Kamis, 28 Januari 2016

Materi 16 Pengantar Perancangan Sistem Informasi

sumber gambar : worldwide.erau.edu
Pengantar
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembangunan Manusia. Angin segar reformasi telah pula menerpa sektor telekomunikasi, restrukturisasi telekomunikasi akan segera diterapkan pada industri telekomunikasi dalam negeri. Agar restrukturisasi ini dapat memenuhi tujuan dad pembangunan sektor telekomunikasi dan informasi Indonesia seperti terkandung dalam visi bangsa pembangunan masyarakat informasi maupun yang tertuang dalam Telematika Indonesia, perlu dilakukan penelaahan dan analisa yang menyeluruh dan multidimensi dan perkembangan ekonomi global maupun perkembangan teknologi IT itu sendiri. Arah ke depan dalam pembangunan industri telekomunikasi dan informasi dalam negeri perlu didefinisikan dengan jelas dan dimasyarakatkan agar usaha realisasinya dapat sinergi membentuk suatu vektor yang besar dan searah, sehingga dapat menciptakan daya saing global industri telekomunikasi dan informasi dalam negeri.
Trend global perkembangan IT sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu:
  1. Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika
  2. Globalisasi ekonomi yang menempatkan telekomunikasi sebagai jasa yang diperdagangkan dan sebagai sarana vital bagi sebagian besar jasa lainnya
  3. Datangnya masyarakat informasi yang menempatkan informasi menjadi faktor produksi yang amat strategis

Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika. Pergeseran jasa telekomunikasi dewasa mi diawali dengan adanya konvergensi antara teknologi telekomunikasi, informatika dan elektronika yang memuncak di awal tahun 90-an. Masyarakat pengguna jasa telekomunikasi sudah tidak lagi mengharapkan jasa telekomunikasi hanya sebagai sarana penghubung suatu lokasi dengan Iokasi Iainnya yang berjarak cukup jauh untuk berkomunikasi atau berbicara. Perkembangan IT services selanjutnya sangat ditentukan oleh perkembangan komponen-komponen IT itu sendiri, yaitu teknologi telekomunikasi (yang lebih dikonotasikan sebagai teknologi jaringan atau kanal informasi), teknologi komputer (bertitik berat pada perkembangan perangkat Iunak) dan teknologi elektronika. Beragam bentuk Iayanan dan informasi yang dibutuhkan masyarakat telah mendorong berkembangnya teknologi jaringan telekomunikasi berdasarkan kriteria yang beragam pula, seperti masalah keamanan, keandalan, kecepatan, cakupan, personalitas, portabilitas, dan harga. Maka muncul Iah teknologi-teknologi barn seperti IN, ISDN, frame relay, ATM, SDH, HFC, GSM, CDMA, ADSL hingga pada teknologi satelit.

Tantangan bagi industri telekomunikasi selanjutnya adalah bagaimana menyediakan kanal informasi yang sesuai kebutuhan, murah, efisien dan andal. Peran industri komputer, terutama industri perangkat Iunak, sangat menentukan dalam memunculkan Iayanan-Iayanan baru. Sejumlah vendor besar dalam industri perangkat Iunak dewasa ini tengah bersaing dalarn menciptakan dan merebut pasar Iayanan-Iayanan baru berbasis IT. Disamping itu, perusahaan-perusahaan jasa di berbagai sektor tengah bersaing juga untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para kastememya dengan menerapkan layanan berbasis IT services. Sedangkan industri elektronika sangat berperan dalam menghasilkan perangkatperangkat jaringan dan terminal jasa telekomunikasi yang berkemampuan tinggi. Karakteristik perangkat terminal jasa telekomunikasi selanjutnya sangat menentukan kepada tingkat aksesibilitas Iayanan dan tingkat pemanfaatan Iayanan oleh para penggunanya.

Perkembangan industri telekomunikasi dan informasi di atas, baik dad sisi teknologi maupun Iayanan, menuntut adanya pembaharuan regulasi dan peran para pelaku (network/service/content provider) dalam bisnis jasa telekomunikasi dan informasi. Datangnya masyarakat informasi
Sejak kehadiran era informasi, kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi terus meningkat, dan mendorong fungsi jasa telekomunikasi berubah menjadi sarana untuk mendapatkan informasi. Bentuk-bentuk informasi yang ingin diperoleh semakin beragam, mulai dari informasi bisnis, pendidikan, komersial, hingga hiburan. Sejumlah kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan secara manual, tatap muka, mulai beralih untuk dilakukan melalui jasa telekomunikasi, seperti transaksi bisnis, proses pengajaran jarak jauh, belanja jarak jauh, dan beberapa proses perkantoran yang sudah beralih dengan memanfaatkan jasa telekomunikasi. Maka belakangan ini sedang kita dengar istilah e-commerce, tele-shopping, distance learning, e-banking, e-business, EDI, video conference, video on demand, multimedia dan e-govemment. Di Negara-negara maju, peralihan proses ini telah membedakan nilai tambah yang begitu besar bagi perusahaan, dalam bentuk peningkatan efisiensi dan keuntungan yang semakin besar. Lahir dan berkembangnya Internet telah memberikan nuansa lain pada jasa telekomunikasi konvensional yang sudah Iama dikenal masyarakat sebelumnya, yaitu POTS.

Industri-industri teknologi inforrnasi yang berkecimpung di Internet terns berusaha mengembangkan Iayanan-Iayanan barn melalui Internet. Bahkan sejumlah pernsahaan jasa telah menjadikan Internet sebagai salah satu tulang punggung bisnisnya. Internet memang membedkan akselerasi yang Iuar biasa terhadap pergeseran jasa telekomunikasi menjadi jasa teknologi informasi atau IT services. Perkembangan Industri IT di Indonesia
Perkembangan internet di dunia telah membawa dampak yang signifikan bagi Industri IT di Indonesia seperti menjamurnya ISP, munculnya software house baik besar maupun kecil dan bermunculannya web commerce yang tidak pemah terbayangkan sebelumnya. Angka pertumbuhan internet di Indonesia pada tahun 1995 sebesar 700 % per tahun, sementara dunia hanya sebesar 100 %. Berdasarkan Iaporan WoiId Telecommunication Development Report, jumlah pengguna pengguna internet pada tahun 1996 sebesar 80.000 pengguna dengan jumlah populasi PC sebanyak 940.000 dan jumlah host sebanyak 9591. Jumlah PC sampai awal tahun 1999 mi sudah mencapai 3 juta, sehingga diperkirakan jumlah pengguna internet pada tahun.  Dengan masuknya Internet dalam era komersial pada awal tahun 90-an, maka bermunculanlah situs commerce di Indonesia.

E-Commerce merupakan suatu bentuk elektronisasi atau digitalisasi berbagai bentuk proses jual beli dan berbagai bentuk transaksi bisnis Iainnya. Definisi proses jual beli dan transaksi bisnis lain di sini di mata produsen meliputi mengiklankan produk, menawarkan servis, membedkan cara transaksi online dengan Online Payment Systems yang baik, akses informasi secara online (seperti online seminar dan teletraining) serta beberapa aktifitas lain.

Untuk dapat Iahir sebagai suatu jasa baru, maka suatu inovasi perlu mendapatkan dukungan investasi. Sebagian investasi dibutuhkan untuk kegiatan R&D tersebut. Namun di tengah kondisi krisis yang masih melanda Indonesia, investasi yang besar jelas merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Dengan demikian kuncinya terdapat pada pengembangan perangkat Iunak yang membutuhkan investasi jauh Iebih kecil.Lambat laun, namun pasti, pertumbuhan jasa telekomunikasi baru tersebut akan membedakan kontribusi yang berharga bagi perekonomian bangsa. Di saat kondisi sudah membaik, maka industri elektronika dapat kembali tumbuh untuk memberikan akselerasi yang Iebih tinggi pada perkembangan jasa telekomunikasi.

Referensi
Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset.
Brown, Carol V., dan Bostrom, Robert P. (Spring:1994). “Organization Designs for the Management of End-User Computing: Reexamining the Contingencies.” Journal of Management Information System.
Cale, Edward G., Jr., dan Kanter, Jerry. (Number 1: 1998). “Aligning Information Systems and Business Strategy : A Case Study”.  Journal of Information Technology Management.
Kadarsyah dan Ali M, Sistem Pendukung Keputusan,  PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002
Kusrini,  Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2007
Mulyono, S. Teori Pengambilan Keputusan. FEUI, Jakarta, 1996
Mangkusubroto, K dan L. Tresnadi, Analisis Keputusan; Pendekatan Sistem dalam Manajemen Usaha dan Proyek. Ganeca Exact, Bandung, 1987
Mirani, Rajesh, dan King, William R. 1994. “The Development of a Measure for End – User Computing Support,” Decision Sciences.
Moekijat, 1988, Sistem Informasi Manajemen, Bandung : CV Remaja Karya.
Raymond McLeod, Jr. dan George Schell. 2004.  Sistem Informasi Manajemen(terjemahan). Jakarta: PT Indeks
Siagian, S.P, 1984,  Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : Gunung Agung.
Saliman, 2013, Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS), Fak Ilmu Sosial & Ekonomi, UNY, Yogayakarta
Syamsi, I. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Bumi Aksara, Jakarta. 1995
Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Martono, 2001,  Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Yoder, D. 1964.  Handbook of Personnel Management and Labour Relation, New York: Long Man.
Yogiyantoro HM, 1990,  Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Yogyakarta : Andi Offset.
_____, 2000,  Sistem Informasi Berbasis Komputer : Konsep Dasar dan Komponen, Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE
Yoon, Younghoc. (Spring : 1999). “Discovering Knowledge in Corporate Databases.” Information Systems Management.

Download Materi Lengkap KLIK DISINI



0 komentar:

Posting Komentar