkan me mesin selep untuk menghaluskan adonan tahu.
    – Campur adonan tersebut dengan bumbu, seperti garam, bawang putih yang sudah dihaluskan, penyedap rasa dan soda kue
    – Setelah merata kita bentuk adonan tahu tersebut menjadi bulat-bulat sebesar bola pingpong
    – Setelah semua adonan dibulakan, Diamkan selama 6 jam supaya soda kue bereaksi.
    – Goreng bulatan tahu hingga warna kuning keemasan
    – Gunting menjadi 2 bagian, lalu buang tahu yang ada di dalamnya sehingga menyisahkan kulitnya saja
    – Goreng lagi hingga kering
    – Jadilah keripuk tahu

    BalasHapus
  98. klas D_122130209_Christian Diwantoro
    Nama Perusahaan : PT. Inti Boga Sejahtera
    Produk : Minyak Goreng
    Lokasi : Jalan Tembaga No. 2-6 Surabaya

    Proses Pembuatan Minyak Goreng dari kelapa Sawit
    PT. Inti Boga Sejahtera adalah Pabrik Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) ini adalah pabrik yang memproduksi minyak goreng dari bahan baku CPO (Crude Palm Oil / minyak sawit mentah). Untuk memperjelas alur proses pengolahan minyak goreng dapat dilihat pada diagram blok Pengolahan CPO menjadi Minyak Goreng sebagai berikut :

    1. Proses Degumming
    Proses degumming bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut atau zat-zat yang bersifat koloidal, seperti resin, gum, protein dan fosfatida dalam minyak mentah. Pada prinsipnya proses degumming ini adalah proses pembentukan dan pengikatan flok-flok dari zat-zat terlarut dan zat-zat yang bersifat koloidal dalam minyak mentah, sehingga flok-flok yang terbentuk cukup besar untuk bisa dipisahkan dari minyak.
    2. Proses Netralisasi
    Proses netralisasi atau deasidifikasi pada pemurnian minyak mentah bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak mentah. Asam lemak bebas (FFA) dapat menimbulkan bau yang tengik
    3. Proses Bleaching
    Proses bleaching (pemucatan) dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan zat-zat warna (pigmen) dalam minyak mentah, baik yang terlarut ataupun yang terdispersi.

    4. Proses Deodorisasi
    Proses deodorisasi bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa dan bau yang tidak dikehendaki dalam minyak untuk makanan. Senyawa-senyawa yang menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak tersebut biasanya berupa senyawa karbohidrat tak jenuh, asam lemak bebas dengan berat molekul rendah, senyawa-senyawa aldehid dan keton serta senyawa-senyawa yang mempunyai volatilitas tinggi lainnya.
    5. Proses Fraksionasi
    Proses fraksionasi terdiri atas kristalisasi suatu fraksi yang menjadi padat pada temperatur tertentu dan disusul dengan pemisahan kedua fraksi itu. Fraksi yang menjadi kristal adalah stearin dan yang tetap cair adalah olein.

    BalasHapus
  99. D_122130167_Alan Walada
    Nama UMKM : Tas Kerajinan Jogja
    Bidang Usaha : Pembuatan Tas dari Pandan dan Eceng gondok
    Alamat UMKM : Prawirodirjan gm II/345 Gondomanan Yogyakarta

    Eceng gondok dan pandan merupakan salah satu hama atau penggangggu dalam sebuah ekosistem. Di dalam umkm ini, eceng gondok dan pandan dapat diolah menjadi sebuah karya seni yang bisa dinikmati orang banyak

    Proses Produksi
    1. Pemilihan bahan yang sesuai dengan kualitas
    2. Penjemuran eceng gondok dan pandan
    3. Pewarnaan kepada daun yang sudah kering
    4. Penganyaman ke bentuk yang diinginkan
    5. Pengemasan ke dalam kemasan yang menarik
    6. Pemasaran produk

    BalasHapus
  100. D - 122130244 - Andana Dwi Aprilia Rakadiputra
    Nama Perusahaan: PT. Yakult Indonesia Persada
    Nama Produk: Yakult
    Alamat: Kompleks Industri Indolakto - Desa Pasawahan - Kec. Cicurug - Kab. Sukabumi - Jawa Barat 43359
    Proses Produksi:
    Pembibitan : Proses pembibitan ini dilakukann secara manua. Saat pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
    Fermentasi : Pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temper). Waktu penampungan sat fermentasi ialah tujuh hari.
    Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
    Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
    Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara
    Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
    Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
    Ruang Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.

    BalasHapus
  101. D_122130241_Muhammad Irhas Nuryansyah
    Nama Perusahaan : PT DJARUM KUDUS INDONESIA
    Alamat : JL Petamburan II, Blok C, No. 30, 10260
    Produk : Rokok Kretek

    Proses pembuatan dimulai dengan hati-hati memilih bahan baku . Bahan produksi utama terdiri dari tembakau dan cengkeh induk yang telah diolah melalui proses pemotongan milik Djarum ke dalam Superfine Cengkeh . Cengkeh dan tembakau kemudian dicampur bersama di bawah kontrol ketat dan tidak rewel dan bahan-bahan tambahan yang ditambahkan sebelum campuran digulung menjadi wrapper dan dikemas untuk distribusi .
    Hand- Rolled KretekKlasik rokok kretek linting tangan , juga disebut sebagai Sigaret Kretek Tangan ( SKT ) , terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode usia tua bergulir manual dengan sekitar 60.000 pekerja terampil berbasis di pabrik-pabrik Kudus kami . Proses pengemasan meliputi input manual untuk meningkatkan nuansa buatan tangan . Seluruh proses ini diawasi secara ketat oleh penggunaan pos pemeriksaan kontrol kualitas yang sistematis untuk memastikan output yang konsisten .

    ALUR PROSES PRODUKSI

    Tobbacco Blend -----> Clove Blend
    I I
    V I
    Spray Casing I
    I I
    V I
    Drying I
    I I
    V I
    Cooling I
    I I
    V V
    Spray Top Flavor -----> Mixing
    I
    V
    Aging
    I
    V
    Making Cigarette

    BalasHapus
  102. E_122130078_RIDHO GAYUH KUNCORO
    Nama perusahaan : PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK
    Alamat : Jalan Raya Cimareme 131, Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
    Produk : Susu Ultra

    Proses Produksi Susu Ultra:
    - Susu sapi segar yang berkualitas tinggi yg diperah dari sapi yg sehat diambil dari koperasi peternakan yang ada di Lembang dan Pengalengan kemudian langsung didinginkan dengan suhu 4C (agar bakteri tidak cepat berkembang biak)
    - Kemudian Susu segar tersebut dikirim ke PT. Ultrajaya dengan menggunakan truk tangki khusus, setelah sampai lalu diambil sample untuk diuji mutulengkap baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologis. Setelah dinyatakan sesuai dengan standar PT. Ultrajaya lalu susu dimasukkan ke dalam clarifier (tangki penyaring) untuk menyaring kotoran dan bau-bauan (bau amis susu)
    - Setelah itu susu dan bahan campuran lainnya (Mis: untuk membuat susu Coklat diperlukan gula & bubuk coklat) dimasukkan kedalam tangki pencampuran kemudian dicampur/diolah sampai +/-10menit. Lalu dimasukkan kedalam tangki Homogenizer untuk dihomogenisasi agar semua bahan baku dan bahan campuran lainnya lebih homogen/menyatu, teksturnya lebih halus dan rasanya lebih merata. Kemudian di lakukan uji standarisasi.
    - Setelah itu dilakukan proses terpenting yaitu sterilisasi UHT (Ulta High Temperature) susu dipanaskan dengan suhu 140C selama 4 detik. Suhu tinggi tersebut dapat mematikan semua mikroorganisme (bakteri) penyebab kerusakan, dan waktu pemasan yang singkat dapat membuat kualitas kandungan nutrisi pada susu segarnya tetap terjaga. Setelah disterilisasi susu didinginkan sampai mencapai suhu ruang.
    - Baru kemudian susu dimasukkan ke dalam kotak kemasan aseptik (bebas bakteri)yg terdiri dari 6 lapisan. Bahan penyusun kemasan terdiri dari plastik polyethylene, kertas dan alumunium foil, yang mampu melindungi produk didalamnya dari udara luar, cahaya, lembab, aroma luar dan mikroorganisme. Pengemasan dilakukan dengan mesin yang serba otomatis, tertutup dan didalam ruangan yg steril.
    - Setiap kemasan kemudian melewati alat sensor otomatis pencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa. Baru kemudian dipasang sedotan ataupun tutup plastik. Dan Dikemas ke dalam karton box dengan menggunakan mesin otomatis dan disusun diatas papan-papan palet secara robotik dengan robot paletizer.
    - Kemudian produk dikirim ke Gudang penyimpanan untuk disimpan selama 8 hari sambil menunggu hasil uji mutu lengkap terhadap sampel diambil secara acak pada saat produksi yaitu 10 pack setiap 10 menit. Apabila telah dinyatakan lolos uji mutu lengkap maka produk baru boleh dipasarkan.

    BalasHapus
  103. D_122130082_Annisa Bintang Ayu Infanteri
    NAMA PERUSAHAAN :PT. Delta Merlin Dunia Textile
    ALAMAT : Jl. Solo-Sragen Km 14, Kebak Kramat, Karanganyar.
    Produk yang dihasilkan dari PT. Delta Merlin Dunia Textille belum merupakan produk yang siap dipasarkan ke konsumen, melainkan masih dalam tahap setengah jadi. Berikut adalah urutan proses produksinya :
    1). Proses Warping : Proses ini merupakan bagian paling mendasar dari proses penenunan benang menjadi kain. Benang yang masih dalam bentuk gulungan cheese, akan digulung kedalam boom. Dari hasil perancangan, dapat diketahui banyaknya helai benang yang diperlukan untuk membuat suatu kontruksi kain yang sudah ditentukan.
    2). Proses Sizing : Prinsip proses sizing adalah memberikan larutan kanji pada benang yang sudah tergulung pada boom warping. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kekuatan benang agar tidak mudah putus sewaktu ditenun. 3). Proses reaching adalah istilah dari proses mencucuk; yaitu memisahkan benang lusi yang melekat satu demi satu. Proses ini dilakukan secara manual, dalam arti tidak menggunakan mesin yang secara otomatis mengerjakan karena proses yang dilakukan sederhana dan cukup mudah. 4). Proses Palet : Proses palet memindahkan benang yang tergulung pada cones saat bahan baku pertama datang ke gulungan palet. Mesin palet akan melepas gulungan dari cones, dam memindahkan ke batang palet.
    5). Proses WeavingProses weaving adalah menyilangkan antara benang pakan dan benang lusi. Untuk stiap konstruksi kain tertentu yang diproduksi., jenis benang lusi dan benang pakan yang dipakai terbuat dari bahan yang sama.
    6). Proses Inspecting Inspecting adalah salah satu tindakan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh pihak perusahaan dengan tujuan meminimkan produk yang rusak.
    7). Proses Folding : Proses terakhir yaitu folding atau melipat kain. Pada proses ini kain diukur panjangnya dan ditimbang untuk memenuhi spesifikasi yang diminta

    BalasHapus
  104. D_122130188_Aisyah Novya Yuliana
    Nama Perusahaan : PT.Dua Kelinci
    Alamat : Pati, Jawa Tengah
    Produk : Kacang Garing

    Proses produksi :
    2. CARA PEMBUATAN KACANG GARING

    Kacang yang sudah disiapkan sebelumnya ditimbang dahulu di jembatan timbang. Proses pengolahan kacang garing dimulai dari pembongkaran, setiap satu karung diambil untuk dicek kualitas. Proses perontokan dimasukan ke mesin cleaner, untuk merontokkan akar, kacang yang masih muda dan tanah yang menempel pada kacang. Pencucian I untuk membersihkan tanah yang melekat pada kacang dengan menggunakan air. Pencucian II menggunakan mesin pencuci yang berupa baling –baling yang dilengkapi sikat pada dindingnya dengan menggunakan air. Pemasakan kacang dilakukan pada kawah pemasakan yang berupa bak terbuat daristainless stell. Suhu yang di gunakan berkisar 100-120°C. Proses pemasakan kacang garing dilakukan secara kontinyu. Lama pemasakan kacang tanah sangat mempengaruhi mutu kacang garing yang dihasilkan. Lama pemasakan dibatasi oleh standart mutu 4-5 menit. Pengeringan untuk menurunkan kadar air dalam kacang, menginaktifkan enzim lebih lanjut dan mengawetkan kacang. Proses pengeringan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan bak pengering dan rotary dryer. Lama proses pengeringan 7-8 jam dengan setiap satu jam sekali wajib disirkulasi dengan menggunakan kadar air 7-8 % dan suhu 80-100°C. Setelah kering, disortir awal/manual yang dilakukan oleh ibu-ibu, dikarenakan ibu-ibu lebih jeli dan teliti. Ibu-ibu yang memilih kacang dengan kualitas yang bagus diambil dan disendirikan PT. Dua Kelinci juga mempunyai mesin sortek yang berfungsi untuk memilih kacang yang kualitasnya bagus tetapi tidak dapat membedakan warna kacang. Pengovenan dilakukan dalam mesin oven dengan suhu antara 70-80°C selama 48 jam, dengan kadar air 2-4 %. Sortir akhir digunakan untuk memastikan kebersihan kacang garing. Ibu-ibu memilih kacang yang rusak pada saat pembongkaran di mesin oven dan yang bagus-bagus akan menuju ke mesin packing. Pada waktu berada di proses packing (pengemasan), pengemasan dilakukan dengan mesin dengan cara memencet tombol dengan ukuran yang dikehendaki kemudian kacang keluar sudah di bungkus dengan rapi. Setelah itu proses date coding yaitu proses pemberian tanggal kadaluwarsa.

    3. CARA PENGEMASAN KACANG GARING

    Pengemasan dibagi menjadi dua lini untuk kacang mutu eksport dan mutu medium. Kacang garing yang dihasilkan setiap satu kali proses untuk kacang garing mutu ekspor adalah 14-15 ton yang dikemas menjadi kurang lebih 2000 dos, sedangkan pada mutu medium adalah 32-36 ton dan dikemas menjadi 1800-2000 bal.

    4. PEMASARAN/DISTRIBUSI

    Untuk mengembangkan usahanya, tentu PT. Dua Kelinci melakukan promosi. Promosi dilakukan dengan berbagai iklan di media cetak maupun elektronik. Tentunya promosi yang dilakukan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.
    Daerah pemasaran produk-produk dari PT. Dua Kelinci telah diekspor ke berbagai negara, seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, Thailand, Filipina, China, Australia, Amerika Serikat, Canada, Belanda, Saudi Arabia, dan lain-lain. Di samping itu, PT. Dua Kelinci juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan produk mixed nuts.

    BalasHapus
  105. D_122130200_Kevin Stefanus
    Nama UKM : Bakpia 75
    Produk : Bakpia
    Alamat : Jl. KS Tubun No.75 Kec. Ngampilan, Jogjakarta

     Dasar Pembuatan Bakpia.
    Pemenuhan kebutuhan cita rasa masyarakat adalah dasar utama pembuatan bakpia, sehingga tidak dapat dipatenkan bahwa bakpia harus terbuat dengan cita rasa kacang hijau, tetapi pada era sekarang bakpia telah termodifikasi menjadi berbagai cita rasa dengan tidak menghilangkan rasa aslinya yaitu kacang hijau tersebut. Misalnya rasa keju, coklat atau rasa lainnya. Hal ini ada hubungannya dengan upaya memperluas pemasaran produk yang sesuai dengan keinginan pasar.
    Mengapa dinamakan Bakpia 75, hal ini ada kemungkinan adalah karena identitas nomer rumah mereka bertepatan dengan nomer 75 sehingga dinamakan bakpia 75, begitupula bakpia lainya. Hal ini berhubungan dengan apa yang saya sampaikan diatas yaitu pada awal pembuatan bakpia adalah bersifat home industri yaitu dibuat oleh masing-masing rumah dengan citarasa berbeda tapi hakekatnya adalah satu yaitu citarasa kacang hijau sebagai citarasa dasar. Karena banyaknya bakpia dilingkunagn tersebut sehingga untuk membedakan bakpia satu dengan lainnya dalam home industri tersebut maka dibedakan citasara buatan.
     PROSES pembuatan Bakpia
    Sarana produksi atau peralatan yang digunakan dalam pembuatan bakpia terutama dalam proses pengolahannya meliputi bak plastic, roller, meja, nampan. Pisau, timbangan, wajan, pengaduk, tungku, oven, loyang , mesin pemecah biji, dandang, drum perendaman, mesin penggiling dan tumbu kecil.
    Dalam pembuatan bakpia ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan yakni persiapan proses ( penyiapan bahan baku ), pembuatan adonan, pembuatan kumbu/isi, pencetakan, pemanggangan, pendinginan dan pengemasan.
    Proses Produk Bakpia Pathok terdiri dari beberapa tahap
    Adapun langkah-langkahnya dibagi menjadi 7 langkah utama yaitu:
    1. Menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan seleksi kacang. Memisahkan kacang dengan kulit kacang hijau.
    2. Dipecah menjadi 2 bagian dan dicuci bersih. Lalu Direndam untuk pemisahan kacang hijau.
    3. Pengukusan,
    4. Digiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir secukupnya.
    5. Pembuatan kulit.
    6. Proses pemanggangan.
    Sebelum dilakukan pemanggangan, bakpia yang sudah dicetak ditata dalam loyang. Untuk satu loyang kecil terdiri dari sekitar 54 buah dan untuk loyang besar kurang lebih 150
    Sebelum melakukan pengovenan terlebih dahulu oven dilakukan pemanasan kurang lebih 30 menit atau sampai tercapai suhu yang diinginkan. “Pemanggangan dilakukan sekitar 5 menit. Nggak lama kok. Setelah 2 menit dilakukan pembalikan. Pembalikan di sini agar bakpia yang dihasilkan tidak mengalami kegosongan.

    7. Proses pendinginan
    Bakpia yang masih dalam keadaan panas dilakukan pendinginan di rak rak sebelum diletakan dalam keadaan ditumpuk tumpuk atau dikemas.
    8. Terakhir proses packing / pengemasan.

    BalasHapus
  106. B_122130058_Naufal Rizqulloh Muharam

    Nama Perusahaan : PT.Arnortts indonesia
    Alamat : kawasan industri jalan wahad apon, bekasi, jawa barat
    produk : tim tam

    Proses produksi tim tam di PT Arnotts indonesia adalah sebagai berikut :
    1. Pembuatan adonan bahan bahan cair
    terdiri dari margarin, gula, pengembang, perasa, dan coklat pasta. campur dan aduk 10 menit hingga merata agar nanti mudah di campur dengan bahan bahan padat.
    2. pemotongan dan pencetakan adonan
    pertama buat ketebalan adonan menjadi 3 cm, sampai adonan memiliki ketebalan 5 mm, kemudian adonan akan di cetak di mesin pencetak
    3. pemanggangan biskuit
    setelah dicetak biskuit kemudian di panaskan dengan pemanggangan bersuhu 290 derajat celcius. biskuit disiapkan untuk dilumuri coklat
    4. pembuatan adonan krim
    memasukan margarin, gula pasir, krim,coklat pasta dan coklat bubuk.setelah itu di campur dan dicetakkan ke biskuit yang sudah disiapkan.
    5.pelumuran coklat
    setelah biskuit dengan krimnya sudah siap kemudian dialihkan menuju mesin pelumuran coklat
    6. pendinginan biskuit
    setelah pelumuran coklat tidak lupa biskuit di dinginkan di suhu 5-8 derajat celcius, agar coklat lebih padat dan tidak mudah mencair
    7. proses pengemasan
    biskuit yang sudah di dinginkan diperiksa, kemudian akan masuk dalam mesin pengemasan. setelah pengemesan biskuit dimasukan dalam pack siap kirim

    BalasHapus
  107. C_122130004_Fajar Maulana Wijayanto

    Nama Perusahaan : CV. Agrindo Suprafood
    Alamat : Bantul, Yogyakarta
    Produk : Nata De Coco

    Proses Produksi :

    Proses pembuatan nata de coco di CV Agrindo Suprafood ini sama dengan pembuatan nata de coco pada umumnya yakni dengan memanfaatkan peranan bakteri terutama jenis Acetobacter xylinum. Dari awal pembuatan bibit starter hingga pemanenan nata de coco membutuhkan waktu + 14 hari.

    Pembuatan Starter

    Bahan :
    Air kelapa setidaknya 9 liter
    Gula pasir 100 gram
    ZA 50 gram
    Cuka 1,5 ml

    b. Alat yang dipergunakan :
    Panci
    Botol
    Kompor
    Penyaring
    Kertas Koran
    Karet Gelang

    c. Cara Pembuatan

    - Penyaringan air kelapa dengan menggunakan kain saring . Setelah air kelapa terbebas dari semua kotoran atau daging buah kelapa yang mungkin tercampur saat pengupasan dan pembelahan buah kelapa, kemudian dimasukkan ke dalam panci.
    - Panci yang telah diisi dengan air kelapa tadi kemudian ditaruh di atas kompor dan dipanaskan hingga mendidih. Bahan-bahan seperti gula pasir, ZA dan cuka yang telah dipersiaapkan dimasukkan ke dalam air kelapa. Setelah semua bahan tercampur, masukan ke dalam botol saat masih panas. Kemudian didiamkan selama satu malam.
    - Hasil proses ini disebut media cair.Setelah media cair tersebut dingin, diinokulasi dengan biakan bakteri. Kemudian dilakulan pemeraman dan disimpan dalam rak selama 3-4 hari pada suhu kamar. Hasilnya disebut bibit starter.

    Pembuatan Nata De Coco

    a. Bahan :

    Air kelapa 450 liter
    Gula pasir 2,5 kg
    ZA 1,25 kg
    Cuka 50 ml

    b. Alat yang dipergunakan :

    Panci
    Nampan
    Kompor
    Penyaring
    Kertas Koran
    Karet Gelang


    c. Cara Pembuatan

    - Penyaringan air kelapa dengan menggunakan kain saring. Setelah air kelapa bersih dari semua kotoran atau daging buah kelapa yang mungkin tercampur saat pengupasan dan pembelahan buah kelapa, kemudian dimasukkan kedalam panci.
    - Panci yang telah diisi dengan air kelapa bersih tadi kemudian ditaruh di atas tungku dan direbus hingga mendidih . Masukan bahan-bahan seperti gula pasir, ZA, dan cuka ke dalam air kelapa.
    - Tahap penampanan adalah istilah yang di gunakan para karyawan industri rumahan milik bapak Ari. Yaitu tahap dimana penutupan nampan menggunakan kertas koran dan diberi ikatan menggunakan karet gelang.
    Setelah semua bahan tercampur, lalu di masukan ke dalam nampan saat masih panas. Kemudian didiamkan selama satu malam.
    Setelah media cair tersebut dingin, diinokulasikan biakan bakteri. Kemudian dilakulan pemeraman dan disimpan dalam rak selama 6-7 hari pada suhu kamar.

    Setelah itu, Nata de coco siap dipanen dan dipasarkan

    BalasHapus
  108. D_122310217_M.Charis Syarifudin.H
    Nama perusahaan :PT. Dua Putra Matahari
    Produk : Susu cap enak
    Alamat :JL. Letnan Sunarto No. 7 Bangkalan, Bangkalan
    Jawa Timur , Indonesia

    Proses produksi :
    Menyiapkan bahan-bahan utama susu kental manis selengkapnya adalah sebagai berikut:
    • Susu sapi segar
    • Susu sapi bubuk skim
    • Sukrosa / gula
    • Lemak nabati
    • Laktosa / gula susu
    • Vitamin A, B1 & D3
    • Bubuk coklat asli.
    Dengan sistem pengolahan yang modern, ditambah gula dan pengurangan kandungan air, susu kental manis tahan lebih lama dibanding jenis susu lainnya, tepatnya selama 12 bulan. Pada produk susu kental manis rasa coklat, ditambahkan coklat asli sehingga kandungan nutrisinya lebih baik daripada produk yang hanya menggunakan perisa coklat. Kandungan Vitamin A, B1 dan D3 sangat baik bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.

    BalasHapus
  109. C - 122130114 - Kristanto Deo Murti

    Nama Perusahaan : PT. Yakult Indonesia Persada
    Alamat : Jl. T.B. Simatupang No.57 - Jakarta
    Produk : Yakult


    Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Untuk menghasilkan yakult, perusahaan melakukan beberapatahap proses produksi :

    Pembibitan : Proses pembibitan ini dilakukann secara manua. Saat pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
    Fermentasi : Pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temper). Waktu penampungan sat fermentasi ialah tujuh hari.
    Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
    Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
    Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara
    Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
    Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
    Ruang Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.
    Setelah itu Yakult siap dipasarkan

    BalasHapus
  110. C_122130102_Deni Widiyanto
    Perusahaan: PT. SINAR SOSRO
    Alamat: Jl. Soekarno Hatta No.188B Tlogosari, Semarang
    Produk: Teh Botol Sosro

    Proses produksi pembuatan Teh Botol Sosro adalah,
    1. Memilih bahan:
    Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir, dan air yang didapat dari kedalaman 150 meter dan diproses hingga menjadi air berkualitas.

    2. Membuat teh cair pahit:
    Teh hijau dicampurkan dengan bunga melati. Air disaring dan dipanaskan hingga mendidih. Lalu, Teh diseduh dengan air.

    3. Membuat teh cair manis:
    Setelah itu gula dilarutkan sehingga membentuk sirup gula dan dicampurkan ke tangki pencampuran bersama teh cair pahit sehingga membentuk teh cair manis. Setelah itu teh cair manis disterilkan dan dipanaskan hingga suhu 90 derajat.

    4. Pemisahan botol & kotak kosong:
    Botol dipisahkan dari kotak kosong dengan palletizer. Setelah itu botol dimasukan ke mesin pencucian botol dan kotak kosong dimasukan ke dalam mesin pencuci kotak kosong. Di dalam mesin itu botol direndam dengan suhu 50 derajat. Setelah itu dicuci dengan suhu 80 - 90 derajat, lalu, 95 - 100 derajat dan akhirnya dimasukan ke dalam mesin botol inspection. Setelah itu botol dibilas sampai bersih.

    5. Mengisi botol dan penyegelan:
    Setelah itu teh di masukan ke dalam mesin Filler and Crowner untuk dimasukan ke dalam botol secara langsung dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk

    6. Pergi melalui jet printer video (tanggal kadaluarsa):
    Di mesin printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi dan juga tanggal kadaluarsa.

    7. Menempatkan dalam kotak:
    Botol tersebut dimasukan lagi ke dalam kotak kosong dengan mesin palletizer dan dibiarkan selama 3 hari sebelum dijual.

    8. Uji kontrol:
    Sebelum dijual, produk tersebut harus dicek secara fisik, kimia, microbiologi, dan organoleptik. Secara fisik dilihat dari kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan Ph. Secara microbiologi dilihat dari perkembangan micro-organisme. Secara organoleptik dilihat dari warna dan kejernihan produk. Jika produk tidak memenuhi syarat - syarat tertentu maka produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.

    9. Penjualan:
    Setelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko.

    BalasHapus
  111. C_122130125_Eygman Malkhi Tandi Lalong
    Nama Perusahaan : TOM'S SILVER Manufacture
    Produk : peralatan rumah tangga, peralatan make up, peralatan makan
    Alamat : JL. Ngeksigondo No. 60 Jogjakarta
    Proses Produksi
    Bahan Baku
    Bahan baku utama adalah perak murni dengan campuran tembaga , sehingga menghasilkan logam campuran yang menjadi bahan dasar pembuatan kerajinan perak.
    Adapun perbandingan campuran tersebut adalah 7,5% tembaga dan 92,5% perak murni, maka untuk mengetahui kadar dalam suatu barang khususnya produk Tom’s Silver dapat dilihat stempel 925, berarti barang tersebut berkadar 92,5%.
    Bahan baku perak murni dapat dibeli di PT. ANEKA TAMBANG (Persero), PT. LOGAM MULIA (Persero) sepanjang persediaan masih ada.
    Proses Produksi
    Secara umum proses produksi kerajinan perak dapat dibagi menjadi 3 tahap:
    • Tahap penyiapan bahan baku
    • Tahap pembuatan
    • Tahap penyelesaian
    Tahap Penyiapan Bahan Dasar
    Proses pencampuran perak dan tembaga dengan komposisi 92.5% perak dan 7,5% tembaga, kedua macam logam ini dicampur dalam mangkuk peleburan dan dilebur dengan titik lebur sekitar 7000c . Setelah meleleh kurang lebih 30 menit, cairan kedua logam ini kita tuang dalam cetakan untuk mendapatkan perak batangan, yang ukurannya menyesuaikan dengan produk yang akan kita buat.
    Dari perak batangan ini kita proses menjadi 2 bentuk :
    a. Perak lempengan
    Dibuat dengan cara ditempa sehingga perak batangan tersebut akan menjadi tipis dan lebar sesuai dengan kebutuhan. Selain itu kadang kita juga harus menggunakan mesin press agar perak lempengan tersebut benar-benar rata.
    b. Perak kawat
    Dibuat dengan mesin press yang ada lubangnya dengan berbagai macam ukuran. Perak Batangan dimasukkan ke lubang mesin press dan dipress, dari lubang demi lubang hingga didapat ukuran yang sesuai dengan produk yang akan dibuat.
    Tahap Pembuatan
    Sebagai contoh kita ambil proses pembuat gelang. Pertama-tama lempeng perak didesain, kemudian diukir sesuai pesanan atau selera. Setelah proses pengukiran, lempengan tersebut dipotong, dibentuk melingkar menjadi gelang kemudian disambung kedua sisinya dengan cara dipatri.
    Tahap Penyelesaian
    Setelah proses pematrian, gelang tersebut dihaluskan dengan kikir dan diampelas. Kemudian dibersihkan dengan cara direbus didalam campuran H2S04 air. Setelah proses ini perak menjadi bersih tetapi belum mengkilap. Untuk mengkilapkannya digunakan busa dari buah lerak. Proses terakhir adalah pengeringan, quality control, dan produk siap dipasarkan.Urutan proses tidak selalu sama, tergantung dari produk yang dibuat. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar alur proses produksi berikut ini.
    PROSES PEMBUATAN KERAJINAN PERAK DI TOM’S SILVER
    Hasil Produksi
    Perusahaan Tom’s Silver sampai saat ini dalam produksinya menggolongkan kerajinan peraknya dalam 3 jenis, yaitu; utility product, decorative product, dan accessories produk

    BalasHapus
  112. D - 122130105 - Nugroho Noto Susanto

    Nama ukm : Produksi Tempe Mbak Wiwit
    Produk : Tempe
    Alamat : Jl. Sukorono, dusun Sumowono, Bandungan, Jawa Tengah

    Proses Produksi :

    1. Diawali dari perebusan kedelai, yang memakan waktu minimal 3 jam.

    2. Proses perendaman, dilakukan kurang lebih selama 12 jam.

    3. Proses selanjutnya adalah penggilingan kedelai, proses ini bertujuan untuk memecah kedelai.

    4. Pencucian kedelai, harus menggunakan air bersih tanpa ada campuran bahan kimia agar kualitas tempe menjadi bagus dan tidak mudah rusak.

    5. Peragian, proses ini memerlukan waktu selama 2 jam.

    6. Pengemasan dan penjamuran, proses ini membutuhkan waktu sekitar 1 hari 2 malam agar tempe yang dihasilkan menjadi tempe yang berkualitas.

    BalasHapus
  113. C-122130093-Gathut Parman Pamungkas
    C.V Camar (pembuatan dan penyewaan scaffolding)
    Ds.Tumpukan, Kec.Karangdowo, Kab.Klaten
    CV ini bergerak dalam pembuatan dan penyewaan scaffolding yang sering dipakai dalam proses pembuatan bangunan/gedung. Sampai saat ini tidak hanya scaffolding saja yang diproduksi, cv.camar juga memproduksi tenda pesta (sesuai pesanan). Dalam proses produksinya ada beberapa tahapan yang dilakukan CV.camar, yaitu :
    1. Pemilihan bahan baku
    Bahan baku dipilih dari besi kualitas terbaik berbentuk lingkarqn yang bagian tengahnya berlubang.
    2. Pemotongan besi
    Besi dipotong sesuai panjang yang diperlukan.
    3. Pengelasan dari potongan-potongan besi tersebut hingga menjadi scaffolding
    4. Pengecekan dan pemeriksaan scaffolding
    5. Penghalusan bagian yang dilas
    6. Pengecatan scaffolding
    7. Pengecekan dan pemeriksaan scaffolding
    Setelah proses produksi dilakukan scaffolding diletakkan digudang dan langsung dikirim kepada pemesan.
    CV.Camar juga memproduksi untuk mengganti stok scaffolding yang disewakan apabila mengalami kerusakan atau sudah tidak layak digunakan kembali.

    BalasHapus
  114. C_122130154_ahmadsyaroni
    1.Desain Produk

    Dalam industri barang yang ingin di produksi di rancang sedemikian rupa sehingga dapat di terima oleh konsumen. Misalkan pada industri makanan kaleng perusahaan harus merancang jenis makan yang mereka buat, bunbu yang di perlukan,kwalitas kaleng dll. Perancangan produk seperti ini sangat penting di lakukan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan perusahaan

    2.Persiapan material (bahan mentah)

    Yang terpenting dalam proses manufaktur adalah persiapan material yang akan di gunakan pada proses barang. Hal ini di lakukan berdasarkan desain produk yang sebelumnya sudah di rancang dengan matang. Pemilihan bahan mentah sangat berpengaruh pada hasil akhir, sehingga perusahaan harus berhati-hati dalam proses pemilihan bahan mentah

    3. Proses Pembuatan

    Setelah tahap perancangan dan pemilihan bahan mentah tahap berikutnya adalah pengerjaan proses produksi. Pada system manufaktur pembuatan barang di lakukan secara fisik, alat atau mesin namun pada penggunaan mesin harus tetap di bawah pengawasan ketat oleh perusahaan

    4. Qualiti Control (QC)

    Setelah barang jadi selesai di buat selanjutnya di lakukan pemeriksaan kualitas barang tersebut karena bias saja terdapat cacat pada barang jadi tersebut. Pengecekan ini di lakukan agar produk yang di hasilkan sesuai dengan harapan dan dapat di pasarkan

    BalasHapus
  115. C-122130051-ALMER PANJI PRADANA

    Nama Perusahaan: BAKPIA KURNIA SARI
    Produk: Bakpia Kacang Hijau
    Alamat : Jalan Glagahsari No. 91C, Umbulharjo, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55164
    Proses Produksi:
    1. Kukus kacang ijo yang sudah ditiriskan, selama kurang lebih 20 menit sampai kacang mengembang, lalu angkat.
    2. Masukan gula pasir, gula merah, garam, santan dan daun pandan, masak hingga mengental rata, tambahkan minyak sebelum api dimatikan. Aduk campuarn bakpia tersebut hingga mengental rata dan licin. Angkat lalu tunggu sampai agak dingin lalu bentuklah menjadi bola-bola kecil bakpia.
    3. Membuat Bahan Lapisan Bakpia : aduk semua bahan lapisan hingga rata, lalu sisihkan.
    4. Membuat Bahan Kulit Bakpia: panaskan air tidak sampai mendidih, masukan gula aduk sampai gula larut semua dan merata lalu angkat. campurkan terigu dan garam hingga adonan bakpia rata, tuangakan air larutan gula sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga merata.
    5. Tuangkan minyak sayur sambil diuleni hingga merata dan kalis.
    6. Ambil adonan bakpia kira-kira 10 gram. Pipihkan adonan, lalu ambil sedikit adonan lapisan, ratakan diatas permukaan adonan sebelumnya hingga rata.
    7. Lipat adonan bakpia dan rekatkan ujungnya membentuk bulatan.
    8. Rendam adonan bulat bakpia ke dalam minyak yang tersisa selama kira-kira 15 menit.
    9. Pipihkan adonan bakpia sampai agak tipis, lalu isi dengan adonan bahan isian, bentuk bulat pipih.
    10. Panggang adonan bakpia yang sudah diisi kedalam oven dengan temperatur 200 derajat C sampai matang kira-kira 15-20 menit. Agar warna kuning merata di bagian atas bakpia anda bisa membolak-balik adonan bakpia. Sekiranya sudah sesuai keinginan, angkat.

    BalasHapus
  116. E_122130276_Rexy Altamirano
    Nama Perusahaan :Faalih Nature Craft
    Produk : Gerabah
    Alamat :Jl. Kasongan Bantul
    Proses Produksi :
    a. Tahap persiapan
    Dalam tahapan ini yang dilakukan kriyawan adalah :
    1). Mempersiapkan bahan baku tanah liat (clay) dan menjemur
    2). Mempersiapkan bahan campurannya
    3). Mempersiapkan alat pengolahan bahan.
    b.b. Tahap pengolahan bahan.
    Pada tahapan ini bahan diolah sesuai dengan alat pengolahan bahan yang dimiliki kriyawan. Alat
    pengolahan bahan yang dimiliki masing-masing kriyawan gerabah dewasa ini banyak yang sudah
    mengalami kemajuan jika dilihat dari perkembangan teknologi yang menyertainya
    c.Tahap pembentukan badan gerabah.
    Beberapa teknik pembentukan yang dapat diterapkan, antara lain : teknik putar (wheel/throwing),
    teknik cetak (casting), teknik lempengan (slab), teknik pijit (pinching), teknik pilin (coil), dan gabungan dari
    beberapa teknik diatas (putar+slab, putar+pijit, dan lain-lain).
    d.Tahap pengeringan.
    Proses pengeringan dapat dilakukan dengan atau tanpa panas matahari. Umumnya pengeringan
    gerabah dengan panas matahari dapat dilakukan sehari setelah proses pembentukan selesai.
    e.Tahap pembakaran.
    Proses pembakaran (the firing process) gerabah umumnya dilakukan sekali, berbeda dengan
    badan keramik yang tergolong stoneneware atau porselin yang biasanya dibakar dua kali yaitu pertama
    pembakaran badan mentah (bisque fire) dan pembakaran glazur (glaze fire).
    f.Tahap Finishing
    Finishing yang dimaksud disini adalah proses akhir dari gerabah setelah proses pembakaran. Proses ini
    dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya memulas dengan cat warna, melukis, menempel
    atau menganyam dengan bahan lain, dan lain-lain.

    BalasHapus
  117. D-122130183-Yunita Lila Anggraeni
    Nama perusahaan : PT sinar Dunia Makmur
    Alamat : Jl Rajawali 31-33,Krembangan Selatan,Krembangan, Surabaya 60175, Surabaya, Indonesia
    Produk : Kertas
    Proses produksi :
    - Proses Pembuatan Kertas (pulp)
    1.Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenal dengan log. log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku
    2.Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De - Barker
    3.Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
    4.Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).

    - Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
    Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dll. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air). Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah kertas masuk diantara dua roll yang berputar, Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.

    BalasHapus
  118. E-122130056-Denni Muhammad Darda

    Nama Perusahaan : PT. Nutrifood Indonesia

    Alamat :Jl. Raya Ciawi No.280A, Bogor Tim., Kota Bogor, Jawa Barat 16146
    (0251) 8240257

    Produk : Nutrisari

    Deskripsi Perusahaan : Nutrifood adalah perusahaan yang secara inovatif memproduksi berbagai produk makanan dan minuman kesehatan berkualitas internasional dengan berbagai merek yang terpercaya. Kantor pusat Nutrifood berada di Jakarta, dengan jaringan distribusi yang menjangkau lebih dari tiga puluh negara di dunia. Melalui berbagai produk dan event, Nutrifood menginspirasi dan membantu setiap individu untuk mencapai keseimbangan hidup dengan menjalankan pola hidup sehat yang menyenangkan dan memperhatikan asupan nutrisi sehingga dapat menikmati hidup sehat lebih lama.

    Proses Produksi :
    Dipetik langsung dari perkebunan jeruk terbaik pada tingkat kematangan yang tepat.
    Jeruk-jeruk tersebut melalui proses pencucian
    Proses pemilihan dengan standar kualitas yang tinggi dan higienis.
    proses ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan minyak jeruk, jus, dan bulir jeruk.
    proses pengolahan teknologi enkapsulasi(proses menjaga aroma dan nutrisi nya dengan baik) dan
    proses pengolahan teknologi granulasi(Proses granulasi berteknologi tinggi digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan NutriSari yang mudah larut dan kering sehingga tidak membutuhkan pengawet)
    proses pengemasan, sari jeruk alami tanpa bahan pengawet

    BalasHapus
  119. A-122130176-Redha Anggraeni Nilamsari

    Nama perusahaan : PT GE Lighting Indonesia

    Alamat : Jl.Magelang Km.9,6 desa Denggung Kel.Triadi Sleman Yogyakarta

    Produk : Lampu pijar

    Proses Produksi :

    1. Proses Utama 2. Proses Tambahan
    a.Proses Flare (komponen lampu pijar) a.Proses Cutting (memotong bahan baku)
    b.Proses Stem (Penggabungan komponen) b.Proses Washing (membersihkan gelas tube)
    c.Proses Mounting (merangkai filamen) c.Proses Marking (pemberian label)
    d.Proses Sealing (merangkai seluruhnya) d.Proses Cement ( perekatan socket)
    e.Proses Exhaust (pengisian gas) e.Proses Filler (pengisian cement ke dalam base)
    f.Proses Basing (pemasangan base dg cara manual)
    g.Proses Flasing Ageing (pemberian tegangan lampu)

    3. Proses Pengepakan

    BalasHapus
  120. B - 122130122 - DWI PRASETYO ROMADHON

    Nama Perusahaan : PT. Taru Martani
    Produk : Tobacco, Cigar
    Alamat : Jl. Kompol. B. Suprapto No. 2-A,Yogyakarta 55225 DI Yogyakarta
    Telepon: (0274) 562214.
    No. Fax : (0274) 550622

    Proses Produksi :
    1.Memisahkan (mengkoyak) tembakau yang ada, dapat menggunakan gunting, pisau dan alat-alat lainnya.
    2.Memilah tembakau ke dalam satu kelompok, kemudian bersihkan dengan air (percikan), jangan mencelupkan air secara langsung ke tembakaunya karena akan merusak tembakau tersebut.
    3.Letakan Tembakau yang sudah terkoyak dan bersih ke dalam sehelai daun pembungkus, kemudian di cetak oleh sebuah mesin.
    4.Bahan yang telah dicetak tersebut, di balut dengan daun tembakau untuk menghasilkan sebuah cerutu, dengan menggunakan kedua tangan (tanpa menggunakan alat).
    5.Lem cerutu tersebut dengan menggunakn lem khusus seperti "bermacol powder" yang dikombinasikan dengan air, balur lem tersebut d semua lembar pembungkus (tembakau) dan tutup bahan cerutu yang ada dengan daun tembakau tersebut.
    6.Bungkus cerutu tersebut dengan plastik pembungkus dengan merek cerutu dan cerutu tersebut siap untuk di jual.

    BalasHapus
  121. A-122130173- Mirna Lusyanna V.Nababan
    Nama Perusahaan : PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia TBK
    Alamat : Jln. Letjen. TB. Simatupang no.1
    Tower B Lt.11, Tanjung Barat Jagakarsa
    Jakarta Selatan - 12530

    Produk : Kertas

    Deskripsi Perusahaan : PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang memproduksi pulp dan kertas dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Pabrik ini awalnya dimulai dari bisnis minyak bumi di bawah perusahaan PT Petroneks yang berganti nama menjadi PT Indhasana pada tanggal 9 April 1979. visi utama PT KBRI adalah “Menjadi Produsen Kertas yang paling efesien dari segi biaya di Indonesia, beroperasi secara berkesinambungan dan ramah lingkungan, guna menghasilkan kertas berkualitas tinggi yang menawarkan nilai tambah bagi konsumen” PT. KBRI menjalankan misi “Menghasilkan kertas berkualitas tinggi serta menyediakan solusi yang efisien bagi para konsumen serta berperan serta untuk menjaga kelestarian lingkungan”.

    Proses Produksi :
    1. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenal dengan log. log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku
    2. Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De - Barker
    3. Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
    4. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).
    5. Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9 campuran pulp, bahan kimia dan air)
    6. Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
    7. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
    8. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
    9. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).
    10. Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.

    BalasHapus
  122. E - 122130274 - Aziz Munizar Rusyda

    Nama Perusahaan : CV.Neoalgae Technology
    Bidang Usaha : Suplemen nutrisi
    Alamat Perusahaan : Jl. Solo Kepuh GK III/850 Yogyakarta Indonesia
    Nomor Telepon: 085727386313
    Email : spirulinajogja313@gmail.com
    Website: www.spirulinajogja.com

    Neoalgae spirulina merupakan microalgae spirulina tropis kualitas terbaik di dunia yang diproduksi oleh Neoalgae Technology Corp dari hasil penelitian dan seleksi spesies selama kurang lebih 7 tahun yang dilakukan oleh para pakar spirulina. Beberapa manfaat dari Spirulina adalah sebagai berikut pengobatan Hipertensi, solusi asam urat, menjaga daya tahan tubuh di saat ibadah haji, manfaat bagi perokok, manfaat bagi penderita diabetes, kikis kolesterol, dan cukup nutrisi saat puasa.
    Proses Produksi :
    1. Pembibitan : Aklimatisasi strain dari air laut ke air tawar, penyesuaian nutrisi spirulina, proses scale up sebelum masuk ke kolam adaptasi, umur kultur 7 – 14 hari.
    2. Adaptasi lingkungan : Proses scale up strain spirulina ke lingkungan, membuat medium kultivasi, umur kultivasi 4-5 hari.
    3. Kultivasi Open Pond Bioreaktor : Faktor-faktor yang diperhatikan adalah Bibit/ starter spirulina, pengaturan pH air, salinitas air, rasio makronutrien (C:N:O), rasio mikronutrien, iux cahaya (spektrum cahaya), kontaminasi alga lain, lokasi dan desain kolam, pengadukan, dan waktu panen.
    4. Pemanenan : ditandai secara visual biomass sel sudah rapat, umur kultur 2-7 hari, dan penambahan nutrisi pasca panen dengan komposisi tertentu.
    5. Pengeringan : pressing untung mengurangi kadar air jelly biomass, ekstruksi untuk memperluas bidang kontak, pemanasan temperatur < 60ᵒc, hasil berupa biomass lempeng.
    6. Quality control (QC) : menstandarisasi spek. Sesuai kebutuhan pelanggan.

    BalasHapus
  123. A_122130168_MAYDA ADRIATI

    Nama UKM: Yangko Ngudi Rasa
    Alamat: Jl. Masjid Besar Kotagede Yogyakarta
    Produk: Yangko

    Proses produksi:
    1. Campurkan tepung ketan dengan air matang secukupnya lalu saring dengan kain bersih
    2. Masukkan mentega cair, santan kelapa dan garam halus pada adonan tepung beras ketan tadi lalu aduk hingga rata
    3. Masukkan adonan ke dalam loyang yang telah dilapisi plastik bening
    4. Kukus adonan tadi selama 45- 50 m4nit hingga matang lalu angkat dan dinginkan
    5. Setelah dingin, potong kue yangko menjadi dua bagian dan di atas salah satu potongan diberi selai kacang kemudian timpakan potongan yang satunya ke atas potongan yang telah diberi selai
    6. Potong kue yangko menjadi 2x3 cm lalu beri taburan tepung maizena
    7. Bungkus menggunakan kertas dan yangko siap disajikan

    BalasHapus
  124. E_122130047_Deby Agnatya Nugraha Putra
    Nama UKM : Tape Bondowoso
    Alamat : Bandung, Jawa Barat
    Produk : Tape Singkong
    Website : http://potensibisniskecil.blogspot.co.id/2012/10/usaha-tape-khas-bondowoso.html


    Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
    Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
    1. Siapkan semua bahan.
    2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
    3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
    4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
    5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai
    kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
    6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus
    hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa
    ditusuk dengan garpu.
    7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
    kemudian didinginkan
    8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah
    sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari
    baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
    9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
    taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
    10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
    Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
    maksimal.
    11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga
    sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape

    BalasHapus
  125. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  126. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  127. E - 122130233 - Satrio Mulyo Nugroho
    Nama Perusahaan : PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk.
    Alamat : jalan Raya Surabaya - Mojokerto KM. 44, Jawa Timur 61301
    (0321) 361552
    Bidang Usaha : kertas
    http://kertassss.blogspot.co.id/

    Proses Pembuatan Kertas:
    1. Pembuatan Pulp (Pulping)
    2. Pembuatan kertas basah
    3. Pengeringan dalam mesin fourdrinier
    4. Pembuatan kertas kering
    Tahap utama dalam proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai berikut:
    a. Pembuatan pulp pada pulper:
    b. Cleaner
    c. Permurnian
    d. Pembentukan
    e. Pengepresan
    f. Pengeringan
    g. Calender Stack
    h. Pope Reel

    BalasHapus
  128. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  129. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  130. E - 122120064 - Daniel Mohammad

    A. Deskripsi Perusahaan :
    UKM yang bergerak dalam pembuatan krupuk ini bernama "Family" yang dimana beralamat di JL monjali, lebih detailnya setelah pom bensin belok kiri

    B. Proses Pembuatan Krupuk
    1. Pembuatan adonan
    DImana semua bahan-bahan disatukan, lalu di aduk hingga rata sehingga menjadi adonan, bahan-bahan yang dimasukan tidak diberi tau oleh pihak UKM, dikarenakan "katanya" resep turun menurun.

    2. Penggilingan
    Adonan yang sudah merata di giling kembali agar lebih halus adonannya

    3. Penghalusan
    DImana setelah digiling hingga halus, adonannya dihaluskan kembali sehingga membentuk seperti lembaran panjang

    4. Pencetakan
    Setelah adonan berbentuk lembaran panjang, kemudian di cetak adonan tersebut dengan cetakan yang dimiliki oleh pihak UKM tersebut

    5. Pengukusan
    Dimana adonan yang sudah berbentuk sesuai cetakan, Adonan di kukus

    6. Penjemuran
    Adonan yang sudah dikukus di jemur, hal ini membuat adonan menjadi terlihat mengering, hal ini juga dapat mempengaruhi sehingga setelah di goreng adonan menjadi mengembang.

    7. Penggorengan
    Setelah di jemur hingga kering, adonan di goreng, disaat penggorengan adonan mengembang dan menjadi krupuk.

    8. Pembungkusan
    Krupuk yang sudah di goreng didiamkan sejenak sehingga minyak turun dan panasnya berkurang, lalu di bungkus menggunakan bungkus yang sudah tersedia.

    BalasHapus
  131. E_122130221_Ramadhan Arridho Aldeo

    Nama perusahaan: PD. Temu Keramik
    Produk: Guci dari gerabah
    Alamat: Desa Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
    Proses produksi:
    1. Untuk proses pembuatan dengan menggunakan tangan pada keramik yang berbentuk silinder (jambangan, pot, guci), dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat diatas tempat yang bisa diputar. Salah satu tangan pengrajin akan berada disisi dalam sementara yang lainnya berada diluar. Dengan memutar alas tersebut, otomatis tanah yang ada diatas akan membentuk silinder dengan besaran diameter dan ketebalan yang diatur melalui proses penekanan dan penarikan tanah yang ada pada kedua telapak tangan pengrajin.
    Pembuatan gerabah atau keramik, mulai dari proses penggilingan, pembentukan bahan dengan menggunakan perbot, hingga penjemuran produk biasanya memakan waktu 2-4 hari.
    2. Produk yang telah dijemur itu kemudian dibakar, sebelum akhirnya proses finishing dengan menggunakan cat tembok atau cat genteng.
    3. Produk yang telah jadi biasanya sudah dapat dijual di galeri di Kasongan atau diekspor ke negara-negara seperti Dubai, Australia, dan Belanda. Mereka mengekspor sendiri produk mereka melalui jasa kargo sesuai pesanan dari pelanggan.

    BalasHapus
  132. E - 122130099 - Alif Muhamad Anzar

    Nama Perusahaan: PT Goodyear Indonesia Tbk
    Alamat: Bogor, Jawa Barat

    Deskripsi Perusahaan: Merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia yang berpusat di Amerika Serikat. Industri ini memproduksi berbagai jenis ban dan menjalin kerjasama dengan menjadi penyedia ban resmi untuk kendaraan Toyota, Honda, Nissan, Suzuki, BMW, Citroen, Ford dan lain lain. Sebagai anak cabangnya, PT Goodyear Indonesia Tbk memusatkan operasinya di Bogor, Jawa Barat.

    Proses Produksi:
    1. Mencampur beberapa bahan dasar seperti bahan kimia dan bermacam-macam karet pada blender besar bernama Banbury dan membuatnya menjadi berwarna hitam.
    2. Menggiling karet-karet mentah yang selanjutnya di proses ke dalam cetakan khusu
    3. Mebentuk lapisan seperti kembang untuk menyatukan bagian roda dengan velg.
    4. Lalu menambahkan kawat yang akan menahan dengan kuat. Ini dinamakan tapak dan bagian terakhir dalam pembuatan ban.
    5. Masuk tahap penyempurnaan dengan menekan ban agar terbentuk dengan baik. Pencetak panas membentuk dan menyempurnakan ban. Ban disempurnakan dalam keadaan panas 300 derajat selama 12-25 menit tergantung ukurannya.
    6.Terakhir tahap pengecekkan. bilamana terjadi kesalahan produksi ataupunhal lain yang kurang menyempurnakan kondisi ban, maka ban akan ditolak. Dapat dilihat dengan tenaga profesional secara teliti bahkan di cek menggunakan mesin. Ban yang gagal langsung dibagi menjadi 2 bagian dan di pelajari apa kekurangannya.

    BalasHapus
  133. E-122130015-Krisna Yudha Kurnia

    Nama UMKM: Emping garut Fatimah
    Jenis Produk: Emping dari umbi garut
    Alamat: Kamijoro, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta

    Proses Produksi:
    1.10-15 kilogram garut basah dicuci bersih
    2. Merebus atau mengukus umbi garut yang telah bersih
    3. Bila telah matang kemudian ditiriskan hingga dingin atau hangat.
    4. Bila sudah dingin atau hangat kemudian diiris tipis kemudian dipipihkan dengan alat pemipih yang biasanya berupa batu dan alas logam atau batu berpermukaan halus.
    5. terakhir barulah emping dijemur hingga kering.

    BalasHapus
  134. E_122130235_Aji Saputro

    PT.GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA PATI
    JL. KEMBANG JOYO NO 100 PATI , 59188, JAWA TENGAH
    TELP (0295) 382716 FAX (0295) 3824941.
    Produk : Kacang Garing
    1. Proses Pencucian Pemasakan (PWC atau Process Washing Cooking)
    Proses pencucian adalah suatu tindakan untuk menghilangkan
    kotoran dari bahan yang dibersihkan. Pembersih yang digunakan biasanya
    yaitu air, alkohol, sabun, dan bahan- bahan kimia lain yang sifatnya
    membersihkan.
    2. Proses Pengeringan (Drying)
    Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara
    simultan, yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan
    air yang dipindahkan dari permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media
    pengering yang biasanya berupa panas.
    3. Proses Pemisahan (GS atau Gravity Separator)
    Gravity Separator digunakan untuk memisahkan produk
    berdasarkan berat jenis bahan. Mesin gravitasi pemisah ini memiliki dek
    persegi panjang sehingga produk lama perjalanan jarak bersih
    mengakibatkan pemisahan partikel ringan dan berat dan persentase
    terendah barang bermutu lumayan. Produk ini mengalir di atas dek
    bergetar di mana udara bertekanan terpaksa melalui menyebabkan material
    yang mengelompokkan sesuai dengan berat spesifik. Partikel berat
    perjalanan ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih ringan perjalanan ke
    partikel lebih rendah
    4. Proses Sortir
    Sortasi biji yang dilakukan secara visual adalah dengan membuang
    biji yang jelek dan rendah mutunya. Sortasi biji yang telah dikeringkan dilaksanakan atas dasar berat biji,
    kemurnian, warna dan bahan ikutan serta jamur. Dalam menetapkan
    kualitas biji, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah kulit ari, kadar
    lemak dan kadar air turut diperhatikan. Sortasi biji yang dilakukan secara
    visual adalah dengan membuang biji yang jelek dan rendah mutunya. Biji
    yang telah mengalami proses sortasi dimasukan kedalam karung goni
    dengan berat maksimum setiap kacang 60 Kg
    5. Proses Pemanggangan (Roasting)
    Roasting adalah pemanggangan kacang guna mematangkan kacang
    agar rasanya lebih enak dan renyah. Salah satu cara untuk dapat
    memanggang kacang adalah dengan menggunakan oven. Untuk
    melakukannya, setel oven selama 350°F dan kemudian tempat kacang di
    dalam lapisan tunggal dalam panci dangkal ungreased atau baking sheet.
    6. Pengemasan (Packaging)
    Pengemasan adalah ilmu, seni, dan teknologi yang melampirkan atau
    melindungi produk untuk distribusi, penyimpanan, penjualan, dan
    penggunaan.
    7. Proses Penggudangan (FG atau Finish Good)
    Gudang adalah komersial bangunan untuk penyimpanan barang.
    Gudang yang digunakan oleh produsen, importir, eksportir, pedagang
    besar, transportasi bisnis, adat istiadat, dan lain- lain.

    BalasHapus
  135. E_122130272_Syahrizal Noor
    PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
    Jl. Jendral Sudirman Kav 76-78.No 17 Lantai 26 Jakarta selatan
    pembuatan Mie
    1.Mixing atau Pencampuran
    Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali
    2.Pressing atau Pengepresan
    Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press.
    3.Slitting atau Pembentukan Untaian
    Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
    4.Streaming atau Pengukusan
    Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. 5.Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
    Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
    6.Frying atau Penggorengan
    Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas.
    7.Cooling atau Pendinginan
    Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut.
    8.Packing atau Pengemasan
    Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

    BalasHapus
  136. E-122130257-Ahmad Nabil Fahmi

    Nama perusahaan: PT. Maspion
    Produk: Pipa PVC
    Alamat: Jl. Kembang Jepun 38-40
    Surabaya 60162
    Proses produksi:
    Tahap petama adalah proses pengadukan pada mesin mixing, dimana pada proses ini dimaksudkan untuk mendapatkan campuran yang homogen antara bahan baku utama (resim PVC) dan bahan tambahan (aditif) karena jika campuran bahan baku kurang homogen dapat mempengaruhi proses extrusi pada mesin extruder.Tahap selanjutnya adalah proses extrusi pada mesin extruder dimana material yang berupa bubuk (powder) di rubah menjadi cairan
    melalui proses pemanasan pada bejana barrel. Temperatur pemanasan harus kita perhitungkan sesuai dengan karakteristik mesin yang ada karena jika temperatur terlalu rendah maka proses pencampuran material kurang sempurna dan jika temperatur terlalu tinggi maka visual dalam pipa kurang bagus. Proses selanjutnya adalah pembentukan pipa sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang diinginkan. Dimana untuk ukuran pipa tergantung dari outer cone yang tepasang pada dies sedangkan untuk ketebalan tergantung dari gap (jarak) antara inner dan outer cone.

    BalasHapus
  137. E-122120069-Rapot Saputra
    Nama perusahaan: PT Perkebunan Nusantara 10
    Produk: Gula kristal putih
    Alamat: Jl. Jembatan Merah No 3-11, Surabaya 60175, Jawa Timur, Indonesia

    Proses produksi gula kristal putih di pabrik-pabrik gula PT Perkebunan Nusantara X mempergunakan proses defekasi-sulfitasi dengan bahan baku tebu. Secara garis besar, proses produksinya dapat dibagi menjadi enam unit, yaitu:

    Stasiun Gilingan
    Proses di Stasiun Gilingan dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu proses pendahuluan dan ekstraksi tebu. Tebu yang masih berupa lonjoran dipotong-potong dan dicacah pada alat pendahuluan hingga menjadi serabut yang berukuran sekitar 5 cm. Kemudian serabut-serabut tebu ini diekstraksi menggunakan gilingan hingga nira yang ada dalam batang tebu terperas. Untuk meningkatkan efisiensi pemerahan, ditambahkan air imbibisi. Nira yang dihasilkan masih mengandung banyak pengotor, disebut nira mentah, dan akan diproses selanjutnya di Stasiun Pemurnian, sedangkan ampas yang dihasilkan akan digunakan sebagai bahan bakar Boiler.

    Stasiun Pemurnian
    Zat-zat bukan gula yang terdapat dalam nira dipisahkan dengan mengendalikan suhu, pH, dan waktu tinggal di tiap peralatan agar sukrosa yang terkandung dalam nira tidak terinversi. Sebagian besar zat-zat bukan gula tersebut akan terpisahkan sebagai blotong dan nira yang dihasilkan disebut nira jernih.

    Stasiun Penguapan
    Nira jernih masih memiliki kadar air tinggi. Untuk mengefisienkan pemakaian uap pada proses kristalisasi nantinya, air dalam nira diuapkan hingga nira mencapai 30 – 32 derajat Celcius. Proses penguapan ini dilakukan secara hampa udara.

    Stasiun Masakan
    Nira kental yang dihasilkan diuapkan lebih lanjut hingga terbentuk kristal gula. Proses kristalisasi ini juga dilaksanakan dalam kondisi hampa udara. Untuk mencapai ukuran kristal yang diinginkan, proses masakan dibagai dalam beberapa tahap. Hasil akhir Stasiun Masakan adalah massecuite, yaitu krital gula yang masih mengandung lapisan-lapisan strup disekelilingnya.

    Stasiun Puteran
    Krital gula dalam massecuite dipisahkan dari strup dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Proses sentrifugasi ini juga dilakukan dalam beberapa tahap, tergantung jenis massecuite yang diputar.

    Stasiun Penyelesaian
    Gula yang dihasilkan Stasiun Puteran masih mengandung kadar air yang cukup tinggi, oleh karena itu gula dikeringkan dan didinginkan dengan menggunakan Sugar Drier and Cooler (SDC) hingga diperoleh gula dengan kadar air dan suhu yang diharapkan.

    BalasHapus
  138. B-122130203-Zeriqo Hamzah A
    Contoh UKM : Ayam potong bloiler
    Alamat : Jl. Mayor Dasuki, penganjang, sindang, Indramayu, Jawa Barat.
    Usaha ini adalah milik Bpk. R Tri Buana Juni Handoko sejak tahun 1998
    Proses Produksi adalah sbb:
    1. Membeli ayam dari peternak
    2. Menampung ayam tersebut dikandang sementara
    3. Memotong Ayam
    4. Menjual ayam kepasar dan kepada pemesan

    BalasHapus
  139. B-122130225-Gigih Jono Prasetio
    Usaha Kecil Menengah Susu Kedelai Bapak Majid
    Banyusumurup, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
    Usaha produksi susu kedelai ini sudah digeluti oleh bapak Majid sudah bertahun-tahun. usaha ini berawal ketika bapak majid memprodusi berbagai jenis makanan berbahan baku kedelai seperti tempe, tahu, keripik, dan lain-lain. setelah melihat peluang besar pada susu kedelai, akhirnya beliau bertekad memproduksi susu kedelai sebagai salah satu produknya.
    cara memproduksi susu kedelai bapa Majid adalah :
    1. mencuci kacang kedelai dengan air bersih lalu rendam semalaman hingga ukurannya membesar dan empuk. Setelah itu, membersihkan kulit arinya.
    2. Blender hingga halus lalu saring dengan kain putih atau kain kasa atau saringan yang lubangnya kecil.
    3. Tahap berikutnya adalah perebusan yang bertujuan untuk menyeterilkan dari kuman, beraroma, menambah khasiat bagi tubuh serta mengurangi aroma kedelai yang masih langu. Rebus dengan api sedang sambil diaduk-aduk agar susu tidak pecah. Pada perebusan ini kita dapat menambahkan bahan-bahan sesuai keinginan, misalnya daun pandan atau vanili, jahe, bubuk coklat, gula, sedikit garam atau lainnya. Jika menggunakan vanili, jangan kebanyakan memasukkan vanili, akan menyebabkan rasa pahit.
    4. Mengemas susu kedelai dengan kemasan plastik.

    produ ini dijual melalui warung dan toko-too yang sudah berlangganan untuk menitipkan barang setiap harinya, selain itu juga dijual langsung kepada konsumen.

    BalasHapus
  140. B_122130207_Avidito Rio Saputra

    Nama UKM: NOGOSARI NDESO
    Alamat: Geplakkan Banyuraden Gamping Sleman
    Produk: Nogosari

    Proses produksi:
    1. Masak santan dengan tambahan daun pandan dan gula, tunggu sampai gula meleleh.
    2. Masukan tepung beras yang telah dilarutkan dengan air ke dalam santan yang, masak dengan menggunakan api kecil.
    3. Aduk sampai setengah matang, bahan tercampur merata dan terlihat mengental lalu angkat.
    4. Siapkan daung pisang yang sudah disobek-sobek, ambil beberapa sendok adonan, sisipi dengan potongan pisang lalu tumpuk kembali dengan adonan.
    5. Kemudian bungkus dengan potongan daun tadi dengan rapi dan lipat bagian ujung daun .
    6. Ulangi langkah seperti di atas sampai bahan dan adonan tidak tersisa.
    7. Selanjutnya, kukus adonan selama 45 menit. Jika di rasa sudah matang, angkat dan sajikan.

    BalasHapus
  141. B-122130231_Danar Teguh Santoso
    Contoh UKM : Sagon
    Alamat :Gempol, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten
    Proses Produksi adalah sbb:

    1 Campur kan kelapa, tepung ketan, gula pasir. Tuangkan air sedikit demi sedikit aduk hingga rata.
    2 Ambilah 1 sendok makan adonan. Isi kedalam cetakan berbentuk oval atau bentuk yang sesuai selera. Padatkan setebal 1 cm.
    3 Keluarkan adonan dan letakkan diatas loyang kue kering.
    4 Oven adonan dengan suhu 1500C selama 25 menit hingga kue kering dan matang.
    5 Keluarkan dari dalam oven, biarkan dingin dan keluarkan kue dari loyang simpan di dalam stoples tertutup.

    BalasHapus
  142. B_122130223_Zyan Kharisma
    Contoh UKM : Saleh Pisang
    Alamat Jalan anggrek rt 06 rw 03, Sindangsari, Majenang, Cilacap
    Proses produksi :
    1. Kupas pisang ambon
    2. iris tipis pisang
    3. letakan pisang yang telah diiris tipis ke papan
    4. Jemur selama 3 minggu
    5. goreng pisang yang telah dijemur

    BalasHapus
  143. A_122130158_Putriyanti

    Nama Perusahaan : HS Silver 800-925
    Bidang Usaha : Pengrajin Perak
    Alamat : Jl. Mondorakan No. 1 Kotagede, Yogyakarta

    Perusahaan HS Silver 800-925 merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perhiasan dan kerajinan yang sebagian besar berasal dari perak. HS Silver berdiri tahun 1953 didirikan oleh Bapak dan Ibu H. Harto Suhardjo. Awalnya HS Silver bernama Terang Bulan, pada tahun 1975 HS Silver mendirikan cabang di Bali yaitu di Jl. Batuyang No.2 Gianyar, Bali.

    Proses produksi :
    1. Membuat desain pada kertas
    2. Memindahkan desain kecetakaan dan penempaan lempengan perak atau benang perak
    3. Benang perak diulung sesuai desain
    4. Memotong dengan menggunakan gunting
    5. Sebelum dibakar, untuk 'lem'nya adalah 'bubuk perak'. Tidak lama, hanya sebentar untuk merekatkan.
    6. Proses menempa, tergantung dari desainnya. Belum tentu desainnya memakai proses menempa. Biasanya proses menempa untuk hiasan2 dinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga.
    7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pembersihan dengan menggunakan 'lerak', semacam buah seperti 'kluwek' yang juga bisa untuk mencuci batik. 'Lerak' ini tidak berbau dan berbusa.

    BalasHapus
  144. B_ 122130166 _ I Nyoman Suwana Gita Kusuma

    Nama perusahaan : PT. Phoenix Food
    Produk yang di hasilkan : Dodol dan manisan dari rumput laut
    Alamat : jalan Pejanggik (Pajang) Mataram, lombok NTB.
    Proses produksinya :
    1. Menyiapkan rumput laut jenis Eucheuma cottonii
    2. Jemur rumput laut selama satu hari di terik matahari
    3. Rendam rumput laut kering tadi kedalam larutan kapur selama sehari semalam dengan pergantian air selama tiga kali.
    4. Setelah itu haluskan rumput laut dengan menggunakan blender hingga terbentuk pasta rumput laut, Lalu didihkan tepung ketan dengan santan di atas kompor.
    5. Setelah mendidih, masukkan pasta rumput laut pada adonan tepung ketan tadi tambahkan juga gula, garam dan essence. sambil diaduk hingga kalis (selama 2 jam).
    6. Masukan adonan yang telah matang ke dalam nampan kecil yang dilapisi plastik. Setelah itu didinginkan selama 1 jam dan keringkan. Potong sesuai dengan ukuran.

    BalasHapus
  145. B_122130210_Aan Trihindarto

    Contoh UKM : SIGIT TEMPE
    Produk yang dihasilkan : Tempe
    Alamat : Blembeman, Nglipar, Gunungkidul

    Dekripsi UKM : Tempe dan tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat Indonesia, namun ketahuilah bahwasanya saat ini Tempe telah menyebar keseluruh penjuru dunia. SIGIT TEMPE adalah usaha kecil menengah yang memproduksi tempe untuk memenuhi kebutuhan tempe di daerah ngipar. Memproduksi tempe setiap hari dan ddjual di pasar-pasar sekitar nglipar-ngawen-wonosari serta dipasarkan disetiap warung-warung makan.

    Proses produksi :
    1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.
    2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
    3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).
    4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
    5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
    6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
    7. Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
    8. Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
    9. Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

    Catatan :
    1.Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan.
    2. Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada tempe.

    BalasHapus
  146. B - 122130174 - Dhimas Satria Jalatama
    Nama Perusahaan : CV Mangrove International
    Produk yang dihasilkan : Digital Printing dan Offset Printing
    Alamat : Jl. Mayjend Sutoyo 87a (Jokteng Wetan), Jogja. Telp: 0274-450630
    Jl. Bougenvile CT X /1 Gejayan, Jogja. Telp: 0274-6411510
    Jl. Parangtritis km4 Yogya. Telp: 0274-414161
    Jl Kebayoran lama 310, Jaksel. Telp: 021-5366 8225
    Tentang Perusahaan : Mangrove Printing merupakan salah satu divisi dari CV Mangrove International yang berpusat di kota Yogyakarta. Sudah memiliki berbagai pengalaman di bidang Digital Printing dan Offset Printing. Berdiri sejak tahun 2002, Mangrove telah memiliki mesin yang lengkap dan menjadi One Stop Document Solution dan One Stop Offset Solution.
    Proses Produksi :
    1. Pre press : Proses awal percetakan yang dimulai dari Design, Proofing, Plate

    2. Press : Langkah selanjutnya dengan proses Digital Printing and Offset
    Printing

    3. Post Press : tahap terakhir percetakan dari segala bentuk dan jenis finishing, jilid,
    baending dan laminasi

    BalasHapus
  147. B_122130161_Dicky Alghoni

    Contoh UKM : Da Lele (Dawet Lele)
    Alamat : Desa Sered RT 03 RW 02, Kecamatan Madukara, Banjarnegara

    Proses Produksinya :

    - Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
    - Setelah hunkwe larut, tuangkan daging lele yang sudah direbus dan sudah disterilkan.
    - Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
    - Siapkan air matang dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
    - Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
    - Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.
    - Tuang air rebusan gula merah dalam gelas secukupnya, beri cendol, santan, dan es batu.
    - Dawet Lele siap disajikan.

    BalasHapus
  148. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  149. A_122130201_Irvan Dwi Fitriansyah

    Contoh UKM : Eceng Gondok (CV. RIZQAN MUFIDAH)
    Alamat : Jl. Kebraon Indah Permai Blok C – 46 Surabaya
    Telepon : 031-7671580 / 031-72324009 / 081332894009

    Proses produk ini dibutuhkan proses yang cukup lama, Enceng Gondok harus dikeringkan terlebih dahulu sekitar dua minggu.Setelah proses pengeringan selesai barulah mulai proses produksinya. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
    1. Pengumpulan eceng gondok.
    2. Pemisahan pangkal tangkai.
    3. Pengeringan pangkal tangkai.
    4. Penguliran.
    5. Pembentukan/penganyaman jadi karya seni.
    6. Pengemasan
    7. Pemasaran

    BalasHapus
  150. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  151. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  152. B - 122130204 - Luthfi Hadinata
    Nama Perusahaan : PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory)
    Produksi : Yogurt
    Alamat : Jl. Raya Puncak Km 77, Cisarua, Jawa Barat 16750
    Deskripsi Perusahaan : PT. Cisarua Mountain Dairy atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Cimory’ merupakan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang terletak di daerah pegunungan di Cisarua, Puncak. Semua produk yang diproduksi PT. Cisarua Mountain Dairy berbahan dasar susu segar, hasil dari bumi Indonesia. Dalam upaya untuk mengurangi impor susu bubuk serta menaikkan taraf hidup para peternak, PT. Cisarua Mountain Dairy menyerap susu lokal dengan harga yang sangat baik.

    Proses Produksi :
    1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya proteinnya tidak mengalamikoagulasi selama 1 jam
    2. Pendinginan sampai suhunya 37- 45 °C dilakukan pada wadah yang tertutup
    3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukaninokulasi atau penambahan bakteri ke dalam susu tersebut sejumlah 50 – 60 ml/liter susu
    4. Diperam pada ruangan hangat (30-40 °C) dalam keadaantertutup rapat selama 3 hari
    5. Proses Filtrasi, memisahkan bagian yang padat atau gel dengan bagian yang cair dilakukan di dekat apisehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya) terhindar dari kontaminasi
    6. Bagian yang padatinilah yang siap dikonsumsi (yogurt).

    BalasHapus
  153. B_122130192_Wahyu Dwi Putra

    Nama usaha : Mega Rasa
    Produk : Lempok Durian
    Alamat : Jl. Jend Sudirman No.397 B, pekanbaru Riau

    Bahan :
    • 4-5 kg durian masak, ambil dagingnya
    • 1 kg gula Pasir
    • 1-2 sdt garam

    Proses Produksi Lempok Durian :
    1. Campur gula dan garam dengan daging buah durian.
    2. Panaskan wajan/ kuali besar, masukkan daging durian. Masak di atas api sedang, aduk-aduk hingga mendidih serta garam dan gula larut merata. Aduk terus hingga tidak lengket dan berwarna coklat pekat. Angkat, siap dikemas atau buat dikonsumsi sendiri.
    Tips :
    • Proses memasak lempok biasanya menggunakan tungku yang dibuat dari drum bekas dibagi dua (setengah bagian drum) kemudian dibuat lubang kayu.
    • Lama pengadukan hingga 3-4 jam.
    • Lempok dapat dikemas dalam plastik dan siap untuk dijual.

    BalasHapus
  154. A_122130091_Firra Aprindanti

    Contoh UMKM: Budidaya Jamur
    Alamat: Desa RanduGunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

    Pemilik Budidaya Jamur ini adalah Bpk. Joko. Budidaya Jamur ini berdiri sejak tahun 1997 bulan januari. Pada tahun 1994 Bpk. Joko mengikuti pelatihan DIKLAT di Yogyakarta, sejak itulah Bpk. Joko memulai bisnisnya. Jamur yang dibudidayakan ada beberapa jenis. diantaranya adalah : Jamur Kuping, Jamur Tiram, Jamur Linsi.

    Proses Produksi:
    1. Persiapan Media (Substrat)

    2.Pencampuran Media
    Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian rupa sehomogen mungkin agar pertumbuhan miselium dapat merata ke seluruh media. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara mekanis ataupun manual. Setelah proses pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama 3-5 hari.

    3.Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan memasukkan media yang telah dikompos ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir. Setelah diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa dan di tutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit atau tempat keluarnya jamur. setelah itu diikat dengan karet.

    4.Sterilisasi
    Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses pasteurisasi dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100˚C dengan waktu tidak kurang dari 5 jam. Pada umumnya para produsen melakukan pemanasan selama 8-12 jam.

    5. Inokulasi bibit
    Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptis /steril. Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu. Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau minimal tidak berbicara berlebihan untuk menghindari kontaminasi yang berasal dari uap mulut.

    6.Inkubasi
    Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga memenuhi media secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada proses ini yaitu antara 22˚C - 28˚C. upayakan suhu di ruangan inkubasi dijaga agar tetap stabil untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari.

    7.Pemeliharaan tubuh buah
    Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada masa pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat bagian log.

    8.Panen
    Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen.
    Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta akarnya.

    BalasHapus
  155. B - 122130110 - Yanuar Irsyam
    Nama Perusahaan: Mentari Alka
    Produk yang dihasilkan : Etalase, Kusen Aluminium
    Alamat : Bantul

    Proses Produksi:
    1. Aluminium dilebur
    2. Setelah peleburan, aluminium dicetak ke dalam bentuk-bentuk yang diinginkan

    Proses Perakitan
    1. Para pegawai yang bekerja di bagian mendesain produk membuat sketsa barang yang akan diproduksi
    2. Sketsa yang telah selesai dibuat diserahkan kepada pegawai yang bekerja di bagian perakitan
    3. Para pekerja menyiapkan aluminium yang telah selesai dilebur dan dibentuk sebagai bahan proses perakitan
    4. Pekerja merakit aluminium menjadi etalase atau kusen sesuai pesanan pelanggan

    BalasHapus
  156. A_122130126_Milata Aji Permana

    Nama Perusahaan : PT Inti Boga Sejahtera
    Produk : Minyak goreng dari kelapa sawit
    Alamat : Jalan Tembaga No. 2-6 Surabaya
    Sejarah perusahaan : Inti Boga Sejahtera hingga sekarang memiliki dua buah pabrik yakni di Jakarta dan Surabaya. PT. Inti Boga Sejahtera pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama Sajang Heulang. PT. Inti Boga Sejahtera yang berada di surabaya pertama kali dipasang tiang pancang pada akhir tahun 1991 dan baru dilanjutkan pembangunannya pada tahun 1992. Pada sekitar bulan Juni 1993 dilakukan trial terhadap bangunan PT. Inti Boga Sejahtera dan baru pada tanggal 24 Juni 1994 PT. Inti Boga Sejahtera diresmikan oleh Bapak Tungki Ari Wibowo yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Tahun 1995, PT. Sajang Heulang itu diubah dan digabung menjadi PT. Inti Boga Sejahtera. Tahun 1997 PT. Inti Boga Sejahtera diakui sisi menjadi anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur.
    Proses Produksi :
    Pabrik Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) ini adalah pabrik yang memproduksi minyak goreng dari bahan baku CPO (Crude Palm Oil / minyak sawit mentah). Berikut alur proses pengolahan minyak goreng sebagai berikut :
    1. Proses Degumming
    Proses degumming bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut atau zat-zat yang bersifat koloidal, seperti resin, gum, protein dan fosfatida dalam minyak mentah. Pada prinsipnya proses degumming ini adalah proses pembentukan dan pengikatan flok-flok dari zat-zat terlarut dan zat-zat yang bersifat koloidal dalam minyak mentah, sehingga flok-flok yang terbentuk cukup besar untuk bisa dipisahkan dari minyak.
    2. Proses Netralisasi
    Proses netralisasi atau deasidifikasi pada pemurnian minyak mentah bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak mentah. Asam lemak bebas (FFA) dapat menimbulkan bau yang tengik.
    3. Proses Bleaching
    Proses bleaching (pemucatan) dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan zat-zat warna (pigmen) dalam minyak mentah, baik yang terlarut ataupun yang terdispersi.
    Warna minyak mentah dapat berasal dari warna bawaan minyak ataupun warna yang timbul pada proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng. Pigmen yang biasa terdapat di dalam suatu minyak mentah ialah carotenoid yang berwarna merah atau kuning, chlorophillida dan phaephytin yang berwarna hijau. Proses bleaching yang digunakan adalah proses bleaching dengan absorbsi. Proses ini menggunakan zat penyerap (absorben) yang memiliki aktivitas permukaan yang tinggi untuk menyerap zat warna yang terdapat dalam minyak mentah.
    4. Proses Deodorisasi
    Proses deodorisasi bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa dan bau yang tidak dikehendaki dalam minyak untuk makanan. Senyawa-senyawa yang menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak tersebut biasanya berupa senyawa karbohidrat tak jenuh, asam lemak bebas dengan berat molekul rendah, senyawa-senyawa aldehid dan keton serta senyawa-senyawa yang mempunyai volatilitas tinggi lainnya.
    5. Proses Fraksionasi
    Proses fraksionasi terdiri atas kristalisasi suatu fraksi yang menjadi padat pada temperatur tertentu dan disusul dengan pemisahan kedua fraksi itu. Fraksi yang menjadi kristal adalah stearin dan yang tetap cair adalah olein.

    BalasHapus
  157. A_122130197_Maudina Rachma Dewi

    Nama Usaha : Mamaput Bali
    Produksi : Mukena pelangi dan Baju pelangi
    Alamat : Perumahan Permata Anyar Blok D4/17 Sempidi - Badung , Bali - Indonesia
    Deskripsi : Mamaput Bali merupakan usaha yang memproduksi mukena pelangi dan baju pelangi yang mempunyai ciri motif warna warni kombinasi soft.

    proses dan perlengkapan yang diperlukan didalam pembuatan mukena pelangi dan baju pelangi mamaput :
    1. Proses Pencucian kain , ini diperlukan untuk mengikat nilai penyusutan kain agar dalam pembuatan patrun /pattern Baju Pelangi dan Mukena Pelangi sesuai dengan ukuran yang diinginkan , baru ke ke proses penjahitan.

    2. Setelah proses Penjahitan Baju atau Mukena selesai baru dilakukan Proses pengikatan untuk menentukan motif motif pelangi tertentu , seperti motif diamond, motif smoke , motif wiru , gradasi dengan menggunakan tehnik ikat, tehnik jelujur , tehnik simpul dan tehnik bungkus.

    3. Proses pewarnaan dengan menggunakan jenis Obat dan water glass untuk pengikatan warna kedalam kain

    4. Proses rolling untuk pencelupan dengan Jegger dan Proses pendiaman maksinal 2-3 jam

    5. Proses Pencuciaan, proses ini salah satu yang akan memberikan outnput kecerahan warna yang diinginkan
    a)Warna Pekat proses pencucian maksimal empat kali pencucian
    b)Warna Soft enam kali pencucian

    6. Proses pengeringan
    a)Langsung matarahari waktu diperlukan kurang lebih delapan Jam
    b)Tidak Langsung terkena sinar matahari waktu yang diperlukan dua belas Jam , proses ini yang digunakan untuk pengeringan Mukena Pelangi dan Baju Pelangi karena mempunyai tingkat kerataan warna yang cukup baik

    BalasHapus
  158. A - 122130234 - Rizqi Dharmawan

    Nama perusahaan : PT. Panarub Industry
    Produk : Sepatu olahraga
    Alamat : Jl. Raya Mauk KM 1 Pasar Baru Gerendeng, Tangerang.

    Proses produksi :
    1. Upper Components Cutting
    Proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper sepatu. Bahan baku yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong membentuk pola-pola ( Cardsboard patterns ) yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan.

    2. Stitching / Sewing
    Pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam penjahitan dibutuhkan banyak waktu dalam pengerjaann, karena tinginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potongan pola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan di proses perakitan.


    3. Outsole Production
    Outsole, merupakan bagian terbawah dari sepatu yang contact dengan tanah. Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain berbasis plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan tersebut juga bervariasi.

    4. Insole production
    Insole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki. Bahan yang dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan dalam mengenakan sepatu.


    5. Stock Fitting
    Beberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses perkitan (assembling), tetapi ada juga beberapa jenis bottom yang harus melalui proses stock fitting. Dalam proses ini terjadi penggabungan bagian-bagian dari bottom sepatu, yaitu antara midsole dan outsole sampai terbentuk menjadi bottom sepatu. Midsole yang berbahan dasar phylon akan digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet (rubbersole) dengan cara mengelem/cementing.


    6. Perakitan (Assembly)
    Bagian-bagian sepatu yang masih berupa upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang diproduksi dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang diproduksi di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk sepasang sepatu.

    BalasHapus
  159. B_122130169_Revo Adi Setiono
    Nama UKM : POHLAKSAR "PENI"
    Alamat : Desa Hadiluwih Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Jawa Timur
    Produk : Nugget ikan tuna
    POKLAHSAR “PENI” yang merupakan kelompok usaha bersama (KUB) yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan berbagai jenis produk perikanan dengan modal sendiri. POKLAHSAR “PENI” didirikan pada tanggal 22 Januari 2009 oleh Bapak Anang Widagdo yang berawal dari usaha budidaya lele yang mengalami kegagalan.
    Proses Produksi :
    1. Bahan baku yang berupa ikan tuna fillet digiling di mesin penggiling.
    2. Bahan tambahan seperti bawang putih, telur, merica, gula pasir, garam dapur, MSG,
    dan es batu digiling.
    3. Setelah semua adonan digiling, kemudian adonan tuna dan adonan tambahan
    dicampur. Dalam pencampuran ditambahkan tepung terigu dan tapioka supaya
    adonan kental.
    4. Setelah pencampuran bahan baku selesai adonan ditambahkan baking powder, susu
    skim, dan baking powder.
    5. Selanjutnya adonan dimasukkan kedalam loyang untuk dicetak.
    6. Pada tahap pengukusan adonan dalam loyang dikukus dalam dandhang.
    7. Setelah dikukus adonan dimasukkan kedalam butter mix kemudian dilumuri tepung
    panir.
    8. Kemudian nugget dikemas menggunakan plastik PE.
    9. Langkah terakhir nugget disimpan dalam freezer.

    BalasHapus
  160. A_Risqi Setianingrum_122130117

    Nama UKM : Sambel Pecel Jeruk Purut
    Alamat : Jalan Delima 32 Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun

    Deskripsi UKM
    ibu Kasiyem Roesmadji pengusaha sambal pecel asal Madiun, Jawa Timur. Pada kelas 3 sekolah dasar (SD), Kasyiem kecil harus meninggalkan bangku sekolah karena kedua orang tua yang tak punya biaya. Di rumahnya di Jalan Delima 32, Madiun, dia berjualan es dawet Harapan akan es dawet buatannya disukai pekerja disana kandas. Kasyiem bangkit dari keterpurukan segara mencari ide usaha lain. Tak berhenti ide bisnis itu, jadilah Kasiyem fokus pada pembuatan bumbu pecel. Awal mula berdiri pada tahun 1971. Kasiyem pun mulai berpikir untuk memberi label pada sambal pecel buatannya agar tidak ada yang meniru. berkat bantuan beberapa orang yang ia kenal, Kasiyem bisa mendapatkan hak paten pada tahun 2000. "Lalu, pada 2002 sambal Cap Jeruk Purut mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat," ujar pengusaha yang kini mempekerjakan 25 orang pegawai ini.
    Alhasil, pada tahun 1990, pengusaha yang lebih dikenal dengan nama Bu Roesmadji ini memberi label "Cap Jeruk Purut" pada sambal pecel buatannya. Nama jeruk purut dipilih lantaran ia menyisipkan daun jeruk purut itu untuk memperkuat rasa sambal pecelnya.
    Untuk menembus pasar, sambal pecel itu dikemas dalam ukuran 2,5 ons sampai 5 ons., sehari ia bisa menjual 600 bungkus sambal pecel, dengan harga Rp 5.000 untuk ukuran 2,5 ons, Rp 11.000 per 5 ons, dan Rp 20.000 per kilogram. Alhasil, dengan jumlah produksi rata-rata 1,5 kuintal sehari, ia bisa mengantongi omzet Rp 200 juta per bulan dari usaha sambal pecel Cap Jeruk Purut.

    Proses Produksi
    Bahan-bahan
    Kacang Tanah
    Cabe merah
    Daun jeruk purut
    Kencur
    Bawang putih
    Gula jawa
    Asem jawa
    Garam

    Langkah Pembuatan
    1. Cuci kacang sampai bersih,tiriskan.Lalu digoreng.
    2. Semua bumbu juga di goreng kecuali garam dan gula.
    3. Sisir gula merah biar mudah di haluskan.
    4. Tumbuk semua Bahan, dengan menggunakan lumpang batu dan penumbuk dari kayu Lamtoro Jowo
    5. Semua bahan jadikan satu lalu aduk aduk sampai rata.
    6. Tekan tekan jika sudah bercampur,bagi bagi biar mudah mengambilnya.

    BalasHapus
  161. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  162. B-122130165-Abdul Ghaniy

    Nama perusahaan: PT Sinde Budi Sentosa
    Alamat: Jl. Laks Yos Sudarso Kav 89 Sunter Agung Tanjung Priok Jakarta Utara DKI Jakarta
    Produk: Larutan penyegar
    Proses produksi:
    1. Water Purification and Ingredients Preparation
    Air dimurnikan dengan teknologi mutahir dari Jerman yang berstandar internasional. Bahan baku dibersihkan dan dipersiapkan.
    2. Automatic Mixer
    Bahan bahan Larutan Penyegar dicampur dengan mesin otomatis untuk memastikan presisi, stabilitas dan akurasi yang tinggi dalam komposisi produk.
    3. Plate Heat Exchanger
    Ramuan disalurkan ke PHE (Plate Heat Exchanger) untuk dipanaskan di atas 95 derajat demi memastikan sterilitas produk.

    BalasHapus
  163. B_122130121_Achmad zamroni

    Nama perusahaan : PT. AUTOCAR INDUSTRI KOMPONEN
    Produk : pembuatan komponen kendaraan bermotor
    Alamat : kawasan industri Autocar, Dawuan, Kalihurip Cikampek
    Sejarah PT.Autocar Industri Kemponen pada awalnya bernama PT.TIMOR INDUSTRI KOMPONEN ( TIK ), sebagai salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam TIMOR group yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1996. Kemudian pada tanggal 1 April 1998 PT. TIK bersama dengan anak perusahaan lainnya kecuali KTM, TRR, dan TPB pada tahun yang sama digabung (merge) operasionalnya dengan PT TPN dengan segala pengaturan operasionalnya diatur oleh PT TPN Pada tanggal 29 Desember 2003 PT. TIK diambil alih oleh AMAZONAS FINANCE LTD dari Singapura. Selanjutnya tanggal 27 Juli 2004 PT TIK diganti nama dengan PT. AUTOCAR INDUSTRI KOMPONEN (AIK) yang sampai saat ini masih dengan nama yang sama. Saat ini PT AIK telah menjelma sebagai sebuah industri manufacture yang dapat bertahan dan selalu melakukan produksi

    Proses produksi:
    a. Melting
    Bagian melting merupakan proses peleburan raw material menggunakan Melting furnace. Proses peleburan tersebut memerlukan suhu 700 C sampai 1200 C dengan waktu 6 menit untuk proses melting dan selanjututnya adalah proses holding. Dan dalam kapasitas 1 ton diperlukan waktu sekitar 2 jam.
    b. Tapping
    Proses pengeluaran material dari melting furnace yang sudah berbentuk cair. Setelah alumunium mencair maka alumunium dikeluarkan dari melting furnace melalui lubang tapping dengan di tampung oleh ladle dan dilakukan proses pemberian Slag trap untuk mengikat kotoran yang ada didalam cairan Aluminium dan pengangkatan kotoran. Setelah itu dilakukan proses degassing dengan menambahkan gas nitrogen kedalam cairan Aluminium yang bertujuan untuk mengikat udara dan oksida yang terdapat pada cairan Aluminium setelah proses peleburan berlangsung. Kemudian ladle yang berisi cairan Aluminium itu di bawa menuju dossing unit menggunakan Overhead Crane dengan bantuan ladle hanger.
    c. Penginjeksian
    Bagian penginjeksian merupakan proses pembuatan / pencetakan part, dengan mengijeksikan aluminium cair ke dalam DCM (Die Casting Machine) dengan jumlah tertentu sesuai dengan program yang telah dilakuakan pemanasan menggunakan Die Preheater, kemudian dilakukan die spraying. Setelah Dies siap maka cairan ingot dalam dosing unit dialirkan ke dies yang ada di die casting Machine melalui runner kemudian dilakukan proses penginjeksian.
    d. Quenching dan trimming
    Setelah proses pengijeksian selesai dan part telah tercetak, dan menunggu beberapa saat untuk proses pembekuan part agar tidak berubah bentuk, maka part diambil dari dies oleh robot ABB setelah DCM membuka untuk melakukan pengecekan kelengkapan part. Apabila lengkap maka part tersebut dilakukan proses quenching dengan memasukan part kedalam media pendingin semacam air atau Oli yang dilanjutkan dengan proses pemotongan bagian-bagian part yang tidak diperlukan (trimming) semacam biscuit dan over flow. Apabila part tidak lengkap maka robot ABB tidak akan melakukan proses Quenching tetapi langsung menempatkan part pada tempat penampungan part reject tanpa dilakukan proses quenching.

    BalasHapus
  164. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  165. B_122130100_Nado Elmana Raiz

    Nama usaha : Tahu Bu Adi Kawil
    Produk : Tahu
    Alamat : Jln. Sorowajan, RW 10 RT 05, banguntapan Bantul

    Proses Produksi

    1.Pembersihan Kedelai
    Pertama menyeleksi biji kedelai yang utuh, lalu membersihkan biji kedelai menggunakan air bersih. Pencucian sebaknya dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir agar kotorannya ikut mengalir. Pencucian dilakukan berulang-ulang sampai 3-4 kali agar benar-benar bersih.

    2.Pengupasan kulit Kedelai dan Menghaluskan
    Setelah kedelai dicuci bersih kemudian kulit ari dipisahkan lalu di giling atau ditumbuk hingga halus.

    3.Pemasakan
    Kedelai yang telah dihaluskan dimasak hingga mendidih menggunakan tungku besar, dan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya agar tahu lebih enak.

    4.Penyaringan
    Setelah tahu dimasak, saring kedelai yang telah menjadi seperti bubur dengan menambahkan air asam (cuka) sambil terus diaduk secara perlahan. Lakukan cara ini hingga bubur kedelai menggumpal.

    5.Pemisahan Air
    Sebelum mencetak perlu memisahkan air asam yang ada pada tahu dengan bubur kedelai yang telah menggumpal tengan cara menuangnya.


    6.Proses Mencetak Tahu
    Untuk mencetak tahu menggunakan saringan tahu yang berupa kain tipis dan kemudian di press. Proses ini dilakukan agar tahu yang dihasilkan menjadi lebih padat.

    7.Proses Perebusan
    Tahu yang telah selesai dicetak selanjutnya dimasak agar struktur tahu menjadi solid dan tidak mudah pecah. Dalam proses perebusan, ada dua pilihan pewarnaan. Tahu dapat dibiarkan putih atau kuning. Jika tahu kuning, maka perlu ditambahkan bubuk kunyit saat proses perebusan.

    BalasHapus
  166. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  167. B - 122130134 - EKO SAFRON YULIANTO

    NAMA PERUSAHAAN :PT. Sinar Srikandi Eshalektrika
    PRODUK :Pembuatan panel box dan jasa wiring
    ALAMAT :Kawasan Industri Jababeka
    Jl. Jababeka IIID Blok C No. 18-O
    Cikarang, Bekasi 17530

    Semua panel box buatan Sinar Srikandi dibuat dari bahan Pelat Baja yang telah melalui proses CNC Punching,Bending, dan Powder Coating dengan pintu yang dilengkapi seal untuk mencegah kebocoran. Electrical Enclosure ini dirancang sebagai box kontrol untuk sirkuit elektrikal gedung.

    Solusi pembuatan Panel Box Listrik mulai dari box kosong sampai dengan full-wiring. Kami menggunakan komponen-komponen yang berkualitas mulai dari MCB, MCCB, Plug, Socket, LED, Isulator, Capacitor, Relay, Key-Switch dan Button dari merk-merk besar seperti Schenider, Le-Grand, LS, dll.
    Panel Box kami bisa disesuaikan dengan kondisi:
    • Outdoor maupun indoor,
    • Berdiri maupun wall-mounting,
    • Kecil maupun besar.
    Selain itu, panel kami juga selalu dilengkapi dengan:
    • Grounding tembaga dan
    • Door Gasket yang dapat melindungi Panel Box dari percikan air dan debu.
    Semua panel box buatan Sinar Srikandi memiliki keunggulan berikut:
    • Powder Coating DuPont
    • Presisi
    • Door Gasket by RAMPF -> tahan debu dan percikan

    BalasHapus
  168. B-122130116-Olivia Oktariska Timbayo

    Nama UMKM : Gerabah Bu Mar
    Lokasi : Centra Gerabah Kasongan Bantul, Yogyakarta
    Bidang usaha : Kerajinan Gerabah
    Produk : Kursi, Meja, Hiasan, Patung, Pot, Celengan
    Sistem produksi : Make to order beberapa produk dan make to stock beberapa produk
    Deskripsi UMKM : Pekerja UMKM ini terdiri dari 5 orang pekerja yang dibagi menjadi beberapa bagian, pemilik/owner yang bertugas sebagai manajer, 2 pekerja bagian pekerja gerabah, yang memproduksi gerabah, 1 pekerja pada bagian purchasing yang bertugas menyatatat bahan material yang masuk dari supplier, yang dalam hal ini mencatat tanah liat yang masuk dengan rentang seminggu sekali, dan jika terdapat order maka manajer memesan khusus bahan material ke supplier.

    Proses produksi UMKM ini:
    1. Merencanakan jumlah karyawan yang bekerja dan produk yang harus di produksi
    2. Penentuan jumlah bahan baku dengan kualitas terbaik yang harus dibeli dengan harga murah
    3. Pencatatan bahan masuk dari supplier
    4. Membuat gerabah mengunakan alat/mesin pemutar gerabah untuk membuat kerajinan gerabah (mengerjakan produk kerajinan gerabah dalam berbagai ukuran dan berbagai bentuk sesuai order dari konsumen)
    5. Melakukan inspeksi kualitas hasil produk kerajinan yang dihasilkan pengrajin
    6. Pengiriman produk kepada konsumen

    BalasHapus
  169. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  170. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  171. A – 122130146- Katriyani Maria S

    Nama Perusahaan : PT. Aksara Dinamika Jogja (Harian Jogja)
    Produk : Koran
    Alamat :Jl. AM Sangaji No.41 Jogja
    Proses Produksi :
    1. Pengumpulan data oleh reporter
    Proses pengumpulan data oleh reporter di kerjakan pada pukul 00.00 -14.00. Reporter ditugaskan mencari berita yang akan dimakukkan di kolom berita.
    2. Rapat Redaksi
    Rapat Redaksi di laksanakan pada pukul 14.00-16.00. Pada rapat ini membahas berita apa yang cocok di masukkan kolom berita, mencari berita yang pantas untuk di terbitkan di bagian depan halaman agar pembaca lebih tertarik dalam membaca Koran.
    3. Batas akhir dari reporter masuk ke redaktur
    Proses ini dilaksanakan pada pukul 16.00-20.30. Pada proses ini berita yang sudah di pilih akan di edit oleh redaktur dan akan dikelompokkan berdasarkan rubirt yang bersangkutan.
    4. Proses penyuntingan berita oleh redaktur dan tataletak.
    Proses ini dilakukan pada pukul 19.00-23.30. Setelah proses penyuntingan selesai maka proses selanjutnya adalah mengatur tataletak berita dan isi koran lainnya.
    5. Proses cetak
    Proses cetak dilakukan pada pukul 24.00.
    6. Pencetoran koran
    keesokan harinya koran akan di pasok pada tempat-tempat yang sudah berlangganan.

    BalasHapus
  172. B-122130129-ADITYA YUSUF KIYEN

    Nama UMKM/Perusahaan : Ibu Yogya Craft
    Produk : Tempat Sendok Bambu
    Alamat : Komplek Pasar Sawo ,Bah petruk
    Yogyakarta 55121, Yogyakarta
    Indonesia
    proses produksi :
    1. Pertama pilih bambu yang masih muda sehingga tidak terlalu keras untuk dipotong dan dianyam.
    2. Bambu diiris menjadi bagian yang tipis atau sering disebut iratan. Lalu, iratan ini diserut agar menjadi halus dan rapi ketika dianyam.
    3. Ambil beberapa helai iratan lalu letakkan berjajajar vertikal, kemudian rapikan.
    4. Sematkan iratan secara horizontal pada jajaran iratan vertikal tadi. Lalukan proses menganyam ini hingga membentuk pola dasar.
    5. Setelah pola dasar terbentuk, anyaman di anyam ke atas sehingga membentuk pola badan. Pola badan ini akan membentuk kotak.
    6. Setelah ketinggian pola badan dirasa cukup, biasanya antara 10-15 cm, anyaman pola badan ini lalu sampai pada proses penguncian agar anyaman kuat dan tidak mudah lepas.
    7. Agar anyaman besek ini terlihat lebih rapi, sisa iratan bambu dipotong.

    BalasHapus
  173. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  174. Bambang irawan-122130071-klas A

    - Nama perusahaan : PT. Santo Rubber
    - Deskripsi perusahaan : Perusahaan karet Santo Rubber berlokasi di Jakarta-Indonesia, berkecimpung dalam bisnis karet Indonesia sejak tahun 1994 dengan tujuan memasarkan karet kompon dan berbagai jenis produk karet lainnya yang bermutu baik dan dapat dibentuk sesuai permintaan.

    Urutan proses produksi :
    - Proses pengolahan karet mentah :
    Getah pohon karet atau biasa disebut dengan lateks biasanya dipisahkan dengan kandungan karet di dalamnya dengan cara tertentu yang menghasilkan satu produk yang biasa disebut dengan koagulan. Koagulan tersebut selanjutnya diproses menjadi karet alam setengah jadi dengan melakukan beberapa cara atau tehnik tertentu.

    - Penjelasan singkat dari proses pengolahan menjadi lembaran dan bentuk crepes :
    Karet Lembaran
    Latek dari berbagai sumber awalnya dikumpulkan dan dicampur dalam suatu tangki besar yang disebut dengan tempat pencampuran. Proses pencampuran ini penting untuk memastikan keseragaman dan konsistensi dari karet alam itu nantinya. Setelah itu dilakukan proses penggumpalan atau biasa disebut dengan proses koagulasi. Proses ini dipengaruhi atau tergantung oleh penambahan koagulan (Bahan penggumpal), seperti asam format atau asetat. Dalam pabrik pengolahan skala kecil, proses koagulasi dilakukan di tangki kecil, di mana lateks pertama diencerkan dengan air kemudian dilakukan pengentalan lateks yang dibagi-bagi dalam penampung sekitar 4-5 liter per tempat penampungan. Kemudian hasil dalam tiap penampungan itu dilakukan proses penggilingan untuk menghasilkan lembar karet dengan ketebalan yang seragam. Selanjutnya lembaran-lembaran karet alam tersebut dilakukan proses pengeringan dengan cara dijemur atau dilakukan proses pengasapan dengan kondisi suhu yang diatur perubahannya makin lama makin tinggi.

    Crepes
    Karet dalam bentuk crepe diproses baik dari latek maupun dari hasil mangkuk karet. Metode tradisional pengolahan karet untuk menghasilkan karet crepe mirip dengan karet lembaran. Langkah tambahan penting dalam membuat karet crepe adalah penghapusan pigmen karotenoid kuning dalam lateks. Selain itu, lateks digumpalkan dengan proses koagulasi yang bertahap yaitu:
    - Tahap pertama adalah menghasilkan produk yang stabil.
    - Tahap kedua biasa disebut dengan fraksi, di proses ini bahan baku kuning diolah menjadi crepe warna pucat di mana crepe memiliki kelas yang relatif rendah.
    Gumpalan karet alam yang terbentuk kemudian dicuci dan dimasukkan ke mesin rol berputar dengan kecepatan yang berbeda dan menghasilkan atau memproduksi karet alam menjadi crepes tipis. Crepes yang dihasilkan kemudian dikeringkan baik dalam ruang pengeringan panas atau dikeringkan pada area terbuka.

    Blok Karet
    - Urutan proses produksi karet blok :
    Latek yang dikumpulkan dari beberapa sumber atau lokasi yang berbeda pertama-tama dicampur dalam suatu tangki besar. Bahan kimia ditambahkan untuk mengatur keseragaman kekentalan/viskositas dan warna. Lateks kemudian digumpalkan dengan menambahkan koagulan (Asam format). Gumpalan lateks yang terbentuk kemudian diolah menjadi potongan-potongan kecil yang teratur dan memiliki kondisi fisik yang sudah diatur atau diharapkan. Proses pengolahan ini melewati beberapa tahapan dan kondisi tertentu, seperti proses penghancuran atau penggilingan hingga menjadi remah-remah melewati mesin hammermill yang kemudian masuk ke proses penggilingan melalui mesin ekstruder. Dalam beberapa kasus karet remah-remah tersebut mendapat tambahan minyak yang bersifat tidak menyatu atau tidak kompatibel di mana hanya berfungsi sebagai pembasah atau wetting saja. Pada kondisi tersebut akan dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan udara panas. Karet kering yang dihasilkan akhirnya dicampurkan, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses tekanan hidrolik dan kemudian dilakukan pembungkusan dengan menggunakan plastik untuk mencegah terjadinya adhesi atau lengketnya antara karet blok dipeti.

    BalasHapus
  175. A-122130059-susi dwi rahayu
    Nama perusahaan : PT torabika eka semesta
    Produk : kopi torabika
    Alamat : Jl. Tomang Raya No. 21-23
    (021)5655306 - 5655307. Tomang, grogol petamburan, jakarta barat.
    Proses produksi :
    1. Grading
    Proses ini merupakan tahap awal dalam proses produksi. Biji kopi pilihan ditampung dalam tabung besar. Di tabung ini, biji akan dipisahkan dari benda-benda asing yang masih tersisa. Dalam proses ini, biji kopi akan dipilah dari batu, ranting, dan benda-benda asing secara otomatis. Selain itu, biji kopi juga akan terpisah sesuai ukuran
    Yang berukuran besar akan terkumpul dengan biji yang berukuran besar juga. Begitu juga dengan biji kopi yang berukuran kecil. Hal tersebut akan berkaitan dengan proses selanjutnya.

    2.Roasting
    Ini merupakan tahapan paling penting. Pasalnya, proses roasting yang akan menentukan karakter, aroma dan cita rasa kopi yang akan dihasilkan. Dalam tahap ini, biji kopi yang telah di-grading, akan didistribusika ke mesin khusus roasting. Biji kopi akan disangrai pada suhu sekira 200 derajat Celcius dengan durasi 15 menit. Proses ini juga akan mengurangi kadar air yang terkandung dalam biji kopi. Perlu diketahui, semakin rendah kadar air yang terkandung dalam biji kopi, semakin kuat aroma dan cita rasa kopi.

    3. Grinding

    Setelah disangrai, lalu biji kopi didinginkan di mesin khusus dengan suhu sekira 50 derajat Celcius. Setelah biji kopinya mulai turun suhu panasnya, masuk ke dalam mesin penggilingan sampai halus dan diproses hingga halus.
    Secara otomatis, mesin grinder akan memisahkan hasil gilingan mana yang halus dan masih kasar. Gilingan yang kasar dimasukkan lagi dan digiling kembali hingga halus. Sedangkan biji kopi yang sudah halus, langsung diambil dan diproses ke tahap selanjutnya, yaitu mixing

    4. Mixing

    Proses mixing dilakukan ditempat berbeda. Dalam tahap ini, bubuk kopi siap untuk dipadukan dengan berbagai formula, seperti susu, gula atau bahan lain untuk menghasilkan jenis kopi yang diproduksi.

    5.Packaging

    Proses ini merupakan tahapan pengemasan kopi yang sudah diformulasikan dengan berbagai paduan. Proses ini dijalani dengan mesin otomatis, di mana takaran kopi sudah disesuaikan. Dan dibungkus secara otomatis sesuai dengan berat bersih kemasan produk.

    BalasHapus
  176. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  177. A_122130016_Budi Siswanto

    Nama Usaha (UKM) : Kripik Belut "Simbah Hato"
    Produk : Kripik Belut Pedas
    Alamat : Jl. Godean, Yogyakarta

    Deskripsi Usaha
    Kami adalah salah satu produsen keripik belut yang ada di daerah Godean Jogjakarta. Kota kecil disebelah barat Jogja yang sedari dulu terkenal sebagai sentra produksi keripik belut di Jogjakarta. Dengan pengalaman puluhan tahun dibisnis ini, produk kami dikenal dengan rasanya yang enak, renyah,empuk,gurih, lezat serta bergizi tentunya. Hal tersebut diatas berdasarkan testimoni dari pelanggan-pelanggan setia kami .
    Keripik belut merupakan makanan ringan yang sangat menggugah selera, rasa gurih belut yang sangat kaya akan gizi berpadu dengan tepung berbumbu rempah rempah serta pengolahan yang tepat hingga menghasilkan keripik yang gurih, enak, serta renyah dan kress saat di nikmati.
    Keripik belut sangat cocok sekali dinikmati sebagai teman waktu santai anda, sebagai teman saat makan anda ataupun sebagai teman dalam kesibukan pekerjaan anda, sehingga sangat cocok sebagai buah tangan atau oleh-oleh sanak famili ataupun handai taulan anda. Saat ini kami berinovasi dengan menghadirkan keripik belut yang berbeda dan unik untuk anda, yaitu keripik belut pedas dengan berbagai macam tingkatan kepedasan. Brand kami adalah “Keripik Belut SIMBAH HATO” ,anda mungkin akan kesulitan mendapatkan produk keripik belut dengan cita rasa pedas yang enak dan unik di godean selain di tempat kami, karena kami merupakan inovator yang memperkenalkan keripik belut dengan cita rasa pedas di Godean.

    Bahan :
    1kg belut upayakan jangan ukuran yang terlalu besar
    200 gram cabe merah
    300 gram tepung terigu
    100 gram tepung beras
    9 siung bawang putih
    3 sendok makan ketumbar
    1 butir telur
    5 cm kunyit
    garam dan air secukupnya

    Proses Produksi :
    •Bersihkan isi atau jeroan dari belut hingga benar-benar bersih
    •Haluskan bumbunya yaitu bawang putih, ketumbar, kunyit dan garam dan cabe
    •Campurkan tepung dengan bumbu halus dan tambahkan air secukupnya kira-kira jangan terlalu encer
    •Panaskan minyak untuk menggoreng dengan api agak kecil
    •Celupkan belut kedalam adonan tepung yang sudah dibuat hingga merata, kemudian goreng hingga matang dan garing

    BalasHapus
  178. A_122130194_Aditya Abdillah Humaidi
    Nama Perusahaan :PT. Krakatau Steel
    Produk : Baja
    Alamat : Jl. Industri No. 5 P.O. Box 14 Cilegon - Banten 42435 Indonesia

    Sistem Produksi
    Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet.

    Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.

    Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.

    BalasHapus
  179. B_122130189_Widya Nurul Shofa
    Nama Usaha (UKM) : Susu Kedelai Fresh Hj.Lela
    Produk : Susu Kedelai
    Alamat : Jl. Wedana No.2 Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur
    Proses Produksi :

    1. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
    2. Mencuci kedelai yang akan diproses
    3. Mencampurkan kedelai dengan bahan lain ke dalam blender, sampai halus
    4. Menyaring hasil yang telah dihaluskan didalam blender
    5. Merebus hasil saringan, sambil diaduk terus menerus
    6. Susu yang telah siap dimasukkan kedalam kemassan yang telah disiapkan (berupa botol plastik tahan panas)

    BalasHapus
  180. B_122130224_Anisa Damayanti
    Nama Usaha (UKM) : Andika Craft
    Produk : Sandal Hotel
    Alamat : Kurahan, Murtigading, Sanden, Bantul, Bantul, Yogyakarta

    Proses Produksi :
    1. Pemotongan spon eva untuk bagian badan dan permukaan sandal
    2. Pemotongan spon eva untuk bagian penutup atas
    3. Penempelan badan sandal dan permukaan sandal dengan lem
    4. Pengepressan agar lem makin kuat
    5. Menjahit badan sandal dengan bagian penutup atas
    6. Merapikan pinggiran dan bekas lem dengan mesin gerinda

    BalasHapus
  181. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  182. A_122130127_Rizqi Wahyu Setiawan
    Nama Usaha /UKM : PT Yakult Indonesia Persada
    Produk : Yakult
    Alamat : Plaza PP Lt. 7 Jl. TB. Simatupang No. 57
    Jakarta Selatan, Jakarta

    Proses Produksi

    1. Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
    2. Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi adalah tujuh hari.
    3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
    4. Proses pencetakan botol : menggunakan mesin otomatis.
    5. Proses pengisian : Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
    6. Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.

    BalasHapus
  183. B - 122130279 - Muhammad Agung Susanto

    Nama Perusahaan :PT. Semen Padang
    Produk : Semen
    Alamat : Indarung Padang Sumatera Barat 25237

    Proses Produksi :
    1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen.
    2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.
    3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
    4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker
    5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi
    6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
    7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip tangki minyak pertamina)
    8. Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen.

    Perbedaan proses pembuatan semen di PT. Semen Padang dengan PT. Semen lainnya di Indonesia adalah PT. Semen Padang menggunakan mesin Rotary Kiln yang dibuat sekitar 3 tahun lalu dengan bantuan perusahaan Jepang

    BalasHapus
  184. A_122130185_Alfin Pradika Putra
    Nama UKM : Mandiri Furniture
    Produk : Meja bejajar
    Alamat : Jl. Candi Gebang ,Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman

    Proses Produksi :
    1. Menyiapkan bahan baku berupa kayu jenis sengon
    2. Merapikan dan memotong2 bahan baku agar dapat digunakan untuk pembuatan meja
    3. Memotong bahan baku menjadi ukuran tertentu
    4. Melakukan penyerutan dan penghalusan pada kayu
    5. Merakit kayu agar menjadi meja
    6. Proses pegecatan

    BalasHapus
  185. B - 122130156 - Arranda Syahfitra Siregar

    Nama Perusahaan :PT. Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP)
    Produk : Kertas dan Pulp
    Alamat : Jl. Lintas Timur, Pelalawan, Riau
    Pelalawan, Provinsi Riau

    Proses Produksi
    1. Woodyard
    Merupakan unit pengolahan kayu menjadi serpihan kayu yang dikenal dengan nama chip. Kayu Akasia yang merupakan bahan baku utama dipotong dan diangkut ke mill site dilaksanakan oleh department Forestry.
    2. Pulp Mill
    Merupakan unti pengolahan chip hingga menjadi pulp. Chip yang berasal dari gundukan (chip pile) dikirim ke Digester untuk dimasak
    3. Power Island and Recovery Boiler
    Untuk proses pulp dan kertas, diperlukan 3 komponen yaitu :
    · Bahan baku pulp
    · Power pembangkit listrik
    · Steam (up)
    Sumatera belum memiliki jaringan listrik berskala nasional, untuk itu power island mempunyai tanggung jawab untuk penyediaan power tersebut. Power disuplai dari steam driven turbine-generator kemudian di-start untuk menghasilkan power awal.
    4.Chemical Preparation
    Proses pulp dan kertas memerlukan bahan kimia tertentu antara lain klorin dioxide untuk pemutih pulp. Chemical plant bertanggung jawab untuk pengadaan bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk proses pulp dan kertas.
    5. Recausticzing
    Green liquor dari pembakaran di-recovery furnaces (tungku recovery) dicampur dengan lime mud (batu kapur yang teah diproses) untuk menghasilkan reaksi kimia yang merubah campuran tersebut menjadi white liquor. White liquor digunakan pada proses recaustizing dibakar pada suatu area yang disebut lime kilns.
    6. Pulp Machines
    Fungsi dari pulp machine adalah untuk membersihkan pulp hasil dari proses pemutihan, mengeringkan, dan mencetak dalam bentuk sheet (lembaran) untuk dijual kepada konsumen. Peralatan yang digunakan pada pulp machine ini adalah sebagai berikut:
    a. Evaparator
    b. Recovery Boiler
    c. Power Boiler
    d. urbin Generator
    e. Lime Klin Plant
    f. Recaustizing Plant
    g. Pabrik Kimia
    · Stock dipompakan ke dalam ruangan bertekanan disebut headbox yang mengalirkan pulp ke wire (saringan) untuk menyaring air dari stock. Kemudian dialirkan ke press section untuk di-press menjadi lembaran, sekaligus benar-benar membuang sisa air dari stock.
    · Lembaran stock yang hamper kering ini kemudian dialirkan melalui pengeringan drier untuk menghilangkan kelembaban. Area dari headbox ke press section ini sering disebut sebagai wet end.
    · Dari pengering lembaran pulp yang sudah kering itu dialirkan ke sebuah pemotong yang disebut cutter layboy. Mesin ini memotong lembaran pulp tersebut dalam 8 bagian secara menyilang dan menyamping.
    · Setelah mencapai jumlah dan berat tertentu, layboy (conveyor tempat dimana lembaran pulp tersebut bertumpuk) bergerak secara otomatis mengalirkan tumpukan ini untuk ditimbang sebelum di-press di bale press.
    · Di bale press ini tumpukan tersebut dipadatkan dalam kelembaban tertentu sesuai dengan kelembaban udara kering (air dry moisture) sebelum dialirkan ke WRAPPing line untuk dikemas, diikat, diberi nama untuk keperluan initernal maupun ekspor.
    7. Paper Machines
    Proses di paper machine hampir sama dengan proses di pulp machine. Bedanya karena kita membuat kertas dari pulp berserat pendek dan panjang (short and long fibre pulp) sementara PT. RAPP tidak memproduksi pulp berserat panjang. Pulp dengan serat panjang ini kita pesan dalam bales dan di-pulp-kan kembali dalam repulper untuk kemudian disiapkan di stock preparation. Stock preparation adalah suatu dimana serat panjang ini dibersihkan (cleaning), disaring (screening) dan dihaluskan (refining).
    Perbedaan yang lain adalah dari kedua proses tersebut adalah bahwa di paper machine menggunakan jenis silinder yang berbeda, yaitu seperti drying cylinders, dan lembarannya pun harus digulung yang disebut jumbo. Ini digulung kembali dalam rewinder, atau dipotong menjadi lembaran di sheet cutters.

    BalasHapus
  186. B_122130019_Shinta Puspita

    Nama UMKM/ Perusahaan : Maju Jaya
    Produk : Telur asin
    Alamat : - Jl. P. Diponegoro No. 30, Brebes
    - Pasar Bawang Lama Los F, Brebes
    Proses Produksi :

    1. Memastikan telur (telur bebek) benar-benar baik, tidak retak atau busuk (bisa dengan cara merendam di air, telur yang mengapung berarti tidak baik, jangan dipakai).

    2. Membersihkan telur dengan air bersih atau air hangat, kemudian mengelapnya, lalu mengeringkannya.

    3. Mengamplas telur agar pori-pori telur terbuka dan dapat meresap garam.

    4. Membuat campuran untuk mengasinkan telur, caranya dengan mencampur abu gosok/ bubuk bata dan garam, dengan perbandingan sama (1:1).

    5. Menambah air pada campuran tadi hingga menjadi seperti pasta.

    6. Membuat telur asin ini dengan membungkus telur dengan adonan satu persatu pada permukaan telur dengan ketebalan 1-2 mm.

    7. Menyimpan telur dalam kuali atau ember plastik 15 – 20 hari. Usahakan dalam proses penyimpanan, telur tidak pecah atau retak.

    8. Setelah waktu yang ditentukan, bersihkan telur asin dari pasta campuran, kemudian bersihkan.

    9. Memasak telur (rebus maupun kukus).

    BalasHapus
  187. C_122130075_Andika Setyo N
    Nama UMKM: Sentra Industri Gerabah
    Produk: Kerajinan Gerabah
    Alamat: desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul
    Tahapan proses pembuatan gerabah :
    a. Tahap persiapan
    Dalam tahapan ini yang dilakukan kriyawan adalah :
    1). Mempersiapkan bahan baku tanah liat (clay) dan menjemur
    2). Mempersiapkan bahan campurannya
    3). Mempersiapkan alat pengolahan bahan.

    b. Tahap pengolahan bahan.
    Pengolahan bahan secara kering dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
    1). Penumbukan bahan sampai halus.
    2). Pengayakan hasil tumbukan
    3). Pencampuran bahan baku utama (tanah) dengan bahan tambahan

    c. Tahap pembentukan badan gerabah.
    Beberapa teknik pembentukan yang dapat diterapkan, antara lain : teknik putar (wheel/throwing),
    teknik cetak (casting), teknik lempengan (slab), teknik pijit (pinching), teknik pilin (coil), dan gabungan

    d. Tahap pengeringan.
    Proses pengeringan dapat dilakukan dengan atau tanpa panas matahari.

    e. Tahap pembakaran

    f. Tahap Finishing

    BalasHapus
  188. Nama UKM : Cristal Salacca fruits
    Produk : keripik salak
    Alamat : Kembangarum, Turi, Sleman KM 5,5
    tahapan pembuatan keripik salak
    tahapan persiapan
    1)mempersiapkan bahan baku yaitu salak
    2)mempersiapkan bahan untuk bumbunya yaitu garam
    3) mempersiapkan gula pasir,air,kapur sirih, air dan minyak
    tahap pengolahan
    1) pengupasan salak kemudian dilepaskan dari kulitnya
    2) perendaman dalam air yang dicampur kapur sirih
    3)penggorengan dalm vacum fryer
    Tahap oengemasan
    !) pengemasan dengan plastik

    BalasHapus
  189. B_122130232_WAHYU SURYA RAHMAN

    Nama UMKM : Warung Burjo "Kapincut Pisan"
    Alamat : Tambak Bayan III, Catur Tungga, Sleman, DIY
    Deskripsi Usaha :
    Warung burjo adalah sebuah warung makan sederhana yang suguhkan beragam menu makanan dan minuman dengan harga miring, dan dengan lokasi yang mudah dijangkau. Ciri khas warung Burjo ini adalah warna kuning muda serta daftar menu yang di cetak besar disertai dengan harga, tepat di dinding warung. menu andalan dari warung burjo ini antara lain seperti nasi goreng, magelangan, nasi ayam, nasi sarden, nasi bandeng, mie dokdok, dan lain-lain. Warung Burjo "Kapincut Pisan" berdiri sekitar tahun 2000an dengan nama pemilik yaitu Pak Jense yang berasal dari Kuningan.

    Proses Produksi :
    Secara garis besar proses produksi dari warung burjo ini antara lain :
    1. Persiapan bahan
    bahan bahan disiapkan terlebih dahulu sesuai dengan menu yang dipesan oleh konsumen, mulai dari bumbu-bumbu, nasi yang sudah matang, maupun dari bahan yang berupa makanan dan minuman instan.
    2. Pengolahan bahan
    umumnya setelah bahan disiapkan, semua bahan diolah sesuai dengan permintaan konsumen.
    3. Penyajian
    Setelah hasil olahan sudah matang/selesai, olahan tersebut disajikan. penyajian bisa dengan cara dibungkus, makan ditempat, maupun sebagainya.

    BalasHapus
  190. A-122130176-Redha Anggraeni Nilamsari

    Nama UMKM : UD GEMILANG KENCANA
    Produk : manisan carica
    Alamat : siyono 02/03, Desa Bojasari, Kec.Kertek, Kab.Wonosobo,
    kodepos : 56371, Jawa tengah

    Proses pembuatan manisan carica
    1.Pengupasan dan pemisahan biji dari buah
    2.Biji-biji carica direbus dan ditambahkan gula, jadilah sirup carica
    3.Carica yang udah dibersihkan dan dipotong-potong ditimbang
    4.Dikemas dalam wadah cup

    BalasHapus
  191. A_122130146_Katriyani Maria Susilo

    Nama Usaha/UMKM : Pino sablon
    Produk : Sablon kaos dan jaket
    Alamat : Jl. Tunjang Baru 15 Baciro Danukusuman Yogyakarta

    Proses Produksi
    1. Pemotongan bahan kaos dan jaket
    2. Sablon bahan kaos
    3. Jahit kaos dan jaket
    4. Finishing dan pengemasan kaos dan jaket

    BalasHapus
  192. C - 122130092 - Della Intan Saridewi

    Nama UMKM : “Rusty Craft”
    Pemilik : Ibu Rusti
    Produksi : Boneka Dari Kain Flanel
    Alamat : RT. 05 RW. 10 Kamalkulon, Margomulyo, Sayegan, Sleman

    Proses Produksi
    1. Membuat pola boneka pada kertas atau kertas yang keras seperti dasar pola.
    2. Menyalin pola ke kain flanel.
    3. Mengunting kain flanel sesuai dengan pola.
    4. Menjahit bagian depan boneka dengan bagian belakangnya dengan jahit festron. Sesuaikan warna benang dengan warna kain flanel yang digunakan. Masukkan dakron pelan-pelan sambil menjahit. Hal ini dilakukan agar bagian-bagian yang kecil tubuh boneka dapat terisi penuh.
    5. Menambahkan aksesoris-aksesoris yang diinginkan seperti mata, mulut, pita, dll pada boneka.

    BalasHapus
  193. A_122130177_Sapto Winarno
    Nama Perusahaan: Siti Peanut
    Produk: Kacang Bawang
    Alamat: Jl. Brosot-Wates (Pal18) Prembulan, Pandowan, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta
    Proses produksi:
    1. Proses pengupasan kulit luar kacang
    2. Pengupasan kulit dalam kacang(ari), godok air hingga mendidih, matikan api, kemudian masukkan kacang ke dalam air panas, renfdasm kurang lebih 2jam, kemudian kupas kulit dalam kacang
    3. Rendam kacang ke dalam santan dan bumbu yang sudag diracik selama 30menit sampai 1jam agar bumbu meresap
    4. Proses penggorengan kacang. Goreng dengan api paling kecil untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Jika saat kita membalik kacang tanah menghasilkan bunyi klatrak-kletrek saat berbenturan dengan penggorengan serta gelembung-gelembung udara yang keluar dari kacang tanah saat digoreng sudah hampir hilang, berarti saatnya diangkat. Jangan menunggu warna kacang berubah menjadi kecoklatan karena setelah diangkat kacang masih akan mengalami proses pematangan dan warna kacang bisa menjadi coklat tua. Jika warna kacang berubah menjadi agak kecoklatan sementara teksturnya masih belum renyah, itu artinya volume api yang kita gunakan untuk menggoreng masih terlalu besar.
    5. Tambahkan dengan bawang putih yang telah di goreng lalu aduk rata dan dinginkan.
    6. Pengemasan, Kemas kacang pada plastic yang telah disediakan, pastikan dalam kemasan kedap udara.

    BalasHapus
  194. A- 122130006 -Gabrile Henselia
    Nama Perusahaan : PT Anugerah Mulia
    Produk : Coklat Monggo
    Alamat : Jalan Dalem KG III / 978 RT 043 RW 10
    Kel. Purbayan Kotagede 55173 Yogyakarta Indonesia

    Definisi perusahaan :
    COKELAT MONGGO diproduksi di Indonesia dan disiapkan oleh ahli cokelat yang menjunjung tinggi tradisi dalam membuat cokelat. Semua produk Cokelat Monggo terbuat dari premium dark cokelat dengan100% mentega kakao.

    Cokelat Monggo diolah dari biji kakao pilihan dari perkebunan di Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Setiap varian produk memiliki keunikan dari cita rasa asli bahan-bahan Indonesia yang merupakan kreasi dari ahli cokelat Belgia di rumah produksi kami di Yogyakarta.

    Semua produk Monggo alami dan hampir seluruh kemasannya menggunakan kertas daur ulang dan kertas bersertifikat FSC. Monggo mengurangi sebanyak mungkin penggunaan plastik dalam proses produksinya. Kualitas tinggi dan ramah lingkungan dengan citarasa khas Monggo menjadikannya pilihan pertama dalam kualitas dan rasa. Website ini adalah jendela untuk melihat dan mengenal perusahaan dan produk Monggo kami. Anda juga dapat menemukan informasi detail mengenai sejarah dan proses produksi cokelat

    Proses Produksi :
    1. Sortir biji kakao
    2. Biji kakao selanjutnya akan dipanggang/disangrai untuk membawa keluar rasa coklat dan warna biji (roasted). Suhu, waktu dan tingkat kelembaban pada saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis coklat atau produk yang akan dihasilkan.

    3. Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk memisahkan kulit biji dan biji kakao.

    4. Biji kakao kemudian akan mengalami proses alkalisasi, biasanya menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna.

    5. Setelah di alkalisasi, biji kakao kemudian memasuki proses penggilingan untuk membuat cocoa liquor (kakao partikel tersuspensi dalam cocoa butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis mesin penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan.

    6. Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan menambahkan bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah citra rasa coklat. Umumnya menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam produk mereka, yang dicampur bersama-sama dengan formula yang dibutuhkan.

    7. Tahapan selanjunya adalah mengekstrak the cocoa liquor dengan cara dipress/ditekan untuk mendapatkan lemak coklat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang disebut cocoa presscake. Persentasi lemak kakao yang dipress disesuaikan dengan keinginan produsen sehingga komposisi lemak coklat (cocoa butter) dan cocoa presscake berbeda-beda.

    8. Pengolahan sekarang menjadi dua arah yang berbeda. Lemak coklat akan digunakan dalam pembuatan coklat. Sementara cocoa presscake akan dihaluskan menjadi coklat dalam bentuk bubuk.

    9. Lemak coklat (cocoa butter) selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi coklat melalui penambahan cocoa liquor. Bahan-bahan lain seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan dicampur. Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.

    10. Campuran kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang halus terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari coklat.

    11. Proses selanjutnya, conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur coklat. Conching adalah proses menguleni atau smoothing. Kecepatan, durasi dan suhu conching akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatif untuk conching adalah proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok telur.

    12. Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses pemanasan kembali. Hal ini mencegah perubahan warna dan lemak coklat dalam produk tersebut. Hal ini untuk mencegah perubahan warna dan melelehnya coklat dalam produk.

    13. Coklat kemudian dimasukkan ke dalam cetakan, lalu diisi dengan toping sesuai pesanan, dan di dinginkan.

    14. Packaging (primer dan sekunder)

    BalasHapus
  195. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  196. B - 122130216 - Muh. Azwar Abdullah

    Nama UKM : Bakpia Djava
    Produk : bakpia aneka rasa
    Alamat : Jl Laksda Adi Sucipto km.8,5 Yogyakarta telp. (0274) 484185, 489358, 488761

    Deskripsi UKM:
    Seperti sebagian produsen yang lain, usaha Bakpia Djava diawali di kawasan Pathok, Yogyakarta, tepatnya di Kampung Pathok no.93. Usaha ini dirintis di sekitar tahun 1970-an dengan peralatan serba manual. Mulai dari pemilihan bahan hingga proses finishing semua dikerjakan secara manual. Awalnya merk yang digunakan adalah Bakpia Djavapada, pemasaran dilakukan dengan kelilingan dari kampung ke kampung. Seiiring dengan bertambahnya permintaan, maka pada tahun 2000 dibuka toko pertama dan sekaligus merubah merk menjadi Bakpia Djava. Perkembangan Kota Yogyakarta sebagai tujuan favorit wisata juga sangat membantu perkembangan usaha Bakpia Djava sehingga pada tahun 2008 dan 2010 Bakpia Djava menambah 2 toko lagi di Jln. Adi Sucipto KM 8,5.

    Proses Produksi

    Pembuatan kulit Bakpia

    –  Pertama gula dan garam dicampur lalu masukkan di dalam air diaduk hingga larut , lalu masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit lalu diaduk hingga menjadi adonan , dalam proses pencampuran semua bahan ini paling lama diperlukan waktu setengah jam dan tidak ada patokannya , patokannya adalah sampai kalis atau sudah halus semua adonan tercampur .

    Proses pembuatan isi dari bakpia
    – Kacang hijau dipecah dan direndam selama 3 hari selanjutnya dicuci dan dikukus selama satu jam kemudian dihaluskan lalu masak dengan minyak , garam dangula pasir , kira-kira gula pasir yang dibutuhkan adalah 700 gram proses pemasakan ini dilakukan selama 3 jam dan perbandingan antara garam dan gula pasir juga bisa disesuaikan sesuai dengan selera masing-masing .

    Pembuatan kulit luar bakpia
    – Campurkan garam dan gula dengan air dan masukkan minyak kelapa setelah semua tercampur masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit perbandingannya adalah lebih banyak air yaitu 1000:700. Banyak terigu yang dibutuhkan menyesuaikan masukkan sedikit demi sedikit sambil diuleni atau diaduk.

    Pembuatan kulit dalam bakpia
    – 200 ml minyak dicampur dengan 500 gr tepung terigu , jika menggunakan tepung terigu merk segitiga biru tepung terigu ini memiliki keunggulan yaitu lebih kering , jika menggunakan tepung terigu yang lainitu tergantung kandungan dan kelembapan terigunya .

    Packing
    Tahap ini bakpia siap di kemas dan dipasarkan

    BalasHapus
  197. UKM SR Silver
    Pusat Kerajinan Perak-Tembaga-Kuningan
    Purbayan KG III/ 1193 RT 55/ RW 13 Kotagede, Yogyakarta
    Pembuatan Pin
    1. Logam dilebur terlebih dahulu
    2. Kemudian dibentuk lempengan
    3. Lempengan dipotong sesuai kebutuhan
    4.Pengerjaan dipress sesuai bentuk
    5. Merapikan bentuk menggunakan gunting/gergaji
    6. Logam dibentuk sesuai kebutuhan menggunakan alat las
    7. Logam dilapisi elektroprinting (pelapisan yang memakai cairan chrome/nikel)
    8. Logam dijemur hingga kering
    9. Pin dari logam siap digunakan

    BalasHapus
  198. A-122130112-Adelin Siregar

    UKM 9203
    Produk:minyak rambut (POMADE)
    Alamat:Pulohdadi
    Deskripsi UKM: ULM ini bernama 9203 yang mengeluarkan produk minyak rambut yang sering disebut POMADE,yang menggunakan lilin lebah sebagai bahan dasarnya
    Bahan-bahan:
    1.lilin lebah
    2.minyak sayur/minyak zaitun
    3.parfum(wangi yang sesuai keinginan)
    4.wadah
    Proses Produksi:
    1.Lelehkan lilin lebah dalam panci bersih pada suhu rendah, lanjutkan aduk sampai cair, Tuangkan lilin cair ke dalam wadah pencampuran / pendinginan.
    2.Tambahkan minyak sayur/minyak zaitun, hal ini dimaksudkan agar lilin tidak menjadi terlalu keras bila didinginkan lagi.
    3.Tambahkan Parfum( wangi yang anda suka ) untuk menambah aroma untuk pomade tersebut.
    4.Setelah dingin periksa pomade custom anda apakah terlalu kental atau malah kurang kental, hal ini penting karena ini akan mempengaruhi 'hold' dari pomade ciptaan andadan bisa langsung di pakai

    BalasHapus
  199. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus