Selasa, 17 November 2015

Materi. 7 Pembangunan Berkelanjutan

Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Pembangunan masa kini adalah pembangunan yang bersifat sementara. Perkembanganan masyarakat yang serba instan dan asal jadi, budaya konsumtif semakin mendarah daging pada sebagian besar masyarakat.  Konsep Sustainable Development memberikan wacana baru mengenai pentingnya  melestarikan lingkungan alam di masa depan, generasi yang akan datang “pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”.

Menurut Brundtland Report dari PBB [1987], pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Menurut Laporan dari KTT Dunia [2005]., menjabarkan bahwa pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling bergantung dan memperkuat. Ketiga aspek tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena ketiganya menimbulkan hubungan sebab – akibat. Hubungan ekonomi dan sosial diharapkan dapat menciptakan hubungan yang adil (equitable). Hubungan antara ekonomi dan lingkungan diharapkan dapat terus berjalan (viable). Sedangkan hubungan antara sosial dan lingkungan bertujuan agar dapat terus bertahan (bearable). Ketiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial , dan lingkungan akan menciptakan kondisi berkelanjutan (sustainable).

sumber gambar : id.wikipedia.org
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya (Budimanta, 2005)

Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interpendensi. Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan ialah terpeliharanya proses ekologi yang esensial, tersedianya sumber daya yang cukup,  dan lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai (Otto, 2006)

Indikator kriteria pembangunan berkelanjutan
Berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan tersebut, maka indikator pembangunan berkelanjutan tidak akan terlepas dari aspek-aspek tersebut diatas, yaitu aspek ekonomi, ekologi/lingkungan, sosial, politik, dan budaya.
a. Keberlanjutan Ekologis
Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan ekosistem bumi. Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal sebagai berikut:
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas, adaptabilitas, dan pemulihan tanah, air, udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan.
Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan lingkungan yaitu; daya dukung, daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya terpulihkan. ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak   mengganggu integritas tatanan lingkungan yaitu hindarkan konversi alam dan modifikasi ekosistem, kurangi konversi lahan subur dan kelola dengan buku mutu ekologis yang tinggi, dan limbah yang dibuang tidak melampaui daya asimilatifnya lingkungan.
Memelihara keanekaragaman hayati pada keanekaragaman kehidupan yang menentukan keberlanjutan proses ekologis. Terdapat tiga aspek keanekaragaman hayati yaitu keanekaragaman genetika, spesies, dan tatanan lingkungan. Untuk mengkonversikan keanekaragaman hayati tersebut perlu hal-hal berikut yaitu “menjaga ekosistem alam dan area yang representatif tentang kekhasan sumberdaya hayati agar tidak dimodifikasikan, memelihara seluas mungkin area ekosistem yang dimodifikasikan untuk keanekaragaman dan keberlanjutan keanekaragaman spesies, konservatif terhadap konversi lahan pertanian”.
b.    Keberlanjutan Ekonomi
Keberlanjutan ekonomi makro menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efisiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Tiga elemen utama untuk keberlanjutan ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi, kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran. Hal tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup reformasi fiskal, meningkatkan efisiensi sektor publik, mobilisasi tabungan domestik, pengelolaan nilai tukar, reformasi kelembagaan, kekuatan pasar yang tepat  guna, ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi pendapatan dan aset.
c.       Keberlanjutan Ekonomi Sektoral
Untuk mencapai keberlanjutan ekonomi sektoral, berbagai kasus dilakukan terhadap kegiatan ekonomi. Pertama, sumberdaya alam yang nilai ekonominya dapat dihitung harus diperlakukan sebagai kapital yang  tangibble dalam kerangka akunting ekonomi, kedua, secara prinsip harga sumberdaya alam harus merefleksi biaya ekstaksi, ditambah biaya lingkungan dan biaya pemanfaatannya.
d.      Keberlanjutan Sosial Budaya
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu:
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang kuat, kesadaran dan partisipasi masyarakat, memperkuat peranan dan status wanita, meningkatkan kualitas, efektivitas dan lingkungan keluarga.
Memenuhi kebutuhan dasar manusia, dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut. Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin tercapai bila terjadi kesenjangan pada  distribusi kemakmuran atau adanya kelas sosial. Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kelas sosial yang dihilangkan dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata, pemerataan pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita.
Mempertahankan keanekaragaman budaya, dengan mengakui dan menghargai sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa, dan dengan memahami dan menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan pembangunan ekonomi.
Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan. Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu : prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk manfaat bersama, investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan status wanita, akses pendidikan dan kesehatan, kemajuan ekonomi harus berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan distribusi aset produksi yang adil dan efektif, kesenjangan antar regional dan desa, kota, perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber daya.
e.       Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkan pada respek pada human right, kebebasan individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi, sosial dan politik, demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan dan bertanggungjawab, kepastian kesedian pangan, air, dan pemukiman.
f.       Keberlanjutan Pertahanan dan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung  yang dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan negara dan bangsa perlu diperhatikan.
(Askar Jaya, 2004)

Konsep perwujudan pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang.
Berdasar tujuan diatas, Sutamihardja dalam Askar Jaya [2004], menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya :
  1. Pemerataan manfaat hasil – hasil pembangunan anar generasi (intergeneration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas – batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan  pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam unreplaceable.
  2. Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetao baik bagi generasi yang akan datang
  3. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
  4. Mempertahan kan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa depan (inter temporal)
  5. Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi.
  6. Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya.
 Konsep dan prinsip  pembangunan kota berkelanjutan  (urban sustainable development)
Pembangunan kota yang berkelanjutan menurut Salim [1997] adalah suatu proses dinamis yang berlangsung secara terus – menerus, merupakan respon terhadap tekanan peruahan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Proses dan kebijakannya tidak sama pada setiap kota, tergantung pada kota – kotanya. Salah satu tantangan terbesar konsep tersebut saat ini adalah menciptakan keberlanjutan, termasuk didalamnya keberlanjutan sistem politik dan kelembagaan sampai pada strategi, program, dan kebijakan sehingga pembangunan kota yang berkelanjutan dapat terwujud.
Menurut Budihardjo, E dan Sudjarto, DJ [2009] , kota  berkelanjutan didefinisikan sebagai kota yang dalam pengembangannya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya masa kini, mampu berkompetisi dalam ekonomi global dengan mempertahankan keserasian lingkungan vitalitas sosial, budaya, politik, dan pertahanan keamanannya tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
Menurut Research Triangle Institute, 1996 dalam Budihardjo, 2009 dalam mewujudkan kota berkelanjutan diperlukan beberapa prinsip dasar yang dikenal dengan Panca E yaitu Environment (Ecology) , Economy (Employment), Equity, Engagement dan Energy.

Daftar Pustaka :
Jurnal : Mandala, Zeji . “Mixed Use Development sebagai Representasi Pembangunan Kota Berkelanjutan (Sustainable City)” . Universitas Gajah Mada , Juni 2013. 
Jurnal Tesis : Novita, Fenti . ”Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Bandar Lampung Terhadap Perkembangan Kawasan Pesisir”. Universitas Diponegoro, 2003.
Artikel : Hadi, Wahyono.” Sustainable Development (Pengembangan Berkelanjutan)”. Desember 2012

Kontributor/ ditulis oleh :
122110007   GINANJAR HADI PRASETYO
122110009    AGUNG HIDAYATULLAH
122110015    NUGROHO CANDRA RAHARJO

Download materi : Presentasi, review

13 komentar:

  1. A-122130121-Achmad zamroni

    STUDI KASUS TENTANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN:

    Salah satu contoh adalah pengurangan penggunaan insektisida berlebihan
    Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tersebut adalah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap organisme pengganggu sasaran, tetapi juga dapat memberikan pengaruh yang tidak diinginkan terhadap organisme bukan sasaran, termasuk manusia serta lingkungan hidup.
    Keracunan pestisida yang digunakan secara kronik maupun akut dapat terjadi pada pemakai dan pekerja yang berhubungan dengan pestisida, misalnya petani, pengecer pestisida, pekerja pabrik/gudang pestisida, dan sebagainya serta manusia yang tidak bekerja pada pestisida. Keracunan akut terhadap pemakai dan pekerja dapat terjadi karena kontaminasi kulit, inhalasi (pernafasan) dan mulut/ saluran pencernaan, dan apabila mencapai dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.
    Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan.
    Keracunan pada ternak maupun hewan peliharaan dapat terjadi secara langsung karena penggunaan pestisida pada ternak dan hewan peliharaan untuk pengendalian ektoparasit, maupun secara tidak langsung karena digunakan pestisida untuk keperluan lain, misalnya penggunaan rodentisida dengan umpan untuk mengendalikan tikus sawah, yang karena kelalain petani umpan tersebut dimakan oleh ayam, itik dan ternak lainnya atau pada penyemprotan pada gulma yang menjadi pakan ternak.
    Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
    Penggunaan pestisida pada padi sawah atau lingkungan perairan lainnya dapat mengakibatkan kematian pada ikan yang dipelihara di sawah atau di kolam maupun ikan liar. Karacunan ikan dan biota air lainnya tidak senantiasa menyebabkan kelainan pertumbuhan yang mangakibatkan perubahan tingkah laku dan bentuk, yang selanjutnya dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan populasi.
    Keracunan terhadap satwa liar.
    Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dapat menimbulkan keracunan yang berakibat kematian pada satwa liar seperti burung, lebah, serangga penyerbuk dan satwa liar lainnya.
    Keracunan dapat terjadi secara langsung misalnya akibat penyemprotan pestisida dari udara ataupun pengguna pestisida untuk perlakuan benih yang diperlukan dimakan oleh burung, maupun tidak langsung terutama melalui rantai makanan.

    Sumber:
    http://pardjons.staff.uns.ac.id/2011/10/30/upaya-pemerintah-indonesia-meminimalisasi-dampak-negatif-penggunaan-insektisida/

    BalasHapus
  2. A-122120006-AMALIA OKTA PERMATA

    Perkembangan berkelanjutan dilakukan dengan cara mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berkelanjutan agar terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup. Conoth perkembangan berkelanjurtan yaitu :
    1. Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, agar dapat menyelamatkan iklim dan kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang;
    Penggunaan Green Energy (energi hijau) di masa depan seperti penggunaan energi matahari, angin maupun air sebagai pembangkit listrik;
    2. Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang untuk keperluan sehari-hari;
    3. Pelestarian hutan, dengan cara tidak menebangnya atau mengkonversi menjadi lahan permukiman;
    4. Menjaga terumbu karang yang terdapat di lautan, tidak menggunakan bom ikan serta sangat dilarang menggunakan pukat harimau, agar benih-benih ikan di lautan maupun perairan lainnya tidak berkurang
    5. Menghemat penggunaan kertas, karena kertas diproduksi dari kayu, sehingga penggunaan kertas yang berlebihan dapat berdampak pada penebangan pohon yang semakin tak terkendali
    6. ndustri yang ramah lingkungan, selalu melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum mendirikan pabrik, serta memiliki solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang akan ditimbulkan oleh industri tersebut di masa depan

    BalasHapus
  3. A--122130132--Rizki Ardliansyah

    STUDI KASUS TENTANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN:

    Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, agar dapat menyelamatkan iklim dan kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang;
    Penggunaan Green Energy (energi hijau) di masa depan seperti penggunaan energi matahari, angin maupun air sebagai pembangkit listrik;
    Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang untuk keperluan sehari-hari;
    Penggunaan plastik organik, yang bisa terurai;
    Selalu membawa keranjang belanja atau kantong/tas barang sendiri ketika berbelanja, agar dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat merusak lingkungan;
    Pelestarian hutan, dengan cara tidak menebangnya atau mengkonversi menjadi lahan permukiman;
    Reklamasi lahan tandus;
    Pengolahan sampah dengan cara 4R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Replace (mengganti);
    Mengurangi penggunaan insektisida yang berlebihan;
    Penggunaan barang yang terbuat dari bahan ramah lingkungan;
    Menjaga terumbu karang yang terdapat di lautan, tidak menggunakan bom ikan serta sangat dilarang menggunakan pukat harimau, agar benih-benih ikan di lautan maupun perairan lainnya tidak berkurang; dan
    Menghemat penggunaan kertas, karena kertas diproduksi dari kayu, sehingga penggunaan kertas yang berlebihan dapat berdampak pada penebangan pohon yang semakin tak terkendali;
    Industri yang ramah lingkungan, selalu melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum mendirikan pabrik, serta memiliki solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang akan ditimbulkan oleh industri tersebut di masa depan;

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. A - 122100047 - HAPPY NUR ROMADHONA

    STUDI KASUS TENTANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN :

    a.Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan
    Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi produktivitas lingkungannya. Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi keseimbangan lingkungan, keselarasan , keseimbangan lingkungandsan mempertahankan daya dukung lingkungan serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu. Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan :
    1. Menggunakan pupuk alami atau organik
    2. Penggunaan pestisida sesuai kebutuhan
    3. Penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar top soil tidak hilang
    4. Tidak membuang zat pencemar dan beracun kedalam air, sungai dan laut
    5. Setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan melakukan penyaringan asap.
    6. Tidak membangun perumahan atau industri diwilayah resapan air.

    b. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
    pengelolaan sumber daya lama berkelanjtan adalah uaya sadar dan berencana mennggunakan dan mengelola sumber daya alamsecara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dimasa sekarang dan dimasa depan. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu SDA terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaanya dan digunakan secara bertanggung jawab. Kedua pertambahan penduduk setiap tahun meningkat maka kebutuhan hidup akan meningkat pula oleh karena itu potenis sumber daya alam harus mendukung kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa depan.
    Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
    1. Mengurangi ekploitasi berlebihan terhadap alam
    2. Menggunakan SDA secara efisien
    3. Pemanfaatn SDA sesuai dengan daya dukung lingkungan
    4. Pengelolaan barang tambang sebelum di ekspor aga memiliki nilai jual yang tinggi dan mengurangi pengunana barang tambang

    BalasHapus
  6. A-122130061-Yasintha Aprilyan Kurniawan
    Studi Kasus di Industri Pertambangan tentang Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan

    Konsep pembangunan berkelanjutan pada dasarnya adalah untuk menciptakan keseimbangan antara dimensi pembangunan seperti ekonomi, sosial dan lingkungan. Industri pertambangan dalam proses produksinya harus menjalankan konsep pemabangunan berkelanjutan dengan cara menerapkan ekologi industri.
    Ekologi industri adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energy atau material sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi. Tujuan utama dari penerapan ekologi industri adalah mengorganisasi sistem industri sehingga diperoleh suatu jenis operasi yang ramah lingkungan dan berkesinambungan. Strategi untuk mengimplementasikan konsep ekologi industri dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan terdiri dari :
    1.Mengoptimalisasi penggunaan sumber daya yang ada
    2.Membuat siklus material yang tertutup
    3.Mengurangi limbah dengan proses produksi bersih
    4.Meminimalkan emisi dan proses dematerialisasi
    5.Mengurangi dan menghilangkan ketergantungan pada sumber energy yang tidak terbarukan.
    Selain itu dalam menjalankan konsep pembangunan berkelanjutan, industri pertambangan harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang dengan melakukan pemerataan distribusi sumber lahan, pemerataan faktor produksi dan ekonomi yang berkesinambungan berupa kesejahteraan semua lapisan masyarakat.

    BalasHapus
  7. IMAM HANAFI_122120007_A
    STUDI KASUS TENTANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN LINGKUNGAN
    Dari Tambang ke 'Hutan Pendidikan'
    Merehabilitasi lahan bekas tambang Cibadak menjadi Hutan Pendidikan; lahan diubah menjadi hutan lindung yang keberadaannya dapat dimanfaatkan warga sekitar, wisatawan, dan akademisi serta siswa sekolah. Rehabilitation Project Manager Tambang Cibadak, Pekerjaan difokuskan pada lahan seluas 76 hektar, antara lain memecah batu besar, meratakan tanah dan menanami tanaman penutup untuk meningkatkan kesuburan tanah sekaligus menahan erosi. lahan akan ditanami kembali dengan pohon kayu bakar, pohon kayu dan pohon karet yang nantinya dapat menjadi sumber penghasilan warga dan membangun prasarana penyediaan air bersih untuk kebutuhan kawasan perumahan yang airnya diambil dari sumur air tanah di tambang dan dialirkan melalui pipa.

    BalasHapus
  8. A - ROLAN SEPTIAN - 122100039

    CONTOH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM HAL REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG
    Reklamasi lahan bekas tambang selain merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan pasca tambang, agar menghasilkan lingkungan ekosistem yang baik dan diupayakan menjadi lebih baik dibandingkan rona awalnya, dilakukan dengan mempertimbangkan potensi bahan galian yang masih terttinggal untuk kebelangsungan kehidupan di masa yang akan dating.
    Reklamasi juga bertujuan membentuk bentang alam (landscape) yang stabil terhadap erosi. Selain itu rehabilitasi juga bertujuan untuk mengembalikan lokasi tambang ke kondisi yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan produktif.
    Rekonstruksi Tanah Untuk mencapai tujuan restorasi perlu dilakukan upaya seperti rekonstruksi lahan dan pengelolaan tanah pucuk.
    Pada kegiatan ini, lahan yang masih belum rata harus ditata dengan penimbunan kembali (back filling) dengan memperhatikan jenis dan asal bahan urugan, ketebalan, dan ada tidaknya sistem aliran air (drainase) yang kemungkinan terganggu.
    Lereng dari bekas tambang dibuat bentuk teras, selain untuk menjaga kestabilan lereng, diperuntukkan juga bagi penempatan tanaman revegetasi

    BalasHapus
  9. Nama: yusuf firmansyah
    nim: 122100060

    Pembangunan Berkelanjutan PT Holcim Indonesia
    Pembangunan bidang Industri merupakan sebuah isu strategis yang perlu mendapat perhatian pemerintah. Bentuk perhatian pemerintah Indonesia terkait pembangunan industri tertuang dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. Dalam perubahan kebijakan yang diperbarui salah satunya adalah masuknya kebijakan pelaksanaan Industri Hijau sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh entitas industri di Indonesia. Berdasarkan penelitian tentang pengimplementasian kebjakan Industri Hijau oleh PT Holcim Indonesia Tbk. Itu terbukti dari sistem yang diterapkan PT Holcim Indonesia pada pembangunan berkelanjutan dan sektor industri semen.
    Kegiatan operasional maupun produk dan solusi yang dihasilkan berdampak luas terhadap masyarakat umum. Para pemangku kepentingan berasal dari kalangan industri, usaha, warga sekitar, rumah tangga, konsumen perorangan, media dan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Dalam prosesnya PT Holcim Indonesia menerapkan pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk membangun bersama demi masa depan yang berkelanjutan. Itu di tunjukkan dari rancang bangun perusahaan yang mana perusahaan mendesign area perusahaan dan tambang bahan baku yang ramah lingkungan sesuai dengan prinsip green industry. Itu semua dapat dilihat dari beberapa aspek besar yang dikaji sebelum melaksanakan kegiatan industri. Di antara kajian itu adalah
    1. Kajian flora-fauna di semua wilayah kerja utama yang bertujuan agar dalam proses produksinya perusahaan tidak merusak ekosistem setempat karena sudah mengetahui karakteristik flora-fauna disekitar perusahaan.
    2. Pembangunan lokasi tambang bahan baku semen yaitu gamping, silika, dan tambang batu yang aman dan nyaman baik bagi karyawan maupun penduduk sekitar.
    3. Melakukan kajian Geocycle dalam penangnan limbah perusahaan agar tidak mencemari wilayah sekitar perusahaan.
    4. Melaksanakan pengolahan air yang efisien di semua wilayah pabrik.
    5. Membangun laboratprium untuk pengelohan, pengawasan mutu produk, dan pengujian limbah.
    6. Melakukan manajemen emisi pengangkatan tenaga kerja dari putra daerah.
    7. Pembangunan dermaga serta memabngun stockpil yang aman.
    8. Mendirikan sarana pendidikan di sekitar prusahaan demi kemajuan intelektual di daerah sekitar perusahaan.
    9. Mendirikan sarana kesehatan di daerah sekitar perushaan.
    10. Membangun dan melaksanakan perbaikan infrastruktur jalan daerah sekitar perusahaan.

    BalasHapus
  10. Nama: G.H. Prasetyo
    NIM: 122110007

    Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan merupakan kemauan politik untuk membangun tanpa merusak yang digariskan dalam kebijaksanaan lingkungan dan memerlukan perangkat hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan lingkungan. Penggunaan hukum sebagai sarana berdasarkan beberapa kelebihan, yaitu bersifat rasional integratif, memiliki legitimasi dan sanksi serta didukung oleh tersedianya mekanisme pelaksanaan. Dengan demikian, pemecahan masalah lingkungan tidak berlandaskan teori semata, tetapi di dukung dengan kemauan politik serta penegakan perangkat hukumnya.[27]
    Selain itu butuh komitmen bagi pemegang kekuasaan (pemerintah pusat, Gubernur, Bupati/Walikota ) di seluruh Indonesia dalam hal menetapkan suatu sistem perizinan yang terpadu bagi pembangunan yang berbasis berkelanjutan dengan semangat otonomi daerah.
    Dalam konteks pengusahaan di sektor pertambangan batu bara di Indonesia, mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan di daerah, tak bisa di pungkiri lagi bahwa pengusahaan pertambangan batu bara sangat membantu pendapatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pertambangan batu bara tersebut selain membuka lapangan pekerjaan. Tapi hal ini hanya lah bersifat sementara apabila pengelolaan pertambangan batu bara dilakukan secara brutal atau di lakukan secara membabi buta oleh perusahaan tersebut, dan tidak mengindahkan kelestarian lingkungan di wilayah pertambangan tersebut, karena yang kita ketahui bersama bahwa sumber daya alam berupa batu bara tidak dapat di perbarui lagi.
    Sektor pertambangan batu bara sangat menjanjikan dalam hal kesejahteraan rakyat di wilayah penghasil batu bara tersebut, hal ini sangat ironis bahwa kenyataannya masih banyak rakyak miskin di wilayah pertambangan batu bara khusus-nya di Provinsi Kalimantan Timur. Perlu langkah progress dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat penghasil sumber daya alam yang besar di Indonesia berupa pengaturan regulasi dalam perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah berdasarkan asas keadilan dan asas manfaat. Dan butuh komitmen seluruh pemangku kepentingan di negeri ini dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    BalasHapus
  11. A - 122100026 - NUR OKTAVIAREKHA A.P

    Permasalahan tentu saja sebagai indikator resiko kota dalam menghadapi kerentanannya (vulnerability). Hal ini, dikarenakan oleh adanya pergerakan manusia, barang dan jasa yang semakin hari semakin meningkat dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (sebagai kapasitas suatu kota dalam menampung kegiatan masyarakat). Permasalahan transportasi memiliki hubungan dengan permasalahan pembangunan kota disuatu negara khususnya di negara berkembang. Keberhasilan pembangunan kota sangat dipengaruhi oleh keberadaan sistem transportasi yang memiliki wujud transportasi yang nyaman, aman dan terjangkau. Oleh karena itu, untuk mempertahankan ketangguhan kotanya (Resilient City) perlu adanya konsep dan strategi perencanaan pembangunan transportasi sebagai inovasi dalam menunjang pergerakan pembangunan kota karena transportasi berperan sebagai pendorong dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kota.

    BalasHapus
  12. A-122120058-Kevin Rynaldi

    Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah sebuah slogan tanpa arti yang lebih spesifik. Sehubungan dengan Hari Bumi pada tanggal 22 April, pembangunan berkelanjutan ditandai dengan udara yang bersih serta penggunaan green energy.

    Contoh - contoh dari pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut :
    1. Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, agar dapat menyelamatkan iklim dan kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang;
    2. Penggunaan Green Energy (energi hijau) di masa depan seperti penggunaan energi matahari, angin maupun air sebagai pembangkit listrik;
    3. Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang untuk keperluan sehari-hari;
    4. Penggunaan plastik organik, yang bisa terurai;
    Selalu membawa keranjang belanja atau kantong/tas barang sendiri ketika berbelanja, agar dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat merusak lingkungan;
    5. Pelestarian hutan, dengan cara tidak menebangnya atau mengkonversi menjadi lahan permukiman;
    6. Reklamasi lahan tandus;
    7. Pengolahan sampah dengan cara 4R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Replace (mengganti);
    8. Mengurangi penggunaan insektisida yang berlebihan;
    9. Penggunaan barang yang terbuat dari bahan ramah lingkungan;
    10. Menjaga terumbu karang yang terdapat di lautan, tidak menggunakan bom ikan serta sangat dilarang menggunakan pukat harimau, agar benih-benih ikan di lautan maupun perairan lainnya tidak berkurang; dan
    11. Menghemat penggunaan kertas, karena kertas diproduksi dari kayu, sehingga penggunaan kertas yang berlebihan dapat berdampak pada penebangan pohon yang semakin tak terkendali;
    Industri yang ramah lingkungan, selalu melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum mendirikan pabrik, serta memiliki solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang akan ditimbulkan oleh industri tersebut di masa depan

    BalasHapus
  13. A-122120004-Iqal Azhari

    Pembangunan Berkelanjutan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
    Sasaran, Strategi dan Pencapaian Keberlanjutan
    Sasaran keberlanjutan Indocement sangat sederhana,
    yaitu Indocement bertekad untuk menjadi perusahaan
    semen yang berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan
    jangka panjang dengan menganut prinsip keberlanjutan
    untuk seluruh kegiatan usahanya. Indocement berniat
    untuk mencapai hasil usaha terbaik (profit), mendukung
    peningkatan kesejahteraan karyawan dan masyarakat
    sekitar (people), melestarikan lingkungan alam (planet),
    serta mengupayakan kepuasan pelanggan (product).
    Strategi yang diterapkan Indocement untuk mencapai
    niat tersebut adalah dengan mengandalkan teknologi
    pabrikasi semen yang unggul sebagai perusahaan kelas
    dunia yang merupakan bagian integral dari kelompok
    usaha global HeidelbergCement Group, salah satu
    produsen bahan bangunan terbesar di dunia yang
    memekerjakan 52.600 orang di 2.500 lokasi di lebih dari
    40 negara.
    Inisiatif strategis lainnya yang turut menunjang
    pengembangan Indocement secara berkelanjutan
    selama ini adalah penekanan yang telah dan akan terus
    dilakukan Perseroan dalam hal pembinaan lingkungan
    serta kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
    lainnya. Renstra CSR 2011-2015 Indocement merupakan
    salah satu contoh. Rencana ini membayangkan suatu
    program pemberdayaan sosial yang terpadu yang dapat
    membantu serta menunjang pengembangan masyarakat
    di sekitar lingkungan operasi Perseroan, sehingga
    menjadikan masyarakat mandiri secara sosial maupun
    ekonomis pada akhir tahun kelima.
    Dari segi pencapaian, Indocement berhasil melangkah maju di
    seluruh bidang indikator keberlanjutan. Dalam hal pencapaian
    ekonomi, Indocement tetap merupakan perusahaan semen
    entitas tunggal terbesar di Indonesia, dengan pertumbuhan
    yang berkelanjutan di bidang produksi maupun penjualan
    semen selama satu dasawarsa lebih. Dalam hal pencapaian
    di bidang lingkungan hidup, diantara berbagai prestasi lainnya,
    Indocement merupakan perusahaan pertama di Asia Tenggara
    yang telah menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified
    Emission Reduction/CER) untuk program alternatif bahan
    bakar dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih.
    Upaya lain terkait pelaksanaan CDM adalah penggunaan
    bahan baku alternatif untuk proses produksi semen. Selain
    itu, Perseroan terus mengembangkan energi terbarukan
    untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif melalui
    pemanfaatan sumber energi nabati. [EN22} [MM10]
    Dalam hal pencapaian sosial, Indocement menjunjung tinggi
    praktek ketenagakerjaan yang baik, hak-hak azasi manusia,
    dan program pemberdayaan sosial. Khusus mengenai kegiatan
    CSR itu sendiri, Indocement melaksanakan sejumlah 338
    kegiatan di tahun 2013 dibandingkan dengan 342 kegiatan
    CSR pada tahun 2012, dimana 177 kegiatan terkait program
    Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/
    MDG) yang terdiri program pendidikan (73), kesehatan (33),
    ekonomi (18 ), sosial (11), keamanan (4), dan SDP (38).

    BalasHapus